Debit Kredit Nggak Pake Ribet! Kuasai Saldo Normal + Ada Latihan Jurnalnya
Saldo normal akuntansi itu bagian dari cara nyatet pembukuan double-entry, di mana sebuah akun punya saldo di sisi yang nambah.
Gampangnya, saldo normal akuntansi itu nunjukin saldo yang seharusnya ada di akun, di sisi yang bikin dia nambah. Ini ditentuin sama jenis akunnya, plus sifat transaksinya juga.
Contohnya, akun aset kayak kas atau persediaan, itu saldo normalnya di sisi debit. Nah, kalau akun kewajiban kayak utang dagang, saldo normalnya di sisi kredit.
Saldo normal itu aturan paling dasar di akuntansi, yang udah diatur di standar pelaporan keuangan dan akuntansi.
Pengertian Saldo Normal Akuntansi
Yang paling dasar perlu kamu ngerti di akuntansi itu, setiap transaksi pasti punya jumlah debit sama kredit yang sama alias seimbang. Hal inilah yang dimaksud dengan double-entry bookkeeping system.
Itu bukan berarti tiap transaksi pasti cuma ada satu debit sama satu kredit aja ya, tapi lebih ke total nilai rupiahnya yang sama antara debit dan kredit. Jadi, mungkin aja satu transaksi punya satu debit dan beberapa kredit, begitu juga sebaliknya.
Dasar-Dasar Akuntansi: Saldo Normal dan Akun-T
Cara nyatet proses akuntansi itu dasarnya dari persamaan dasar akuntansi ini nih:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Aset itu maksudnya semua yang dipunya perusahaan, kayak kas, mesin, bangunan, tanah, persediaan, dan termasuk hak tagih yang dipunya perusahaan ke pelanggannya, misalnya piutang usaha.
Nah, kalau kewajiban itu utang yang dipunya perusahaan ke pihak lain, misalnya ke pemasok, karyawan, dan bank.
Ekuitas itu sisa dari aset, yang jadi haknya pemilik setelah utang-utangnya dibayar. Ekuitas ini nunjukkin kepemilikan pemegang saham di perusahaan.
Semua elemen itu, mau aset, kewajiban, atau ekuitas, dicatet di akun yang bentuknya kayak huruf "T", namanya akun-T. Sisi kiri akun-T itu sisi debit, sedangkan sisi kanan akun-T itu sisi kredit.
Tiap akun punya saldo normal. Aset saldo normalnya di sisi debet, kalau kewajiban sama ekuitas saldo normalnya di sisi kredit. Artinya, pas aset nambah, dicatetnya di sisi debit, dan pas berkurang, dicatet di sisi kredit. Sebaliknya, pas kewajiban sama ekuitas nambah, dicatet di sisi kredit, dan pas berkurang, dicatet di sisi debet.
Hubungan Pendapatan, Beban / Biaya, dan Modal dalam Saldo Normal Akuntansi
Di saldo normal, pendapatan sama beban itu bagian dari akun modal. Setiap perusahaan pasti punya pendapatan sama beban, dan ngerti gimana pengaruhnya ke akun modal itu penting banget buat nyatet dan ngelaporin info keuangan dengan bener.
Pas perusahaan dapet pendapatan, akun modalnya bakal naik. Kenaikan ini dicatet di sisi kredit akun modal, makanya pendapatan punya saldo normal di sisi kredit. Contohnya, kalau perusahaan jual produk terus dapet pendapatan, pendapatan itu dicatet di sisi kredit akun modal, jadi nambahin modal perusahaan.
Sebaliknya, pas perusahaan ngeluarin biaya atau beban, akun modalnya bakal turun. Penurunan ini dicatet di sisi debet akun modal, makanya biaya atau beban punya saldo normal di sisi debet. Contohnya, kalau perusahaan beli bahan baku, biaya bahan itu dicatet di sisi debit akun modal, jadi ngurangin modal perusahaan.
Penting buat kamu tahu kalau pendapatan sama biaya/beban itu ngaruh ke akun modal secara nggak langsung. Tapi, walaupun nggak dicatet langsung di akun modal, lewat jurnal penutup, hal itu bakal kelihatan di laporan neraca perusahaan.
Dengan ngerti hubungan antara pendapatan, biaya/beban, sama akun modal, akuntan bisa nyatet dan ngelaporin info keuangan dengan bener, yang penting banget buat bikin keputusan bisnis yang pas. Gambaran yang akurat soal kesehatan keuangan perusahaan bikin investor, kreditur, sama pihak lain yang berkepentingan bisa nilai kinerja perusahaan dan mutusin soal hubungan mereka sama perusahaan itu.
Peran Saldo Normal Akuntansi dalam Pelaporan Keuangan
Akuntansi itu sering disebut bahasanya bisnis, soalnya kerjanya itu ngerekam, ngeringkas, nge-grup-in, sama ngelaporin info keuangan perusahaan ke pihak-pihak yang butuh.
Input dari proses ini tuh semua transaksi keuangan yang kejadian di perusahaan, dan output-nya itu tiga besar laporan keuangan.
Saldo normal punya peran penting di tiap tahap proses akuntansi itu, termasuk nyatet, ngeringkas, nge-grup-in, sama ngelaporin info keuangan.
- Nyatet transaksi keuangan itu langkah pertama di proses akuntansi. Saldo normal bantu mastiin tiap transaksi dicatet dengan bener dengan nentuin akun mana yang harus didebit sama akun mana yang harus dikredit. Info ini penting banget buat jaga catetan keuangan perusahaan tetep bener.
- Ngeringkas info keuangan itu gabungin data dari transaksi satu-satu ke kategori yang bener. Saldo normal akuntansi bantu proses ini dengan mastiin tiap akun dikelompokin dengan bener sebagai aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau akun pengeluaran, berdasarkan saldo normalnya. Ini bantu bikin ringkasan posisi keuangan perusahaan yang jelas dan akurat.
- Nge-grup-in info keuangan itu ngatur data keuangan ke kategori yang relevan sama operasi bisnis perusahaan. Saldo normal akuntansi punya peran penting di tahap ini dengan nyediain standar buat ngelompokin akun berdasarkan saldo normalnya. Ini bikin akuntan gampang ngenalin akun mana yang aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, atau beban.
- Ngelaporin info keuangan itu bikin laporan keuangan yang ngasih gambaran soal posisi keuangan, kinerja, sama arus kas perusahaan. Saldo normal akuntansi dipakai di tahap ini buat mastiin info yang disajiin di laporan keuangan itu bener-bener nunjukkin transaksi keuangan perusahaan, saldo akun, sama kinerja keuangannya.
Jadi, singkatnya nih, saldo normal akuntansi itu bagian penting dari proses akuntansi yang mastiin catetan keuangan itu akurat, bisa diandelin, dan bener.
Saldo normal bantu akuntan buat nyatet, ngeringkas, nge-grup-in, sama ngelaporin info keuangan dengan bener, yang penting banget buat bikin keputusan bisnis yang pas.
Yuk, Asah Insting Jurnalmu: Latihan Debit-Kredit Dasar!
Nah, setelah kita pahami bareng-bareng apa itu saldo normal dan perannya yang super penting dalam akuntansi, sekarang waktunya uji pemahamanmu sedikit!
Sebelum kita lihat contoh-contoh entri jurnal yang udah saya siapin di bawah, gimana kalau kamu coba dulu 'ngeracik' jurnal sendiri untuk beberapa transaksi sederhana?
Nggak perlu takut salah, ini cuma latihan ringan buat ngelatih instingmu nentuin mana akun yang harus di-DEBIT dan mana yang di-KREDIT berdasarkan aturan saldo normal yang udah kita bahas. Anggap aja ini pemanasan sebelum nyemplung ke contoh yang lebih detail. Siap? Klik tombol di bawah buat mulai!
✏️ Latihan Jurnal Dasar: Debit vs Kredit ✏️
Entri Jurnal Berdasarkan Saldo Normal Akuntansi
Biar lebih jelas lagi ngomongin saldo normal akuntansi sama terapinnya pas nyatet atau bikin entri jurnal, saya mau kasih beberapa contoh dasar ngejurnal transaksi ya.
CONTOH 1
Transaksi |
---|
Pemilik menginvestasikan dana sebesar Rp 2.700.000,00 untuk mendirikan perusahaan |
Jurnal | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | Rp 2.700.000,00 | |
Modal | Rp 2.700.000,00 |
Di transaksi ini, kas dicatet di sisi debit karena nambah, dan modal dicatet di sisi kredit juga karena nambah. Inget aturan dasarnya, aset nambah di sisi debit dan modal nambah di sisi kredit.
CONTOH 2
Transaksi |
---|
Perusahaan membeli aset tetap berupa kendaraan operasional senilai Rp 250.000.000,00 dengan membayar DP sebesar Rp 100.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian hari. |
Jurnal | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kendaraan | Rp 250.000.000,00 | |
Kas | Rp 100.000.000,00 | |
Utang | Rp 150.000.000,00 |
Di transaksi ini, aset tetap berupa kendaraan dicatet di sisi debit karena nambah, kas dicatet di sisi kredit karena berkurang, dan kewajiban berupa utang dicatet di sisi kredit karena nambah.
CONTOH 3
Transaksi |
---|
Perusahaan menyediakan layanan jasanya dan mendapatkan pembayaran secara tunai sebesar Rp 35.000.000,00 |
Jurnal | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | Rp 35.000.000,00 | |
Penjualan | Rp 35.000.000,00 |
Di transaksi ini kas dicatet di sisi debit karena nambah dan pendapatan yang bikin modal nambah dicatet di sisi kredit.
CONTOH 4
Transaksi |
---|
Perusahaan menyediakan layanan jasanya dengan pembayaran pada 30 hari ke depan sebesar Rp 65.000.000,00 |
Jurnal | Debit | Kredit |
---|---|---|
Piutang | Rp 65.000.000,00 | |
Penjualan | Rp 65.000.000,00 |
Di transaksi ini aset piutang usaha dicatet di sisi debit karena nambah dan pendapatan yang bikin modal nambah dicatet di sisi kredit.
Di sini pendapatan udah diakuin walaupun pembayarannya belum diterima, soalnya akuntansi itu nganut basis akrual.
CONTOH 5
Transaksi |
---|
Perusahaan membayar tagihan listrik sebesar Rp 4.500.000,00 |
Jurnal | Debit | Kredit |
---|---|---|
Beban Listrik | Rp 4.500.000,00 | |
Kas | Rp 4.500.000,00 |
Di transaksi ini aset berupa kas dicatet di sisi kredit karena berkurang dan beban listrik yang bikin modal berkurang dicatet di sisi debit.
Penutup
Ngertiin saldo normal akuntansi itu penting banget buat nyatet, ngeringkas, nge-grup-in, sama ngelaporin info keuangan dengan bener.
Saldo normal mastiin tiap transaksi dicatet dengan bener dengan nentuin akun mana yang harus didebit sama dikreditkan, dan bantu bikin ringkasan posisi keuangan perusahaan yang jelas dan akurat.
Selain itu, saldo normal ngasih standar buat ngelompokin akun berdasarkan jenis sama sifatnya, yang bikin gampang nyusun laporan keuangan biar bener-bener nunjukkin kesehatan keuangan perusahaan.
Intinya, laporan keuangan yang akurat itu penting banget buat bikin keputusan bisnis yang bener, dan juga buat investor, kreditur, atau siapa aja yang punya kepentingan buat nilai kinerja keuangan perusahaan dan mutusin hubungan mereka sama perusahaan itu.
Segitu dulu ya tulisan saya soal gimana caranya ngertiin saldo normal entri jurnal akuntansi.