Analisis Dividend Yield Unilever 2022-2023: Menarik atau Berisiko?

Dividend yield itu rasio buat ngukur balik modal investasi. Cara ngitungnya itu dengan ngebagi dividen per saham sama harga per saham.
Di tulisan ini, saya mau bahas soal pentingnya rasio ini buat investor dan ngasih contoh terapinnya pakai data keuangan Unilever (UNVR).
Apa sih Dividend Yield itu?
Kayak yang udah saya singgung di awal, dividend yield itu rasio buat ngukur balik modal investasi. Lebih tepatnya sih, balik modal investasi dari dividen perusahaan.
Rasio ini penting buat investor yang nyari pendapatan tetep dari investasinya. Perusahaan yang rutin bagi dividen itu sering dianggap stabil dan risikonya rendah.
Formula[1]:
\(\text{Dividend Yield} = \frac{{\text{Dividen per Saham}}}{{\text{Harga per Saham}}}\)
Contoh:
Misalnya Perusahaan ABC bayar dividen 50 perak per saham, dan harga per sahamnya 500 perak. Nah, dividend yield-nya jadi:
\(\text{Dividend Yield} = \frac{{50}}{{500}} = 10\%\)
Artinya, kamu dapet balik modal 10% kalau bayar 500 perak buat tiap lembar saham yang kamu beli.
Kinerja Keuangan Unilever dan Dividen Yield-nya
Berdasarkan data keuangan Unilever dari tahun 2021 sampai 2023[2], yuk kita bedah beberapa hal penting dari kinerja keuangannya yang nyambung sama dividend yield-nya.
Pendapatan dan Laba Bersih
Periode Akhir | Total Pendapatan (Juta IDR) | Laba Bersih (Juta IDR) | Dividen per Saham (IDR) |
---|---|---|---|
31/12/2023 | 38.611.401 | 4.800.940 | 140 |
31/12/2022 | 41.218.881 | 5.364.761 | 140 |
31/12/2021 | 39.545.959 | 5.758.148 | 150 |
Pendapatan Unilever itu naik turun selama tiga tahun terakhir, paling tinggi pas tahun 2022 (41.218.881 juta rupiah) terus turun lagi di tahun 2023.
Laba bersihnya juga kelihatan turun dari 5.758.148 juta rupiah di tahun 2021 jadi 4.800.940 juta rupiah di tahun 2023. Tapi, Unilever tetep bayar dividen yang lumayan stabil, cuma turun dikit di tahun 2022 dan 2023.
Kinerja Saham
Biar contoh kasusnya gampang, saya bakal pakai harga saham pas akhir tahun dari periode analisisnya. Ini beberapa data harga saham Unilever akhir tahun 2021 sampai 2023[3]:
Tahun | Harga Penutupan (IDR) |
---|---|
31/12/2023 | 2.960 |
31/12/2022 | 3.530 |
31/12/2021 | 4.110 |
Dividend Yield
Buat ngitung dividend yield Unilever dari tahun 2021 sampai 2023, kita pakai formula yang udah dijelasin tadi.
2023:
\(\text{Dividend Yield} = \frac{{140}}{{2.960}} = 4,73\%\)
2022:
\(\text{Dividend Yield} = \frac{{140}}{{3.530}} = 3,97\%\)
2021:
\(\text{Dividend Yield} = \frac{{150}}{{4.110}} = 3,65\%\)
Analisis Dividend Yield Unilever
Dari beberapa hitungan sama data kinerja keuangan Unilever dari 2021 sampai 2023, ada beberapa kesimpulan nih yang bisa kita ambil. Ini saya jelasin ya:
Stabilitas Dividen
Unilever nunjukkin kalau dia konsisten bayar dividen selama tiga tahun terakhir.
Di tahun 2021, perusahaan bayar dividen 150 perak per saham, terus turun dikit jadi 140 perak di tahun 2022 dan 2023.
Konsistensi ini nunjukkin komitmen sama kebijakan dividen Unilever buat ngasih balik modal ke pemegang saham, walaupun pendapatan sama laba bersihnya naik turun.
Tren Dividend Yield
Dividend yield Unilever kelihatan naik dari tahun 2021 sampai 2023.
Di tahun 2021, dividend yield-nya 3,65%, terus naik jadi 3,97% di tahun 2022, dan akhirnya nyampe 4,73% di tahun 2023.
Naiknya ini terutama gara-gara harga sahamnya turun lebih cepet dibanding turunnya dividen per saham.
Naiknya dividend yield ini bisa diliat dari dua sisi:
- Peluang Investasi: Buat investor yang nyari duit dari dividen, naiknya dividend yield ini bisa menarik karena nawarin balik modal yang lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
- Perhatian Risiko: Turunnya harga saham juga bisa jadi tanda kalau pasar lagi khawatir sama kinerja Unilever ke depannya. Jadi, walaupun dividend yield-nya naik, kamu perlu mikirin juga faktor risiko dari turunnya harga saham ini.
Pembayaran Dividen vs. Laba Bersih
Walaupun laba bersih Unilever turun dari 5.758.148 juta rupiah di tahun 2021 jadi 4.800.940 juta rupiah di tahun 2023, perusahaan tetep jaga kebijakan bayar dividen yang stabil.
Ini nunjukkin kalau Unilever punya kebijakan dividen yang kuat dan punya duit kas yang cukup buat bayar dividen walaupun labanya lagi turun.
Kesimpulan
Dengan ngeliat dividend yield sama kinerja keuangan perusahaan semuanya, kamu sebagai investor bisa bikin keputusan yang bagus pas mau investasi di saham sebuah perusahaan.
Di contoh tulisan ini, Unilever udah nunjukkin komitmen buat bayar dividen rutin, walaupun lagi ada tantangan soal pendapatan sama laba bersih.
Naiknya dividend yield dari 3,65% di tahun 2021 jadi 4,73% di tahun 2023 ngasih peluang buat investor yang nyari pendapatan tetep dari dividen. Tapi, turunnya harga saham yang lumayan jauh juga nunjukkin ada risiko yang perlu kamu perhatiin.
SUMBER ARTIKEL
- Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2022). Fundamentals of Corporate Finance (13th ed., p. 254). McGraw-Hill.
- Unilever Indonesia. (n.d.). Laporan Keuangan. Diakses 3 Juli 2024, dari https://www.unilever.co.id/investor/laporan-tahunan-keuangan-dan-keberlanjutan/laporan-keuangan/
- Yahoo Finance. (n.d.). PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR.JK) Historical Data. Diakses 3 Juli 2024, dari https://finance.yahoo.com/quote/UNVR.JK/history/