Menghitung Payback Period dengan Excel

Payback period atau periode pengembalian merupakan salah satu metode capital budgeting yang mengukur waktu yang diperlukan perusahaan untuk mencapai titik impas atas investasinya.
Perhitungan payback period biasa disajikan dalam suatu perencanaan investasi untuk melengkapi perhitungan net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR).
Pengertian payback period
Jadi, seperti telah saya singgung di awal, payback period mengukur berapa lama perusahaan mecapai titik impas (break event point) atas suatu investasi atau proyeknya.
Salah satu kelemahan metode ini adalah tak adanya perhitungan nilai waktu uang (time value of money). Selain itu, metode payback period juga tak mempertimbangkan arus kas setelah periode pengembalian.
Aturan payback period adalah semakin pendek periode pengembalian atas suatu investasi, maka proyek atau investasi tersebut semakin bagus.
Menghitung payback period dengan excel
PT XYZ berencana untuk menginvestasikan uangnya pada satu unit produksi tambahan yang diperkirakan menelan biaya awal 100 juta.
Proyek tersebut diperkirakan akan menghasilkan arus kas masuk sebesar 45 juta di tahun ke-1, 40 juta di tahun ke-2, 35 juta di tahun ke-3, 10 juta di tahun ke-4, 6 juta di tahun ke-5, dan 5 juta di tahun ke-6.
Excel tidak memiliki formula khusus untuk menghitung payback period, sehingga perlu dilakukan perhitungan manual seperti berikut.

Jadi, pertama kamu perlu melihat tahun terjadinya arus kas kumulatif menjadi positif dan membagi jumlah yang dibutuhkan untuk menjadikannya positif dengan arus kas di tahun tersebut. Lalu, hasilnya, tinggal kamu tambahkan ke tahun terakhir arus kas kumulatif bernilai negatif.
Arus kas kumulatif menjadi positif terjadi di tahun ke-3. Di tahun ke-3 tersebut arus kas masuknya adalah sebesar 35 juta (cell C6).
Kemudian, arus kas yang dibutuhkan untuk menjadikan investasi positif pada tahun ke-3 tersebut adalah arus kas kumulatif pada akhir tahun ke-2 (cell D5).
Maka, untuk menghitungnya adalah dengan membagi cell D5 dengan cell C6. Hasilnya ditambah dengan tahun terakhir arus kas kumulatif bernilai negatif atau tahun ke-2 (cell B5).
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka payback period-nya adalah selama 2, 43 tahun.
Penutup
Metode payback period merupakan metode penganggaran yang cepat dan juga menyederhanakan asumsi perhitungan karena meniadakan perhitungan nilai waktu uang.
Meski tak ada formula khusus untuk menghitung payback period dengan excel, namun menghitung dengan excel dapat membantu proses cek dan ricek menjadi lebih mudah.
Hal tersebut tak lain karena excel menyajikan dengan jelas di cells mana saja angka-angka yang dijadikan perhitungan untuk menentukan payback period.
Terakhir, aturan payback period juga sederhana. Misalnya, pada perhitungan di atas, bila PT XYZ menghendaki jangka waktu pengembalian maksimum adalah 2 tahun, maka proyek tersebut tak layak, namun bila PT XYZ menghendaki jangka waktu pengembalian maksimum adalah 2,5 tahun, maka proyek tersebut layak.
Sekian tulisan saya mengenai cara menghitung payback period atau periode pengembalian dengan excel..
Terima kasih telah membaca.