Laba Bersih yang Berkualitas, Kriteria dan Manipulasi

Laba bersih yang berkualitas itu seringnya nggak dapet perhatian cukup pas kita ngomongin untung ruginya perusahaan.
Semua info di laporan keuangan itu penting banget, soalnya isinya macem-macem info yang bisa dipakai buat nge-evaluasi kinerja keuangan perusahaan.
Tapi, kita nggak bisa bohong juga kalau laba, sebagai bottom line-nya, itu info keuangan yang penting buat nilai kinerja perusahaan.
Tapi, ada masalahnya nih, laba akuntansi itu sendiri gampang banget dimainin, jadi info yang dikasih nggak langsung nunjukkin kinerja operasional perusahaan sebenernya.
Minimal, ada dua hal yang perlu kamu perhatiin soal kualitas laba bersih: komponen penghasilan yang dilaporin itu sifatnya permanen atau sementara, sama ada nggak campur tangan manajemen buat mainin laba.
Laba Bersih Berkualitas: Permanen vs Sementara
Pas baca laporan laba rugi perusahaan, penting buat kamu baca semua laporannya dari awal sampai akhir. Mulai dari penjualan, harga pokok penjualan, beban penjualan dan administrasi, sampai pendapatan dan beban yang cuma kejadian di satu periode aja.
Tapi, jangan langsung percaya gitu aja sama info yang dikasih ya. Pahami kelemahan dari laporan laba rugi biar kamu bisa bikin keputusan yang berkualitas.
Jualan ke pelanggan itu kegiatan utama perusahaan buat dapet laba bersih, jadi kemungkinan kejadian lagi di masa depan itu gede banget.
Tapi, untung dari jual aset tetap, kayak kendaraan atau mesin produksi, mungkin cuma kejadian di periode itu aja dan belum tentu ada lagi di masa depan.
Makanya, kamu perlu ngerti kalau laba yang asalnya dari pendapatan sama beban gara-gara kegiatan utama perusahaan itu masuknya laba permanen.
Jenis laba ini kualitasnya bagus.
Nah, kalau laba yang asalnya dari pendapatan sama beban yang bukan kegiatan utama perusahaan, kayak untung rugi dari penjualan aset tetap, itu masuknya laba sementara.
Berikut klasifikasi transaksi yang merupakan transaksi permanen dan transaksi sementara:
Permanen | Sementara |
---|---|
Penjualan | Keuntungan dan kerugian pelepasan aset tetap |
HPP | Kenaikan atau penurunan nilai aset |
Beban penjualan | Operasi yang dihentikan |
Beban administrasi | |
Beban bunga |
Transaksi-transaksi yang dilaporin di pendapatan komprehensif lain itu seringnya sementara atau nggak rutin kejadian. Contohnya itu untung dari penjualan aset yang cuma kejadian sekali.
Sama juga buat untung rugi yang belum jadi duit dari investasi yang sifatnya sementara.
Ini beda sama pendapatan dan beban dari kegiatan operasional, misalnya gaji bagian penjualan yang kejadian terus tiap periode.
Tapi, nggak semua bagian dari pendapatan operasional itu sifatnya permanen lho.
Contohnya nih, pelatihan karyawan buat pakai software keuangan baru. Meskipun masuk komponen beban administrasi, kegiatan ini sifatnya sementara.
Laba Bersih: Manipulasi, Motivasi, dan Dampaknya
Praktik mainin laba bersih yang dilakuin manajemen itu nggak berarti ngelanggar standar akuntansi yang berlaku atau ngelanggar hukum lho.
Di sini, standar akuntansi yang fleksibel sama prinsip akrual itu ngasih kesempatan buat manajemen buat ngatur penghasilan sesuai tujuan perusahaan, dan itu sah-sah aja.
Salah satu tujuannya biar perusahaan bisa ngelaporin laba yang lebih tinggi dari yang diharapkan analis keuangan.
Ini dilakuin karena analis keuangan yang nganalisis laporan keuangan perusahaan bakal ngasih ringkasan info keuangan dan ngasih pandangan mereka ke investor, apakah mereka sebaiknya beli saham perusahaan itu atau nggak.
Kalau pendapatan perusahaan lebih tinggi dari yang diharapkan analis, pasar bakal ngasih respons positif yang bikin harga saham perusahaan naik.
Motivasi di Balik Manipulasi Laba Bersih
Selain buat ngalahin perkiraan analis biar harga saham naik, ada beberapa alesan lain yang bikin manajemen mainin laba bersih perusahaan.
Alesan pertama, perusahaan pengen ngeyakinin pihak-pihak yang berkepentingan kalau laba perusahaan di satu kuartal itu naik dibanding laba di kuartal yang sama tahun lalu.

Laba kuartal-ke-kuartal ini sering jadi patokan buat nilai kinerja keuangan perusahaan.
Alesan kedua, biar nggak rugi. Ya ini sih jelas ya.
Kinerja manajemen bakal disorot banget kalau perusahaan rugi. Selain itu, harga saham di pasar bakal turun drastis, yang akhirnya bisa bikin biaya modal jadi tinggi karena susah cari pendanaan.
Alesan ketiga, dan terakhir, biar kompensasi buat manajemen naik, lewat bonus atau bayaran lain yang diterima berdasarkan laba bersih yang berhasil didapet perusahaan.
Strategi dalam Manipulasi Laba Bersih
Mainin laba itu nggak cuma kejadian pas laba bersih lebih rendah dari yang diharapkan, tapi sering juga dilakuin pas laba lebih tinggi dari yang diharapkan.
Kenapa ya manajemen pengen nurunin nilai laba yang dilaporin?
Jadi, pas manajemen pengen nurunin nilai laba dari yang seharusnya, mungkin perusahaan punya tujuan biar kelihatan pertumbuhan labanya gede di masa depan.
Caranya, manajemen bisa cepetin ngakuin beban di periode sekarang atau nunda ngakuin pendapatan sampai periode laporan berikutnya.
Akibatnya, pendapatan di periode depan bakal jadi lebih tinggi karena bebannya udah digeser ke periode sekarang atau karena pendapatannya ditunda ke periode depan.
Selain geser pendapatan sama beban, perusahaan juga bisa nurunin laba bersih dengan naikin beban buat cadangan.
Contohnya, pas pendapatan naik drastis, manajemen mungkin naikin perkiraan klaim garansi di masa depan. Jadi, beban sama kewajiban garansi jadi lebih gede dari yang seharusnya di saat ini.
Akibatnya, pendapatan di periode sekarang bakal turun karena naiknya beban garansi.
Tapi, di masa depan, karena perusahaan punya cadangan yang cukup, mereka bisa nurunin cadangan itu, jadi laba di masa depan jadi lebih tinggi.
Teknik-teknik tadi, mau itu geser laba sama beban atau ngatur perkiraan cadangan, juga bisa dipakai buat naikin laba jadi lebih gede dari yang seharusnya.
Penutup
Laba bersih perusahaan itu bisa dimainin pakai macem-macem teknik sesuai kepentingan perusahaan. Ini kadang-kadang bikin skandal akuntansi gede, kayak yang kejadian di kasus Sunbeam sama Enron.
Selain teknik yang udah dijelasin tadi, ada juga teknik mainin laba bersih dengan ngubah metode depresiasi perusahaan, jadi beban depresiasi di periode tertentu bisa jadi lebih gede atau lebih kecil.
Selain itu, ada teknik lain yang dipakai buat ngatur laba bersih perusahaan lewat revaluasi aset, ngejual aset, atau ngubah metode penilaian persediaan.
Masing-masing teknik itu juga punya nama khusus yang nge-grup-in mereka.
Teknik geser-geser pendapatan sama beban dari satu periode ke periode lain itu biasa disebut "big bath".
Nah, kalau teknik buat naikin pendapatan di masa depan dengan cara naikin beban sekarang, kayak naikin beban garansi, itu disebut "cookie jar reserve".
Ganti metode depresiasi itu teknik yang manfaatin fleksibilitas buat milih pilihan yang disediain sama standar akuntansi yang berlaku.
Penting buat yang pakai laporan keuangan buat mastiin kualitas laba bersihnya dengan cara pelajarin semua laporan keuangan perusahaan baik-baik.
Pahamin bagian mana aja yang nyumbang laba paling gede, perhatiin arus kas bersihnya, dan penting juga buat ngecek semua info yang ada di catatan atas laporan keuangan (CALK).
Segitu dulu ya tulisan saya soal laba bersih yang berkualitas.
Stay safe and stay healthy. Take care!