Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

CAPEX vs OPEX: Memahami Perbedaannya

Memahami Perbedaan CAPEX dan OPEX

CAPEX dan OPEX adalah aktivitas penganggaran, yang merupakan aspek penting manajemen keuangan. Aktivitas ini melibatkan pengalokasian dan perencanaan penggunaan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Ada dua jenis penganggaran utama dalam bisnis: penganggaran modal atau capital budgeting (CAPEX) dan penganggaran operasional atau operational expenditure (OPEX). Meskipun keduanya penting, namun masing-masing memiliki tujuan yang berbeda.

Pada tulisan ini, saya akan membahas perbedaan antara CAPEX dan OPEX, serta dampaknya terhadap bisnis dan pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan arus kas.

Apa itu CAPEX?

CAPEX atau penganggaran modal adalah proses perencanaan dan pengalokasian sumber daya untuk investasi jangka panjang perusahaan. Investasi ini termasuk membeli peralatan, membangun pabrik, atau memperluas pasar baru.

Tujuan CAPEX adalah membuat keputusan yang berdampak signifikan pada pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan di masa depan. Penganggaran jenis ini difokuskan pada investasi strategis yang nantinya akan mendorong kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Apa itu OPEX?

Membayar gaji karyawan merupakan bagian OPEX

OPEX atau penganggaran operasional adalah proses perencanaan dan pengalokasian sumber daya untuk operasi perusahaan sehari-hari.

Jenis penganggaran tersebut difokuskan pada pengelolaan kebutuhan keuangan jangka pendek perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi pengeluaran hariannya.

Adapun pengeluaran tersebut mencakup hal-hal seperti sewa, utilitas, gaji karyawan, dan biaya-biaya sejenis lainnya. Tujuan dari penganggaran operasional adalah menjaga bisnis agar berjalan dengan lancar dan efisien.

Perbedaan Tujuan dan Fokus antara CAPEX dan OPEX

Meskipun CAPEX atau penganggaran modal dan OPEX atau operasional penting untuk bisnis, masing-masing memiliki tujuan yang berbeda.

CAPEX fokus pada pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang, sedangkan OPEX fokus pada pengelolaan pengeluaran jangka pendek serta memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Agar berhasil, perusahaan perlu menyeimbangkan CAPEX dan OPEX serta memastikan adanya alokasi sumber daya yang tepat untuk setiap jenis pengeluaran.

Perbedaan Sumber Dana antara CAPEX dan OPEX

Selain perbedaan tujuan dan fokusnya, CAPEX atau penganggaran modal dan OPEX atau penganggaran operasional juga memiliki sumber dana yang berbeda. 

CAPEX biasanya didanai oleh sumber jangka panjang seperti pembiayaan ekuitas, obligasi, dan kredit investasi. Sumber pendanaan tersebut digunakan untuk melakukan investasi besar yang akan mendorong pertumbuhan dan profitabilitas di masa depan.

Di sisi lain, OPEX, biasanya didanai oleh sumber jangka pendek seperti arus kas, pendapatan operasional, dan kredit modal kerja. Dana ini digunakan untuk menutupi pengeluaran bisnis sehari-hari dan menjaga agar bisnis berjalan lancar.

Dampak CAPEX dan OPEX terhadap Neraca

Dampak CAPEX dan OPEX terhadap neraca

Penting untuk dipahami bahwa pendanaan untuk CAPEX atau penganggaran modal dan OPEX atau penganggaran operasional juga berdampak pada neraca perusahaan.

CAPEX, karena fokus pada investasi jangka panjang, akan berdampak signifikan terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Di sisi lain, OPEX karena difokuskan pada pengeluaran jangka pendek akan berdampak signifikan pada arus kas dan pendapatan operasional perusahaan.

Dampak CAPEX dan OPEX terhadap Laporan Laba Rugi

Dampak CAPEX atau penganggaran modal dan OPEX atau penganggaran operasional pada laporan laba rugi juga berbeda. 

CAPEX biasanya akan menghasilkan tingkat biaya depresiasi atau penyusutan yang lebih tinggi, yang akan berdampak pada laba bersih perusahaan dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, investasi tersebut akan menghasilkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

OPEX, di sisi lain, akan menghasilkan biaya yang lebih tinggi, yang akan berdampak langsung pada laba bersih perusahaan di periode yang sama.

Dampak CAPEX dan OPEX terhadap Arus Kas

CAPEX atau penganggaran modal juga dapat berdampak pada arus kas perusahaan. Melakukan investasi besar dalam aset jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan arus kas dalam jangka pendek karena perusahaan perlu menggunakan uang tunai untuk mendanai investasi tersebut. Namun, dalam jangka panjang, investasi tersebut akan menghasilkan arus kas melalui peningkatan pendapatan dan laba.

OPEX atau penganggaran operasional, di sisi lain, akan menghasilkan peningkatan arus kas keluar karena perusahaan membayar biaya operasional harian seperti persediaan, perlengkapan, sewa, utilitas, dan gaji karyawan.

Sangat penting bagi bisnis untuk mengelola arus kasnya dengan hati-hati dan memastikan kecukupan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek sambil juga berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang.

Penutup

CAPEX atau penganggaran modal dan OPEX atau penganggaran operasional sama-sama penting untuk bisnis, namun memiliki tujuan yang berbeda. 

CAPEX fokus pada pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang, sedangkan OPEX fokus pada pengelolaan pengeluaran jangka pendek dan memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya yang berkelanjutan.

Perusahaan perlu menyeimbangkan CAPEX dan OPEX dengan memastikan alokasi jumlah sumber daya yang tepat untuk setiap jenis pengeluaran. Penting juga bagi perusahaan memahami dampak CAPEX dan OPEX terhadap neraca, laporan laba rugi, dan arus kas, sehingga dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang bagaimana mengalokasikan sumber dayanya guna mencapai tujuan keuangan perusahaan.