Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Laba Bersih yang Berkualitas, Kriteria dan Manipulasi

Laba Bersih yang Berkualitas

Laba bersih yang berkualitas seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup ketika kita membicarakan kinerja profitabilitas sebuah perusahaan.

Semua informasi dalam laporan keuangan sangatlah penting karena mengandung berbagai informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.

Namun, kita tidak bisa menyangkal bahwa laba, sebagai bottom line, merupakan informasi keuangan yang penting dalam menilai kinerja perusahaan.

Tetapi, ada masalahnya, laba akuntansi itu sendiri sangat mudah dimanipulasi, sehingga informasi yang diberikan tidak secara langsung mencerminkan kinerja operasional perusahaan.

Setidaknya, ada dua kriteria yang perlu diperhatikan dalam hal kualitas laba bersih, yaitu komponen penghasilan yang dilaporkan, apakah bersifat permanen atau sementara, dan juga campur tangan manajemen dalam memanipulasi laba.

Laba Bersih Permanen dan Sementara

Saat membaca laporan laba rugi suatu perusahaan, penting bagi kamu untuk membaca seluruh laporan tersebut secara keseluruhan. Mulai dari penjualan, harga pokok penjualan, beban penjualan dan administrasi, hingga pendapatan dan beban yang hanya terjadi dalam satu periode saja.

Tetapi, jangan terlalu mengandalkan informasi yang diberikan begitu saja. Pahami kelemahan dari laporan laba rugi agar kamu bisa membuat keputusan yang berkualitas.

Penjualan kepada pelanggan merupakan kegiatan utama perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, sehingga kemungkinan terjadi lagi di masa depan sangatlah besar.

Namun, keuntungan yang berasal dari penjualan aset tetap, seperti kendaraan atau mesin produksi, mungkin hanya terjadi dalam periode tertentu dan tidak pasti akan berlanjut di masa mendatang.

Oleh karena itu, kamu perlu memahami bahwa laba yang berasal dari pendapatan dan beban yang terjadi karena kegiatan utama perusahaan dikategorikan sebagai laba permanen.

Jenis laba ini memiliki kualitas yang baik.

Sementara itu, laba yang berasal dari pendapatan dan beban yang bukan merupakan kegiatan utama perusahaan, seperti keuntungan dan kerugian dari penjualan aset tetap, dikategorikan sebagai laba sementara.

Berikut klasifikasi transaksi yang merupakan transaksi permanen dan transaksi sementara:

Permanen Sementara
Penjualan Keuntungan dan kerugian pelepasan aset tetap
HPP Kenaikan atau penurunan nilai aset
Beban penjualan Operasi yang dihentikan
Beban administrasi
Beban bunga

Transaksi-transaksi yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya seringkali bersifat sementara atau tidak terjadi secara rutin. Contohnya adalah keuntungan dari penjualan aset yang hanya terjadi sekali.

Hal yang sama berlaku untuk keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari suatu investasi yang bersifat sementara.

Ini berbeda dengan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional, seperti gaji bagian penjualan yang terjadi secara berulang setiap periode.

Namun, tidak semua komponen dari pendapatan operasional bersifat permanen.

Sebagai contoh, pelatihan karyawan untuk penggunaan software keuangan terbaru. Meskipun termasuk dalam komponen beban administrasi, kegiatan ini bersifat sementara.

Manipulasi Laba oleh Manajemen

Praktik manipulasi laba bersih yang dilakukan oleh manajemen tidak berarti melanggar standar akuntansi yang berlaku atau melanggar hukum.

Dalam hal ini, fleksibilitas standar akuntansi dan prinsip akrual memberikan manajemen kesempatan untuk mengatur penghasilan sesuai dengan tujuan perusahaan secara sah.

Salah satu tujuannya adalah agar perusahaan dapat melaporkan laba yang melebihi harapan para analis keuangan.

Hal ini dilakukan karena analis keuangan yang menganalisis laporan keuangan perusahaan akan memberikan ringkasan informasi keuangan dan memberikan pandangan mereka kepada investor apakah mereka harus membeli saham perusahaan tersebut atau tidak.

Jika pendapatan perusahaan melebihi harapan para analis, maka pasar akan memberikan reaksi positif yang akan meningkatkan harga saham perusahaan.

Manipulasi Laba oleh Manajemen

Motivasi Manipulasi Laba

Selain untuk mengalahkan konsensus analis demi meningkatkan harga saham, terdapat beberapa motivasi yang mendorong manajemen untuk memanipulasi laba bersih perusahaan.

Motivasi pertama adalah kebutuhan perusahaan untuk meyakinkan pihak-pihak yang memiliki kepentingan bahwa laba perusahaan pada suatu kuartal mengalami peningkatan dibandingkan dengan laba pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Laba kuartal-ke-kuartal ini sering menjadi acuan dalam menilai kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Motivasi kedua adalah menghindari kerugian. Tentu saja, hal ini jelas dipahami.

Kinerja manajemen akan sangat diperhatikan jika perusahaan mengalami kerugian. Selain itu, harga saham di pasar akan mengalami penurunan yang signifikan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan biaya modal menjadi tinggi karena kesulitan dalam mencari pendanaan.

Motivasi ketiga, dan terakhir, adalah meningkatkan kompensasi bagi manajemen melalui bonus atau kompensasi yang diterima berdasarkan laba bersih yang berhasil dicapai oleh perusahaan.

Teknik Manipulasi Laba

Manipulasi laba tidak hanya terjadi ketika laba bersih lebih rendah dari yang diharapkan, tetapi juga seringkali dilakukan saat laba lebih tinggi dari yang diharapkan.

Mengapa manajemen ingin menurunkan nilai laba yang dilaporkan?

Jadi, saat manajemen ingin menurunkan nilai laba dari yang seharusnya, mungkin perusahaan memiliki tujuan untuk menunjukkan pertumbuhan laba yang besar di masa depan.

Dalam hal ini, manajemen dapat melakukannya dengan mempercepat pengakuan beban pada periode saat ini atau menunda pengakuan pendapatan hingga periode pelaporan berikutnya.

Dampak dari tindakan tersebut adalah pendapatan pada periode mendatang akan menjadi lebih tinggi karena beban telah dialihkan ke periode sekarang atau karena pendapatan telah ditunda ke periode mendatang.

Selain menggeser pendapatan dan beban, perusahaan juga dapat menurunkan laba bersih dengan meningkatkan beban terkait pencadangan.

Sebagai contoh, ketika pendapatan meningkat secara tajam, manajemen mungkin meningkatkan estimasi klaim garansi di masa depan, sehingga meningkatkan beban dan kewajiban garansi melebihi yang seharusnya pada saat ini.

Dampak dari tindakan tersebut adalah pendapatan pada periode sekarang akan menurun karena kenaikan beban garansi.

Namun, di masa depan, karena perusahaan memiliki cadangan yang cukup, mereka dapat menurunkan pencadangan tersebut, sehingga laba di masa depan menjadi lebih tinggi.

Teknik-teknik tersebut, baik penggeseran laba dan beban maupun pengaturan estimasi pencadangan, juga dapat digunakan untuk meningkatkan laba menjadi lebih besar dari yang seharusnya.

Penutup

Laba bersih suatu perusahaan bisa dimanipulasi dengan berbagai teknik sesuai kepentingan perusahaan. Hal ini kadang-kadang menyebabkan skandal akuntansi yang besar, seperti yang terjadi pada kasus Sunbeam dan Enron.

Selain teknik yang telah dijelaskan sebelumnya, ada juga teknik manipulasi laba bersih dengan mengubah metode depresiasi perusahaan, sehingga beban depresiasi pada periode tertentu bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil.

Selain itu, ada teknik lain yang digunakan untuk mengatur laba bersih perusahaan melalui revaluasi aset, pelepasan aset, atau perubahan metode penilaian persediaan.

Masing-masing teknik tersebut juga memiliki nama khusus yang mengelompokkan mereka.

Teknik penggeseran pendapatan dan beban dari satu periode ke periode lain biasa disebut "big bath".

Sementara itu, teknik untuk meningkatkan pendapatan di masa depan dengan meningkatkan beban saat ini, seperti peningkatan beban garansi, disebut "cookie jar reserve".

Perubahan metode depresiasi adalah teknik yang memanfaatkan fleksibilitas dalam memilih opsi yang disediakan oleh standar akuntansi yang berlaku.

Penting bagi pengguna laporan keuangan untuk memastikan kualitas laba bersih dengan mempelajari keseluruhan laporan keuangan perusahaan dengan hati-hati.

Pahami komponen-komponen yang berkontribusi pada laba terbesar, perhatikan arus kas bersih, dan penting juga untuk memeriksa semua informasi yang terdapat di catatan atas laporan keuangan (CALK).   

Sekian tulisan saya mengenai laba bersih yang berkualitas.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya

Get in touch with me for accounting and financial discussion, training, and services: