Perlakuan Akuntansi atas Nilai Pemain Bola

Table of Contents
Perlakuan Akuntansi atas Nilai Pemain Bola

Di dunia sepak bola, transfer pemain antar klub itu udah biasa banget kejadian. Tapi, kamu tahu nggak sih kalau di balik transfer pemain ini, ada cara ngitung akuntansinya yang seru?

Di tulisan ini, saya mau bahas soal perlakuan akuntansi buat nilai pemain bola yang ditransfer dari klub lain.

Transaksi Transfer Pemain Bola: Kapitalisasi di Neraca

Pas seorang pemain bola ditransfer dari klub lain, klub yang beli itu perlu ngakuin nilai pemain itu sebagai aset di neracanya. Maksudnya, klub nyatet nilai pemain itu sebagai "Aset Tidak Berwujud" di neracanya.

Nilai pemain itu disajiin sebesar biaya transfer, biaya agen, biaya signing on, sama biaya-biaya lain yang nyambung sama transfernya.

Perlu kamu inget nih, cuma pemain yang ditransfer dari klub lain aja yang bisa dikapitalisasi. Kalau pemain hasil didikan akademi sendiri, nggak bisa.

Ini dilakuin biar nggak ada akal-akalan akuntansi, soalnya susah banget ngukur nilai pemain didikan sendiri secara jujur dan adil. Selain itu, aturan akuntansi juga ngelarang ngakuin aset tak berwujud yang dibikin sendiri secara internal.

Pengakuan Nilai Transfer Pemain Bola di Neraca: Studi Kasus

Saya bakal kasih contoh kasus biar kamu lebih ngerti soal pengakuan pemain yang ditransfer di neraca klub.

Nilai Transfer Pemain Bola Dikapitalisasi di Neraca

Misalnya nih, klub A nransfer pemain dengan biaya transfer 900 juta. Selain itu, klub juga bayar biaya agen 50 juta dan biaya signing on sebesar 40 juta. Total biaya transfer pemain ini adalah 990 juta.

Pas klub A nerima pemain itu, mereka bakal nyatet nilai pemainnya sebagai "Aset Tidak Berwujud" di neraca.

Ini bisa dilakuin pakai akun kayak "Pendaftaran Pemain". Jadi, nilai pemain itu bakal kecatet 990 juta di neraca klub A sebagai aset yang dipunya klub.

Entri jurnalnya kayak gini:

Debit: Pendaftaran Pemain (Aset Tidak Berwujud) - 990 juta

Kredit: Bank atau Transfer Fee Payable (tergantung bayarnya gimana) - 990 juta

Pengakuan Beban Amortisasi di Laporan Laba Rugi: Kasus Nilai Pemain Bola

Setelah nilai pemain transferan itu kecatet di neraca, klub A perlu ngalokasiin nilai itu jadi beban amortisasi selama masa kontrak pemainnya.

Misalnya, kontrak pemain itu 3 tahun. Klub A bakal ngitung beban amortisasi tahunan dengan cara bagi total nilai kontrak atau transfer pemain (990 juta) sama lama kontraknya (3 tahun).

Nah, di contoh ini, beban amortisasi tahunan yang diakuin itu 330 juta (990 juta ÷ 3 tahun). Beban amortisasi ini bakal dicatet di laporan laba rugi klub A sebagai pengurang pendapatan tiap tahun.

Beban Amortisasi Nilai Pemain Bola

Entri Penyesuaian Amortisasi Tahunan:

Debit: Beban Amortisasi Pendaftaran Pemain - 330 juta

Kredit: Akumulasi Amortisasi Pendaftaran Pemain - 330 juta

Entri penyesuaian itu tujuannya buat ng-update nilai bersih dari Pendaftaran Pemain di neraca, plus ngakuin beban amortisasi tahun ini.

Penutup

Cara akuntansi buat nilai pemain bola yang ditransfer dari klub lain itu aturannya jelas. Ngakuin nilai pemain di neraca sama ngalokasiin beban amortisasi itu langkah penting buat ngelola aset pemain secara akuntansi.

Di dunia sepak bola yang saingannya ketat, jalanin akuntansi dengan bener dan sesuai aturan itu penting banget. Dengan ngerti cara akuntansi ini, kamu bisa lihat gimana klub ngakuin nilai pemain transferan dan ngalokasiin beban amortisasinya, plus ngelaporin keuangannya dengan bener.

Segitu dulu ya tulisan saya soal perlakuan akuntansi buat nilai pemain bola yang ditransfer dari klub lain.

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!