Akuntansi atas Dividen Skrip dan Likuidasi
Dividen skrip dan likuidasi merupakan dua dari beberapa bentuk dividen yang dapat didistribusikan ke pemegang saham.
Dividen sendiri, merupakan, distribusi laba bersih ke pemegang saham, yang baru menjadi kewajiban perusahaan, ketika dividen tersebut telah diumumkan untuk dibagikan.
Meski biasanya dividen dibayarkan dalam bentuk pembayaran tunai, namun, tak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mendistribusikannya dalam bentuk saham dan properti atau aset perusahaan.
Di luar hal tersebut, dividen juga dapat didistribusikan dalam bentuk utang atau janji membayar dengan instrumen khusus. Ada juga yang tak diambil dari laba ditahan, namun, dari pengurangan modal perusahaan.
Dividen skrip
Dividen skrip (script dividend) merupakan pembagian dividen dari perusahaan ke pemegang sahamnya dalam bentuk janji membayar kemudian.
Ini biasa terjadi ketika perusahaan berniat untuk mendistribusikan dividen, namun, tidak memiliki uang tunai yang cukup saat ini, untuk membayarnya.
Atas hal tersebut, perusahaan dapat saja menerbitkan surat janji untuk membayar kemudian ke pemegang sahamnya dengan menerbitkan utang wesel khusus.
Bila surat utang tersebut menjanjikan pembayaran bunga, maka, bagian dari bunga tersebut didebit sebagai beban bunga dan tidak diperlakukan sebagai bagian dari pendistribusian dividen.
Periode bunga berlangsung dari tanggal pencatatan dividen hingga tanggal pembayaran.
Asumsikan pada tanggal 31 Januari 2021, PT XYZ mengumumkan dividen skrip senilai 300 juta yang akan dibayarkan pada tanggal 31 Juli 2021 untuk para pemegang saham yang tercatat pada tanggal 31 April 2021.
Skrip tersebut menjanjikan pembayaran bunga 10 persen.
Entri jurnal pada saat tanggal pengumuman adalah:
31/01/2021 | Laba Ditahan | 300 juta | ||
Utang Wesel ke Pemegang Saham | 300 juta |
Kemudian, ketika dividen tersebut dibayarkan ke pemegang sahamnya, entrinya adalah:
31/07/2021 | Beban Bunga | 7,5 juta | ||
Utang Wesel ke Pemegang Saham | 300 juta | |||
Kas | 307,5 juta |
Untuk bunga wesel sebesar 7,5 juta dihitung sebagai berikut:
300 juta x 10% x 3/12
Beban bunga dihitung semenjak tanggal pencatatan hingga tanggal pembayaran atau selama tiga bulan.
Dividen likuidasi
Dividen likuidasi (liquidating dividend) adalah dividen yang dibayarkan tidak berdasarkan laba ditahan seperti lazimnya pendistribusian dividen.
Terkait kebijakan dividen yang telah saya jelaskan sebelumnya, normalnya, dividen dibayarkan dari laba ditahan perusahaan dan merupakan distribusi dari laba bersih.
Namun, dalam beberapa kasus, distribusi dividen dapat dilakukan perusahaan dengan mengambilnya langsung dari ekuitas perusahaan.
Lebih spesifiknya, dilakukan dengan mengurangi agio atas penerbitan saham biasa (additional paid in capital).
Atas hal tersebut, perusahaan perlu melakukan pengungkapan di catatan atas laporan keuangan (CALK).
Asumsikan PT ABC mengumumkan dividen sebesar 1 miliar dimana sebesar 600 juta merupakan dividen likuidasi.
Entri jurnal atas transaksi tersebut adalah:
Laba Ditahan | 400 juta | ||
Agio Saham Biasa | 600 juta | ||
Utang Dividen | 1 miliar |
Kemudian, ketika pembayaran dividen, entrinya sama saja dengan pendistribusian dividen lainnya, yaitu:
Utang Dividen | 1 miliar | ||
Kas | 1 miliar |
Dividen likuidasi merupakan dividen yang didistribusikan ketika perusahaan akan mengehentikan aktivitas operasionalnya atau melikuidasi perusahaan.
Dividen yang demikian baru bisa didistribusikan ketika perusahaan telah membayar seluruh utangnya, baik itu ke pemasok, bank maupun pemegang obligasi perusahaan.
Sekian tulisan saya mengenai akuntansi atas dividen skrip dan dividen likuidasi.
Stay safe and stay healthy. Take care!