Laporan Laba Rugi, Penggunaan dan Keterbatasannya

Laporan laba rugi (income statements) itu kayaknya jadi laporan favoritnya para pengguna laporan keuangan deh.
Hampir pasti deh, pas perusahaan ngeluarin laporan keuangan, yang paling diliatin itu laba bersihnya, yang jadi hasil akhir dari laporan laba rugi.
Padahal, laporan keuangan perusahaan itu nggak cuma laporan laba rugi aja lho. Ada juga laporan kayak neraca, laporan arus kas, atau laporan perubahan ekuitas yang semuanya ngasih info penting banget.
Laporan laba rugi sendiri punya beberapa kekurangan. Artinya, kesimpulan yang bisa diambil dari datanya itu nggak sesimpel 'laba bersihnya tinggi, berarti kinerja sama prospek perusahaan bakal aman-aman aja'.
Kualitas laba itu juga macem-macem, dan dipengaruhi banget sama dari kegiatan apa laba itu dapetnya, dan gimana arus kas yang ngikutin laba itu.
Penggunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi itu laporan yang ngukur seberapa berhasil operasi perusahaan ngasilin untung dalam waktu tertentu.
Yang pakai laporan keuangan, kayak investor sama kreditur, itu pakai laporan laba rugi buat nentuin kinerja laba perusahaan, nilai perusahaan yang diitung pakai earnings per share (EPS), sama peringkat kredit perusahaan juga.
Jadi, investor sama kreditur itu dua-duanya pakai info di laporan laba rugi buat nebak kemampuan perusahaan ngasih balik modal buat duit yang udah diinvestasiin atau dikasih pinjem.
Buat investor, kemampuan perusahaan ngasilin laba bersih itu ngaruh banget ke 'cuan' yang bisa didapet, entah itu dari capital gain atau bagi-bagi dividen.
Nah, kalau kreditur, dia ngukur kemampuan perusahaan ngasilin pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) ke depannya, biar yakin perusahaan bisa bayar bunga sama pokok pinjamannya.
Cara Menggunakan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi bisa bantu yang makainya buat nebak-nebak pendapatan dengan macem-macem cara.
Inti | Deskripsi |
---|---|
Evaluasi Kinerja | Mengevaluasi kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan pesaing. |
Prediksi Pendapatan | Memprediksi pendapatan masa depan berdasarkan data kinerja masa lalu. |
Pengukuran Risiko | Mengukur risiko ketidakpastian dalam mencapai target pendapatan di masa depan. |
Evaluasi Kinerja Melalui Laporan Rugi
Yang pakai laporan bisa ngevaluasi kinerja laba perusahaan di masa lalu dengan ngecek pendapatan yang dihasilin sama beban-beban yang dibayar, terus dibandingin sama perusahaan lain di industri yang sama.
Misalnya, analis bisa ngebandingin kinerja laba antar sesama perusahaan yang geraknya di bidang keuangan bank, kayak BCA sama BNI.
Prediksi Pendapatan dari Laporan Laba Rugi
Yang pakai laporan bisa pakai data kinerja masa lalu itu buat nebak-nebak pendapatan di masa depan.
Makin konsisten peningkatan kinerjanya selama beberapa tahun terakhir, makin akurat juga prediksi kinerja pendapatan di masa depan yang bisa ditebak.
Tapi ya, itu nggak selamanya bisa jadi patokan, soalnya kinerja perusahaan juga tergantung banget sama siklus ekonomi, kondisi makro, sama faktor kaget lainnya, kayak perkembangan teknologi yang bisa ngilangin bisnis seketika, sampai force majeure kayak pandemi covid kemarin.
Pengukuran Risiko dengan Laporan Laba Rugi
Yang pakai laporan bisa pakai laporan laba rugi buat ngukur risiko ketidakpastian di masa depan soal kemampuan perusahaan capai target pendapatan.
Jadi, laporan laba rugi bakal bantu pengguna buat nentuin dari mana pendapatan perusahaan itu asalnya, apa dari aktivitas operasional atau dari aktivitas non-operasional.
Kalau porsi laba bersih perusahaan banyak disumbang dari kegiatan operasional, tentu kemungkinan peningkatan kinerja sama pencapaian target di masa depan bakal gede banget. Tapi kalau kebanyakan dari kegiatan non-operasional, investor sama kreditur perlu waspada sama tingkat ketidakpastian di masa depan.
Keterbatasan Laporan Laba Rugi
Yang pakai laporan laba rugi sebagai salah satu unsur buat mastiin integritas laporan keuangan perlu ngerti kalau laba bersih itu diitung pakai macem-macem perkiraan sama asumsi.
Hal itu bikin ada beberapa kekurangan soal informasi yang disajiinnya.
Keterbatasan | Deskripsi |
---|---|
Transaksi Tak Terlacak | Laporan laba rugi tidak mencatat transaksi yang tidak dipercaya, mengakibatkan ketidakakuratan. |
Pengaruh Metode Penyusutan | Metode penyusutan aset dapat memengaruhi perbandingan kinerja perusahaan. |
Itikad Manajemen | Nilai pencadangan dipengaruhi oleh sikap hati-hati atau optimisme manajemen. |
Keterbatasan Laporan Laba Rugi: Transaksi Tak Terlacak
Kekurangan yang pertama dari laporan laba rugi itu, transaksi-transaksi yang nggak bisa diukur dengan pasti sama perusahaan itu nggak dilaporin.
Padahal, transaksi-transaksi kayak gitu bisa juga ngaruh ke kinerja laba perusahaan.
Misalnya aja soal untung atau rugi investasi surat berharga yang nggak ditujuin buat trading, yang belum kejadian, nah perusahaan nggak ngelaporin itu di laporan laba rugi, tapi cuma di catatan atas laporan keuangan (CALK).
Jadi, pas surat berharga investasi perusahaan nilainya naik, itu diakuin sebagai untung yang belum kejadian. Nah, pas nilainya turun, itu diakuin sebagai rugi yang belum kejadian juga.
Soal pengakuannya di laporan laba rugi, baik untung maupun rugi itu, cuma diakuin kalau investasi surat berharga itu udah dijual.
Keterbatasan Laporan Laba Rugi: Pengaruh Metode Penyusutan
Terus, kekurangan yang kedua dari laporan laba rugi itu soal pengaruh metode penyusutan yang dipakai perusahaan ke nilai untung atau ruginya.
Jadi, pas kamu ngebandingin kinerja laba dua perusahaan yang industrinya sama, bisa aja kamu nemuin kalau kinerja laba perusahaan A lebih bagus dibanding perusahaan B.
Padahal, dengan asumsi semua faktor soal pendapatan sama bebannya sama, kinerja perusahaan A kelihatan lebih gede karena pas nyusutin aset pabriknya pakai metode garis lurus (straight line method), sedangkan perusahaan B pakai metode saldo menurun ganda (double declining balance method).
Akhirnya, gara-gara itu, meskipun dua perusahaan yang dibandingin itu industrinya sama, kenyataannya perbandingannya jadi nggak apple-to-apple karena beda metode depresiasi yang dipakai.
Keterbatasan Laporan Laba Rugi: Itikad Manajemen
Terus, kekurangan yang ketiga atau yang terakhir di tulisan ini tuh soal niat baik sama hati-hatinya pihak manajemen soal nyadangin kerugian atau nebak umur aset.
Misalnya, soal nentuin umur aset tetap, beberapa perusahaan pas nilai umur ekonomisnya, mungkin aja netapinnya berdasarkan hitungan teknis yang oke, sedangkan beberapa yang lain netapin umur aset cuma berdasarkan kebutuhan buat naikin nilai laba aja.
Selain itu, soal nilai pencadangan, kayak beban garansi atau piutang tak tertagih, beberapa perusahaan mungkin aja bikin perkiraan yang optimis biar nilai labanya sekarang jadi lebih tinggi dibanding perusahaan yang bikin perkiraan pesimis soal nilai pencadangan yang perlu dibentuk.
Penutup
Sebagai penutup nih, laporan laba rugi itu bisa ngasih info yang berguna banget buat semua pihak yang pengen tahu soal kinerja laba sebuah perusahaan.
Tapi ya, yang pakai laporan ini perlu sadar kalau ada beberapa kekurangan dari laporan laba rugi. Ini bisa ngurangin gunanya info yang dikasih buat dipakai nebak jumlah untung ke depannya sama seberapa nggak pastinya itu.
Stay safe and stay healthy. Take care!