Estimasi Biaya dengan Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Ngestimasi biaya pakai metode titik tertinggi dan terendah (high-low method of cost estimation) itu caranya dengan ngenalin periode pas produksi lagi paling tinggi sama paling rendah.
Ngestimasi, dalam bisnis itu, emang sesuatu yang nggak bisa dihindarin. Apalagi kalau nyangkut biaya campuran yang isinya ada biaya tetap sama biaya variabel.
Misahin antara komponen biaya tetap sama biaya variabel itu penting banget, soalnya dalam jangka pendek, cuma komponen biaya variabel aja yang berubah.
Selain itu, nge-grup-in biaya juga bisa berguna buat perusahaan pas lagi ngelakuin analisis cost volume profit (CVP analysis).
Jadi, ngestimasi itu intinya gimana caranya pakai data sekarang buat ngira-ngira dampak perubahan jumlah produksi ke depannya ke total biaya.
Ada beberapa teknik yang bisa dipakai buat ngestimasi, salah satunya ya metode titik tertinggi dan titik terendah ini.
Fungsi Persamaan Biaya Campuran
Sebelum kita bahas soal estimasi biaya pakai metode titik tertinggi dan terendah, saya mau ingetin dulu soal fungsi persamaan biaya campuran.
Persamaan biaya itu persamaan linear antara total biaya campuran, total biaya tetap, sama biaya variabel per unit.
Ini nih persamaan biaya campurannya:
\(y = a + bx\)
Di mana y itu total biaya campuran (mixed cost), a itu biaya tetap (fixed cost), b itu biaya variabel per unit (variable cost per unit), dan x itu tingkat produksinya.
Nah, pakai persamaan itu, perusahaan bisa pakai biaya historis buat ngira-ngira biaya di masa depan.
Biar makin paham sama persamaannya, coba perhatiin biaya yang dikeluarin sama XYZ Cutting Sticker ini:
Biaya yang dikeluarkan | Komponen Biaya | Biaya |
---|---|---|
Peralatan desain dan cutting | Tetap | 50 juta |
Sewa tempat | Tetap | 20 juta |
Bahan baku langsung | Variabel | 20 ribu |
Tenaga kerja langsung | Variabel | 10 ribu |
Dari pemisahan komponen biaya itu, maka, persamaan biaya campuran XYZ Cutting Sticker jadinya gini:
- Total biaya tetap: 50 juta + 20 juta = 70 juta
- Biaya variabel per unit: 20 ribu + 10 ribu = 30 ribu
- Persamaan biaya campuran: y = 70 juta + 30 ribu (x)
Pakai persamaan itu, XYZ Cutting Sticker bisa ngira-ngira biaya di tiap level produksi kayak gini nih:
Jumlah Produksi | Persamaan Biaya | Total Biaya |
---|---|---|
3 ribu | y = 70 juta + 30 ribu (3 ribu) | 160 juta |
7 ribu | y = 70 juta + 30 ribu (6 ribu) | 250 juta |
9 ribu | y = 70 juta + 30 ribu (9 ribu) | 340 juta |
Pas pakai persamaan di atas, XYZ Cutting Sticker perlu mastiin komponen biaya yang dipakai buat bikin persamaan itu emang nyambung sama unit atau persediaan yang diproduksi.
Artinya, kalau XYZ Cutting Sticker pas lagi produksi 9 ribu unit ternyata butuh nambah peralatan, ya persamaannya perlu diubah lagi.
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Kayak yang udah dijelasin tadi, gunanya ngenalin komponen biaya perusahaan itu buat ngira-ngira biaya di masa depan pakai data biaya yang udah lalu.
Salah satu komponen biaya, yaitu biaya variabel, jumlahnya selalu berubah ngikutin tingkat produksi persediaan perusahaan.
Gara-gara itu, artinya ada hubungan positif antara biaya sama tingkat produksi. Pas yang satu naik, yang lainnya juga ikutan naik.
Tapi, kadang-kadang, misahin komponen biaya antara biaya variabel sama biaya tetap itu nggak segampang itu lho.
Nah, di sinilah metode titik tertinggi dan titik terendah (high-low method) bisa bantu nentuin komponen biaya variabel di biaya campuran.
Adapun rumusnya kayak gini:
\(Biaya \, Variabel = \frac{{Perubahan \, Biaya}}{{Perubahan \, Produksi}}\)
\(= \frac{{Biaya \, pada \, jumlah \, produksi \, tertinggi - Biaya \, pada \, jumlah \, produksi \, terendah}}{{Jumlah \, produksi \, tertinggi - Jumlah \, produksi \, terendah}}\)
Biar gampang ngertinya, coba perhatiin biaya produksi PT XYZ ini:
Bulan | Produksi | Total Biaya |
---|---|---|
Januari | 400 | 460 juta |
Februari | 550 | 570 juta |
Maret | 600 | 595 juta |
April | 475 | 510 juta |
Mei | 650 | 630 juta |
Juni | 625 | 620 juta |
Pertama-tama nih, buat nganalisis biaya campuran pakai metode titik tertinggi dan terendah, kamu harus nentuin dulu periode dengan tingkat produksi paling tinggi sama paling rendah. Di kasus ini, itu bulan Mei sama Januari.
Di lapangan, kadang kamu bakal nemuin kasus di mana tingkat produksinya paling rendah, tapi total biayanya malah bukan yang paling rendah.
Kalau kayak gitu, kamu tetep bisa pakai periode di mana tingkat produksinya emang paling rendah, walaupun biayanya bukan yang paling rendah.
Keterangan | Produksi | Total Biaya |
---|---|---|
Tingkat produksi tertinggi (Mei) | 650 | 630 juta |
Tingkat produksi terendah (Januari) | 400 | 460 juta |
Sekarang, pakai rumus metode titik tertinggi dan titik terendah, kamu bisa nentuin biaya variabel dengan cara ngebagi selisih biaya di periode paling tinggi sama paling rendah dengan perubahan produksinya:
\(Biaya \, Variabel = \frac{{630 \, \text{juta} - 460 \, \text{juta}}}{{650 - 400}} = \frac{{170 \, \text{juta}}}{{250}} = 680 \, \text{ribu}\)
Pakai metode titik tertinggi dan titik terendah, biaya variabel per unit PT XYZ itu jadinya 680 ribu.
Nah, buat nentuin biaya tetapnya, kamu tinggal balik aja fungsi persamaan biaya campurannya, jadi gini:
\(Biaya \, Tetap = Biaya \, Campuran - Biaya \, Variabel\)
\(= 630 \, \text{juta} - (650 \times 680 \, \text{ribu})\)
\(= 630 \, \text{juta} - 442 \, \text{juta}\)
\(= 188 \, \text{juta}\)
Estimasi Biaya dengan Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Setelah komponen biaya tetap sama biaya variabel dipisahin pakai metode titik tertinggi dan titik terendah, kamu bisa nentuin persamaan biaya campuran PT XYZ jadi kayak gini:
\(y = 188 \, \text{juta} + 680 \, \text{ribu} \times x\)
Jadi pakai persamaan ini, sekarang perusahaan bisa nyimpulin kalau tiap nambah produksi 1 unit, biaya variabelnya bakal naik juga 680 ribu.
Artinya, PT XYZ bisa ngira-ngira total biaya di tingkat produksi berapa aja.
Jumlah Produksi | Biaya Tetap | Biaya Variabel | Total Biaya |
---|---|---|---|
400 | 188 juta | 272 juta | 460 juta |
500 | 188 juta | 340 juta | 528 juta |
600 | 188 juta | 408 juta | 596 juta |
700 | 188 juta | 476 juta | 664 juta |
Penutup
Kelebihan metode titik tertinggi dan terendah buat ngestimasi biaya itu gampangnya buat misahin biaya variabel sama biaya tetap di biaya campuran.
Tapi, metode ini juga ada kurangnya, yaitu nentuin perkiraan biaya ke depan cuma pakai dua data historis aja (data pas produksi paling tinggi sama paling rendah).
Nah, ini dia kenapa pakai metode lain yang lebih akurat, kayak metode regresi, perlu dipertimbangin buat ngestimasi biaya ke depannya.
Segitu dulu ya tulisan saya soal ngestimasi biaya pakai metode titik tertinggi dan titik terendah.
Stay safe and stay healthy. Take care!