Menghitung Indeks Profitabilitas dengan Excel

Table of Contents
Menghitung Indeks Profitabilitas dengan Excel

Indeks profitabilitas itu ngukur seberapa untungnya sebuah proyek, dihitungnya dengan cara bagi nilai sekarang (present value) dari semua arus kas masa depan proyek itu sama investasi awal yang dibutuhin.

Makin tinggi indeks profitabilitasnya, makin bagus proyek atau investasi itu.

Jadi, kalau kamu mau nanem duit di sebuah proyek, kamu perlu ngerti banget soal indeks profitabilitas (profitability index) ini.

Cara Ngitung Indeks Profitabilitas

Kayak yang udah saya singgung di awal, kamu bisa ngitung indeks profitabilitas dengan bagi nilai sekarang (present value) dari semua arus kas masa depan yang dihasilin proyek itu sama investasi awalnya.

Kalau hasilnya lebih dari satu, artinya proyek itu nguntungin dan boleh dipertimbangin. Sebaliknya, kalau nilainya kurang dari satu, berarti proyek itu nggak nguntungin dan mendingan dihindarin.

Contoh Kasus Perhitungan Indeks Profitabilitas

PT XYZ lagi mikir-mikir mau investasiin duitnya buat nambah satu unit produksi, kira-kira butuh biaya awal 95 juta.

Dari penambahan itu, PT XYZ ngira-ngira bakal ada duit masuk 125 juta dalam tiga tahun ke depan, dengan rincian 47 juta di tahun ke-1, 43 juta di tahun ke-2, dan 35 juta di tahun ke-3.

Biaya modal (WACC) dari nambah unit produksi itu sendiri 10 persen.

Ini saya kasih rincian arus kas sama WACC proyek itu di Excel:

Menghitung Indeks Profitabilitas dengan Excel

Nah, pertama-tama, buat ngitung indeks profitabilitas, kamu perlu ngitung nilai sekarang (PV) dari semua arus kas masuk proyek PT XYZ itu.

Di Excel, kamu bisa pakai rumus =NPV. NPV di sini bukan metode capital budgeting yang kamu pelajarin di manajemen keuangan perusahaan lho, tapi rumus buat ngitung PV dari serangkaian arus kas. Soal ini udah saya bahas di "Menghitung Present Value dengan Excel".

Ini cara ngitung nilai sekarang (PV) dari serangkaian arus kas masuk PT XYZ di masa depan:

Jadi, cara ngitung PV dari serangkaian arus kas masuk proyek PT XYZ itu pakai rumus =NPV. Buat rate-nya kamu bisa pakai nilai WACC di sel C7, dan buat rangkaian arus kas masuknya, kamu bisa pakai semua angka dari sel D3 sampai F3.

Dari hitungan itu, dapet deh nilai sekarang (PV) dari semua arus kas masuknya 104,6 juta.

Selanjutnya, buat ngitung indeks profitabilitas proyeknya, kamu tinggal bagi aja nilai sekarang semua arus kas masuk itu sama investasi awalnya, kayak gini:

Menghitung Indeks Profitabilitas dengan Excel

Bisa kamu lihat kan, ngitung indeks profitabilitas (PI) itu gampang banget, tinggal bagi nilai sekarang arus kas masuk di sel C9 sama investasi awal di sel C5.

Dari hitungan itu, dapet deh indeks profitabilitasnya 1,10.

Indeks profitabilitas proyek PT XYZ ini lebih dari 1, artinya proyek itu ngasilin duit masuk lebih gede dari investasi awalnya, jadi bisa dibilang nguntungin.

Keunggulan dan Keterbatasan Indeks Profitabilitas

Pakai indeks profitabilitas (PI) buat ngitung kelayakan proyek bisa ngasih gambaran untung yang lebih akurat dibanding metode lain, misalnya nilai sekarang bersih (NPV).

Beda utamanya NPV sama PI itu, NPV nilainya rupiah absolut, kalau PI itu rasio atau persentase. Tapi, dua-duanya sama-sama ngitungin nilai waktu dari uang.

Indeks profitabilitas (PI) itu berguna kalau modal kamu terbatas dan perlu bandingin peluang investasi yang biaya awalnya beda-beda, soalnya bantu nentuin proyek mana yang ngasih balik modal paling tinggi dibanding duit yang perlu dikeluarin di awal. Nah, kalau NPV berguna buat nentuin nilai rupiah absolut dari proyek investasi dan bandinginnya sama investasi lain.

Metode PI juga punya kelemahan kayak metode lain, yaitu PI ini nggak ngitungin faktor-faktor kayak faktor dari luar atau faktor non-duit.

Penutup

Indeks profitabilitas (PI) itu metode yang berguna kalau kamu mau ngevaluasi layak atau nggaknya sebuah investasi atau proyek.

PI bisa bantu kamu bikin keputusan investasi dengan ngitung untung relatif sebuah proyek dibanding investasi awalnya (initial investment). Dengan pakai PI buat ambil keputusan investasi, kamu bisa ningkatin peluang buat investasi yang nguntungin.

Dua hal yang perlu kamu perhatiin pas pakai PI itu: pentingnya pakai perkiraan arus kas masuk yang nggak muluk-muluk (konservatif) dan perlunya ngitung nilai waktu dari arus kas masuk itu biar nilainya akurat.

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!