Konsep Gearing dan Implikasinya pada ROE

Konsep gearing di dunia keuangan itu maksudnya pakai utang buat ngebiayain investasi, selain dari modal sendiri (ekuitas).
Dengan kata lain, gearing itu ya rasio debt-to-equity atau leverage.
Di tulisan ini, kita bakal bahas gimana sih penggunaan utang atau gearing ini bisa ngaruh ke untung ruginya investor atau pemilik perusahaan.
Gearing: ROE dan Implikasinya
Anggap aja sebuah perusahaan punya kesempatan buat investasiin duitnya di proyek yang bisa ngasih untung 20 persen, tapi ada juga risiko untungnya cuma sekitar 5 persen. Nilai investasi proyek ini sebesar 3 miliar.
Ini nih beberapa skenario gimana perusahaan ngebiayain investasi itu:
Skenario 1: Gearing Nol - Risiko dan Pengembalian
Di skenario ini, perusahaan ngebiayain semua investasi 3 miliar itu pakai 100 persen modal sendiri.
- Kondisi Baik: Perusahaan dapet untung investasi 600 juta atau 20 persen dari investasinya.
- Kondisi Buruk: Perusahaan cuma dapet untung 150 juta atau 5 persen tingkat pengembalian.
Skenario 2: Pendanaan dengan Gearing Parsial
Di skenario ini, perusahaan pakai gearing atau leverage buat ngebiayain investasinya, 50 persen modal sendiri dan 50 persen utang. Bunga pinjamannya sebesar 10 persen per tahun.
- Kondisi Baik: Perusahaan masih dapet untung 600 juta. Habis bayar bunga 150 juta (10% dari 1,5 miliar), pendapatan bersihnya jadi 450 juta. ROE naik jadi 30 persen (450 juta / 1,5 miliar).
- Kondisi Buruk: Untungnya cuma 150 juta, semuanya habis buat bayar bunga. ROE proyeknya jadi nol.
Skenario 3: Gearing Tinggi dan Implikasinya
Di skenario ini, perusahaan naikin gearing-nya buat danain investasi sebesar 2,4 miliar (80 persen dari total investasi) pakai utang. Bunga nominal pinjamannya tetep 10 persen per tahun, dan sisa investasi sebesar 600 juta didanain pakai modal sendiri.
- Kondisi Baik: Untungnya 600 juta. Habis bayar bunga 240 juta (10% dari 2,4 miliar), pendapatan bersihnya jadi 360 juta. ROE melonjak jadi 60 persen (360 juta / 600 juta).
- Kondisi Buruk: Untungnya cuma 150 juta. Habis bayar bunga 240 juta, perusahaan malah rugi 90 juta. ROE jadi -15 persen.
Gearing: Risiko & Return pada ROE
Dari beberapa skenario tadi, tingkat untung yang bakal didapet perusahaan di tiap skenario itu kayak gini:
Kondisi | ||
---|---|---|
Baik | Buruk | |
Return | 20% | 5% |
ROE | ||
Skenario 1 - tanpa utang | 20% | 5% |
Skenario 2 - sebagian utang | 30% | 0% |
Skenario 3 - sebagian besar utang | 60% | -15% |
Dari tabel ini, kita bisa ambil beberapa kesimpulan penting nih:
- Tanpa Utang: ROE-nya ya sebesar tingkat untung dasarnya.
- Dengan Utang: Pas perusahaan masukin utang ke struktur modalnya, tingkat untungnya bakal disesuaiin. Makin tinggi porsi utangnya, makin tinggi tingkat untungnya pas kondisi baik, tapi makin rendah untungnya di masa susah gara-gara kewajiban bayar bunga.
- Tingkat Untung: Selama untung investasi lebih gede dari bunga utang, gearing bakal ngasilin ROE yang lebih tinggi.
- Pengaruh Suku Bunga: Makin tinggi utangnya, makin gede pengaruh perubahan suku bunga ke untung perusahaan.
Penutup
Pakai gearing atau leverage itu bisa naikin nilai perusahaan sama ROE lumayan banyak. Tapi, naiknya ini sebanding sama risiko yang diterima investor, apalagi kalau proyeknya nggak jalan sesuai rencana gara-gara harus bayar bunga utang. Makanya, perusahaan sama investor bakal makin untung kalau tingkat suku bunganya makin rendah.
Segitu dulu ya tulisan saya soal konsep gearing dan pengaruhnya ke untung ruginya pemilik atau investor.
Stay safe and stay healthy. Take care!