Advertisement

Ad Code

Akuntansi atas Utang Wesel Jangka Pendek

Akuntansi utang wesel jangka pendek

Utang wesel jangka pendek (short-term notes payable) merupakan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa depan dalam satu tahun.

Dibanding utang dagang (account payable), utang wesel dapat menyediakan bukti formal kepada kreditur bila terjadi wanprestasi di masa mendatang.

Sebagian besar utang wesel mengharuskan debitur untuk membayar bunga.

Beberapa transaksi yang dapat menimbulkan utang wesel adalah perpanjangan jangka waktu kredit ataupun peminjaman uang ke bank atau non bank oleh perusahaan.

Transformasi Utang Usaha ke Wesel Bayar

Dalam kasus ini, perusahaan dapat mengganti utang usaha dengan utang wesel.

Ini biasa terjadi ketika perusahaan yang membeli persediaan secara kredit dari pemasok tak mampu memenuhi kewajibannya hingga saat jatuh tempo.

Oh ya, terkait istilah wesel bayar dan wesel tagih, keduanya merupakan wesel yang sama, hanya saja pihak kreditur menyebut wesel ini sebagai wesel tagih, sedangkan pada pihak debitur, wesel ini disebut sebagai wesel bayar.

Langkah Awal: Pembelian Kredit ke Pemasok

Untuk mempermudah pemahaman mengenai kondisi ini, asumsikan pada tanggal 1 Oktober 2020 PT XYZ membeli secara kredit persediaan barang dagang dari PT ABC senilai 100 juta dengan syarat 2/10, n/30.

Atas hal tersebut, PT XYZ mencatatnya dengan:

Tanggal Akun Debit Kredit
1-Okt-20 Persediaan 100 juta
Utang Dagang 100 juta

Perpanjangan Kredit: Strategi Akuntansi Wesel Bayar

Pada tanggal 1 November 2020, ketika utang tersebut jatuh tempo, PT XYZ membayar dengan tunai sebesar 20 juta.

Untuk sisanya sebesar 80 juta, PT XYZ mengajukan perpanjangan ke PT ABC dengan menerbitkan utang wesel jangka pendek atau wesel bayar 90 hari dengan bunga 10 persen.

Atas hal tersebut, PT XYZ mencatatnya dengan:

Tanggal Akun Debit Kredit
1-Nov-20 Utang Dagang 100 juta
Kas 20 juta
Wesel Bayar 80 juta

Dari entri tersebut dapat dilihat bahwa penerbitan wesel bayar oleh PT XYZ tidak menyelesaikan utangnya, namun mengubahnya menjadi utang wesel dengan bunga.

Ini merupakan win-win solution karena di pihak PT XYZ mendapatkan tambahan waktu perpanjangan kredit, sedangkan di pihak PT ABC mendapatkan kompensasi berupa bunga dan dokumen tertulis berkekuatan hukum.

Pengakuan Bunga: Wesel Bayar Akhir Periode

Perlu dipahami bahwa jatuh tempo wesel bayar tersebut melewati periode cut-off laporan, yaitu pada tanggal 31 Januari 2021.

Berdasarkan asumsi periode waktu dan prinsip akrual, maka PT XYZ perlu mengakui beban bunga yang sudah berjalan hingga tanggal 31 Desember 2020, meskipun bunga tersebut baru akan dibayar ketika tanggal 31 Januari 2021.

Entri atas pengakuan bunga akrual tersebut adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
31-Dec-20 Beban Bunga 1,33 juta
Utang Bunga 1,33 juta

Jumlah beban bunga atas wesel bayar di tahun 2020 tersebut dihitung dengan:

60/360 x 10% x 80 juta

Pelunasan Utang Wesel Bayar: Entri Jurnal

Pada tanggal 31 Januari 2021, ketika PT XYZ melunasi utang wesel beserta bunganya, entri yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal Akun Debit Kredit
31-Jan-21 Wesel Bayar 80 juta
Utang Bunga 1,33 juta
Beban Bunga 667 ribu
Kas 82 juta

Utang bunga sebesar 1,33 juta timbul dari akru beban bunga selama 60 hari pada tanggal 31 Desember 2020, sedangkan beban bunga 667 ribu merupakan beban bunga selama 30 hari di bulan Januari 2021 yang dihitung dengan:

30/360 x 10% x 80 juta

Promes Pinjaman Tunai: Paralel Wesel Bayar

Promes atau surat sanggup bayar (promissory note) merupakan surat yang perlu ditandatangani oleh debitur ketika mengajukan pinjaman ke bank ataupun non-bank.

Atas promes tersebut, debitur dikenakan kewajiban untuk membayar sejumlah pokok dan bunga pada jangka waktu tertentu.

Perlakuan akuntansi atas transaksi ini sama dengan akuntansi atas wesel bayar yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dimana ketika perusahaan mengajukan pinjaman, entrinya adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
xx/xx/xx Kas xxx
Utang Wesel xxx

Selanjutnya, ketika utang wesel tersebut dilunasi, entrinya adalah:

Tanggal Akun Debit Kredit
xx/xx/xx Utang Wesel xxx
Beban Bunga xxx
Kas xxx

Yang perlu diperhatikan yaitu ketika akhir periode berada di antara tanggal penerbitan wesel dan tanggal jatuh tempo wesel tersebut, maka seperti pinjaman berbunga lainnya seperti misalnya obligasi, debitur perlu mengakui bunga yang sudah berjalan dan membuat penyesuaian berikut:

Tanggal Akun Debit Kredit
xx/xx/xx Beban Bunga xxx
Utang Bunga xxx

Penutup

Utang dagang dan utang wesel, keduanya, adalah hal yang berbeda. Demikian pula terkait dengan pencatatannya.

Utang dagang tidak melibatkan surat formal dan umumnya tidak dikenakan bunga, serta biasanya diselesaikan dalam jangka waktu pendek, yaitu maksimal 30 hari.

Sedangkan utang wesel, melibatkan perjanjian formal tertulis terkait pokok pinjaman dan bunga yang perlu dibayarkan. Jangka waktunya sendiri bisa dalam jangka panjang maupun jangka pendek, tergantung pada waktu jatuh tempo yang dituangkan di wesel.

Dari sisi pencatatan, utang wesel sedikit lebih rumit karena adanya bunga. Bila periode bunga melewati periode cut-off, maka perusahaan perlu membuat penyesuaian atas bunga yang perlu diakui di akhir periode.

Sekian tulisan saya mengenai akuntansi atas utang wesel jangka pendek.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Post a Comment

0 Comments

Comments