Menghitung IRR dengan Excel
Internal rate of return (IRR) itu salah satu teknik capital budgeting yang ngitung rate yang dibutuhin investasi biar NPV-nya jadi nol.
Investasi atau proyek itu dibilang oke kalau IRR-nya lebih tinggi dibandingin investasi lain atau biaya modalnya.
Pengertian IRR
IRR, kayak yang udah saya jelasin di awal, itu cara perusahaan ngitung tingkat diskonto (rate) yang bisa bikin net present value (NPV) dari sebuah investasi jadi nol.
Hitungan IRR sendiri itu nganggep kalau untung yang didapet bisa diinvestasiin lagi di tingkat yang sama (tingkat IRR), bukan di tingkat biaya modal.
Soal konsep IRR, kamu bisa baca tulisan saya sebelumnya yang judulnya "Metode dalam Capital Budgeting: Internal Rate of Return (IRR)".
Perhitungan IRR dengan Excel
PT XYZ lagi mikir-mikir mau investasi di satu unit produksi tambahan. Biaya awalnya 95 juta dan kayaknya bakal ngasilin duit masuk 35 juta di tahun pertama, 41 juta di tahun kedua, sama 47 juta di tahun ketiga.
Di akhir tahun ketiga, nilai unit produksinya bakal jadi nol.
Buat ngitung IRR dari investasi itu, kamu gampang banget bisa pakai fungsi Excel "=IRR" kayak gini:
Coba perhatiin deh!
Ngitung pakai fungsi IRR di Excel itu gampang banget. Kamu tinggal masukin fungsi IRR terus pilih semua cell C3 sampai F3 yang isinya arus kas keluar sama arus kas masuk.
Arus kas keluar di tahun ke-0 atau di cell C0 itu perlu dijadiin negatif, nandain perusahaan ngeluarin duit buat investasinya.
Nah, kalau arus kas masuk dari tahun pertama sampai tahun ketiga, nilainya perlu dijadiin positif, nandain perusahaan nerima duit dari investasinya.
Nah, dari arus kas keluar sama arus kas masuk yang diharapkan itu, unit produksi baru tadi bakal punya pengembalian internal 13%.
Angka ini sendiri sih nggak ngasih banyak info, jadi kamu perlu bandingin sama IRR dari investasi lain dan juga biaya modal (WACC).
Penutup
Internal rate of return (IRR) itu bisa diitung gampang banget pakai bantuan fungsi "=IRR" di Excel.
Walaupun nggak kelihatan di hitungan Excel di atas, tapi sebenernya di dalem hitungan itu ada proses yang lumayan ribet, soalnya perlu nyari tingkat diskonto yang bikin nilai NPV jadi nol.
IRR sendiri itu metode yang bisa bantu perusahaan nentuin investasi atau proyek itu layak apa nggak.
Aturan IRR sendiri sebenernya simpel banget. Makin tinggi tingkat pengembalian internal sebuah investasi atau proyek, ya makin bagus juga investasi itu.
Terakhir, metode IRR punya kelemahan yang nggak bisa dianggep remeh, yaitu nggak ngitung biaya modal (WACC) sama tingkat reinvestasi yang nggak praktis di tingkat IRR. Makanya, di penganggaran modal, udah dikembangin teknik modified internal rate of return (MIRR).
Segitu dulu ya tulisan saya soal cara ngitung internal rate of return (IRR) pakai Excel.