Terjebak Laba Semu? Analisis Kinerja Garuda Indonesia 2022 dan 2023

Table of Contents
Laba Semu Garuda Indonesia di Tahun 2022 dan 2023

Laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tahun 2022 dan 2023 itu punya cerita menarik soal strategi keuangan yang sukses, tapi sayangnya nggak dibarengin sama peningkatan operasional yang oke.

Nyatet laba bersih yang tinggi itu sering dianggap tanda kalau kinerja keuangannya bagus. Tapi, kenyataan di balik angka-angka itu bisa lebih ribet, dan laba bersih yang tinggi nggak selalu berarti aktivitas operasionalnya makin bagus.

Di tulisan ini, kita bakal lihat gimana ini kejadian di PT Garuda Indonesia Tbk (lewat analisis laporan keuangannya di tahun 2022 dan 2023[1]).

Laba Bersih GIAA di 2022: Pengaruh Restrukturisasi Utang

Di tahun 2022[2], Garuda Indonesia berhasil nyatet laba bersih segede $3.736,67 juta. Ini tuh hasil dari keputusan strategis yang bagus pas ngerestrukturisasi utang.

Dengan dapet duit dari restrukturisasi utang $2.854,80 juta sama untung dari restrukturisasi pembayaran $1.383,89 juta, Garuda berhasil bikin neraca keuangannya jadi lebih lega. Langkah ini nggak cuma bikin laba bersihnya loncat tinggi, tapi juga nunjukin pintarnya manajemen ngadepin kesulitan keuangan.

Uraian Jumlah (dalam juta $)
Laba Bersih 2022 3.736,67
Pendapatan dari Restrukturisasi Utang 2.854,80
Keuntungan dari Restrukturisasi Pembayaran 1.383,89

Tapi, penting buat kamu tahu, kalau nggak ada pendapatan non-operasional ini, laba bersih Garuda bakal minus. Ini nunjukin kalau meskipun keputusan keuangannya efektif, perusahaan masih punya PR buat ningkatin operasionalnya.

Laba Bersih GIAA di 2023: Pembalikan Penurunan Nilai Aset

Di 2023[3], Garuda Indonesia nyatet laba bersih $251,99 juta. Walaupun nggak segede tahun sebelumnya, ini tetep strategi keuangan yang "keren" dan patut diacungi jempol.

Sumber utama laba bersih ini dari pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan $198 juta sama pendapatan lain-lain bersih $344,79 juta. Pembalikan ini kejadian pas aset yang sebelumnya nilainya turun (impairment) sekarang nilainya naik lagi gara-gara kondisi pasar berubah atau kinerja operasionalnya membaik.

Uraian Jumlah (dalam juta $)
Laba Bersih 2023 251,99
Pembalikan Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan 198,00
Pendapatan Lain-lain Bersih 344,79

Tapi, turunnya arus kas bersih dari aktivitas operasi dari $261,35 juta di 2022 jadi $218,85 juta di 2023, nunjukin kalau walaupun pendapatan naik, efisiensi operasionalnya nggak naik seimbang, dan naiknya biaya operasional terus bikin rugi operasional.

Analisis Pendapatan Operasional dan Arus Kas Operasional

Ngeliat strategi keuangan Garuda Indonesia buat naikin laba bersihnya itu aja tentu nggak bisa ngasih gambaran lengkap soal kinerja operasionalnya.

Makanya, di bawah ini saya bakal kasih analisis singkat soal pendapatan operasional sama arus kas operasionalnya.

Tahun Pendapatan Operasional (juta $) Beban Usaha (juta $) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (juta $) Laba Bersih (juta $)
2021 1.336,68 2.609,02 82,40 -4,174
2022 2.100,08 2.519,43 261,35 3.736,67
2023 2.936,63 2.626,77 218,85 251,99

Pendapatan Operasional yang Minus

Walaupun pendapatan usaha naik dari $1.336,68 juta di 2021 jadi $2.100,08 juta di 2022, terus jadi $2.936,63 juta di 2023, beban usahanya yang tinggi tetep bikin pendapatan operasional jadi negatif.

Beban usaha $2.609,02 juta di 2021, $2.519,43 juta di 2022, sama $2.626,77 juta di 2023 terus-terusan jadi beban buat kinerja operasional perusahaan.

Arus Kas Operasional 2021 ke 2022

Di 2021, Garuda Indonesia lagi di masa susah-susahnya nih, tapi berhasil naikin penerimaan kas dari pelanggan dari $1.419,18 juta jadi $2.166,34 juta di 2022. Ini nunjukin adanya pemulihan dari efek pandemi COVID-19 dan naiknya aktivitas bisnis. Tapi, pengeluaran kas yang naik gede ke pemasok sama karyawan nunjukin kalau biaya operasional juga naik, dan ini ngegerus untung.

Kas yang dihasilin dari operasi naik dari $144,15 juta di 2021 jadi $277,61 juta di 2022, yang nunjukin ada peningkatan efisiensi. Tapi, naiknya arus kas bersih dari aktivitas operasi dari $82,40 juta di 2021 jadi $261,35 juta di 2022, masih kelihatan kecil dibanding lonjakan laba bersihnya, yang emang dibantu sama pendapatan restrukturisasi yang gede.

Arus Kas Operasional 2022 ke 2023

Naiknya penerimaan kas dari pelanggan dari $2.166,34 juta di 2022 jadi $2.890,30 juta di 2023 nunjukin penjualan makin bagus. Tapi, naiknya pengeluaran kas ke pemasok dari $1.541,42 juta di 2022 jadi $2.235,59 juta di 2023, sama naiknya pengeluaran kas ke karyawan dari $347,32 juta di 2022 jadi $409,01 juta di 2023 nunjukin tekanan biaya makin gede.

Turunnya kas yang dihasilin dari operasi dari $277,61 juta di 2022 jadi $245,70 juta di 2023, plus turunnya arus kas bersih dari aktivitas operasi dari $261,35 juta di 2022 jadi $218,85 juta di 2023, nunjukin kalau walaupun pendapatan naik, efisiensi operasionalnya nggak naik seimbang, dan naiknya biaya operasional terus ngegerus pendapatan.

Kesimpulan

Kasus Garuda Indonesia ini nunjukin kalau laba bersih yang tinggi itu nggak selalu berarti aktivitas operasionalnya makin bagus.

Faktor-faktor kayak restrukturisasi utang sama pembalikan penurunan nilai aset itu bisa naikin laba bersih sementara doang, tapi nggak nunjukin perbaikan mendasar di efisiensi operasional atau arus kasnya.

Biar penilaian kesehatan keuangannya lebih akurat, penting buat ngintip lebih dalem ke laporan keuangannya, ngertiin sumber labanya, dan ngevaluasi arus kas operasional sama investasinya.

Buat kasus Garuda, walaupun ada langkah-langkah strategis yang oke buat benerin laporan keuangan, perusahaan masih harus tetep fokus naikin efisiensi operasional sama ngatur arus kas biar bisa tumbuh terus.

SUMBER ARTIKEL

  1. Garuda Indonesia. (n.d.). Financial Report. Diakses 3 Juli 2024, dari https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/financial-report-and-presentations/financial-report/index
  2. Idris, M. (2023, 1 Juni). Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?. Kompas. Diakses 3 Juli 2024, dari https://money.kompas.com/read/2023/06/01/102716126/garuda-tiba-tiba-cetak-laba-jumbo-rp-57-triliun-kok-bisa
  3. Binekasri, R. (2024, 1 April). Laba Tembus US$ 251 Juta, Begini Kinerja Garuda Indonesia (GIAA). CNBC Indonesia. Diakses 3 Juli 2024, dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20240401133541-17-527131/laba-tembus-us--251-juta-begini-kinerja-garuda-indonesia--giaa-
Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!