Adaptasi: Pelajaran dari Rich Dad Poor Dad dan Who Moved My Cheese
Rich Dad, Poor Dad karyanya Robert Kiyosaki sama Who Moved My Cheese? karyanya Spencer Johnson itu dua buku yang ngebahas betapa pentingnya adaptasi buat dapetin sukses keuangan.
Soalnya, di dunia keuangan sama bisnis, perubahan itu sesuatu yang nggak bisa dihindarin.
Ekonomi sama pasar kerja itu berubah terus. Apa yang sukses kamu lakuin kemarin, mungkin nggak bakal berhasil hari ini.
Kemampuan buat adaptasi sama perubahan itu bisa jadi pembeda buat ngeraih sukses keuangan.
Belajar Beradaptasi dan Ambil Risiko dari 'Rich Dad, Poor Dad'
Di buku Rich Dad, Poor Dad, Kiyosaki cerita soal dua sosok ayahnya: ayah kandungnya yang sekolah tinggi dan kerja jadi karyawan gaji tetap, sama ayahnya sahabatnya yang jadi pengusaha sukses.

Lewat pengalaman yang dia dapet dari dua orang ini, Kiyosaki belajar betapa pentingnya pendidikan keuangan plus beraninya buat ambil risiko dan investasi di aset yang bisa ngasilin duit tanpa harus kerja keras.
Dia nekenin pentingnya ngerti gimana caranya duit bisa kerja buat kita, bukan cuma ngandelin pendapatan biasa kayak gaji dari kerjaan.
Salah satu pelajaran penting dari buku ini tuh pentingnya kemampuan buat adaptasi sama perubahan di dunia ekonomi sama pasar kerja.
Kiyosaki nekenin biar kita nggak tergantung sama satu sumber pendapatan aja, kayak gaji dari kerjaan. Malah, dia ngedorong kita buat investasi di aset yang bisa ngasilin pendapatan secara pasif, misalnya nyewain properti atau beli saham yang ngasih dividen.
Dengan punya banyak sumber pendapatan, kita bisa lebih siap ngadepin perubahan ekonomi sama pasar kerja yang nggak nentu.
Pelajaran penting lainnya dari buku ini tuh soal gimana caranya ambil risiko yang udah diitung-itung.
Kiyosaki ngedorong kita buat terbuka sama peluang baru dan punya keberanian buat ambil risiko. Tapi, dia juga nekenin pentingnya punya pengetahuan sama pemahaman yang cukup sebelum ngambil keputusan.
Adaptasi dan Proaktif: Pelajaran 'Who Moved My Cheese?'
Buku Who Moved My Cheese? itu kayak perumpamaan soal perubahan dan cara ngadepinnya.
.png)
Ceritanya soal petualangan dua tikus, Sniff dan Scurry, sama dua 'orang kecil' namanya Hem dan Haw, pas mereka nyari keju di labirin.
Keju di cerita ini ngelambangin hal-hal yang kita pengenin di hidup, kayak duit, sukses, sama bahagia.
Tikus-tikus itu bisa cepet adaptasi sama perubahan dan berhasil nemuin sumber keju baru setelah keju yang lama abis. Tapi, Hem sama Haw malah susah nerima dan adaptasi sama perubahan, jadinya mereka kehilangan peluang baru deh.
Buku ini bakal ngajarin kamu pentingnya punya sikap terbuka sama perubahan dan kemampuan buat adaptasi biar bisa sukses. Ketidakmampuan Hem sama Haw buat adaptasi sama perubahan bikin mereka kehilangan keju yang mereka pengenin.
Sampai sekarang, buku ini tetep jadi pengingat buat saya kalau perubahan itu bagian hidup yang nggak bisa dipisahin, dan dengan sikap terbuka sama mau adaptasi, kita bisa nemuin peluang baru.
Pelajaran penting lain yang bisa diambil dari buku ini tuh pentingnya jadi proaktif dan nggak kejebak sama cara-cara lama.
Tikus-tikus, Sniff dan Scurry, itu proaktif pas nyari keju dan bisa nemuin sumber baru pas keju yang lama udah abis. Tapi, Hem sama Haw, karena nolak perubahan, akhirnya kehilangan kesempatan buat nemuin keju baru.
Ini juga berlaku di dunia akuntansi. Kemampuan yang udah ketinggalan zaman kayak sekadar ngejurnal itu bisa gampang digantiin sama kecerdasan buatan (AI), kayak yang pernah saya tulis di menerawang masa depan akuntan.
Penutup
Buku Rich Dad, Poor Dad sama Who Moved My Cheese? ngasih pelajaran berharga soal pentingnya siap-siap sama perubahan di keuangan pribadi dan bisnis.
Dengan ngerti soal keuangan, berani ambil risiko yang udah dipikirin, sama punya sikap terbuka sama perubahan, kamu bisa lebih siap ngadepin naik turunnya ekonomi sama perubahan di pasar kerja yang pasti kejadian.
Inget ya, perubahan itu nggak selalu jelek kok, tapi bisa jadi peluang buat nemuin hal-hal baru yang lebih baik.