Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan

Table of Contents
Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan

Nyiapin laporan keuangan perusahaan itu salah satu kerjaan utama akuntansi yang tujuannya buat ngasih info keuangan ke pihak-pihak yang butuh.

Yang namanya pihak berkepentingan itu, bisa dari dalem perusahaan atau dari luar perusahaan.

Kalau pihak internal contohnya manajer sama karyawan. Nah, kalau pihak eksternal itu investor, yang ngasih utang (kreditur), sampai pemerintah.

Evaluasi Kinerja dengan Laporan Keuangan

Gimana caranya akuntansi bisa ngasih info keuangan ke pihak internal sama eksternal?

Jadi, hasil dari akuntansi itu ya laporan keuangan, yang isinya laporan laba rugi (income statements), laporan laba ditahan (retained earnings), neraca (balance sheet), sama arus kas (cash flow).

Tiap laporan itu ngasih info yang beda-beda.

Laporan laba rugi ngasih tahu soal kinerja untung perusahaan selama periode tertentu.

Laporan laba ditahan ngasih tahu soal jumlah untung yang ditahan dan diinvestasiin lagi sama perusahaan. Walaupun normalnya laba ditahan itu nilainya positif, kadang ada juga kejadian laba ditahan nilainya negatif.

Neraca itu nge-detailin aset yang dipunya perusahaan sama dari mana duit buat dapetinnya, yang isinya utang ke kreditur sama modal atau kekayaan bersih perusahaan.

Terakhir, laporan arus kas, nunjukkin perubahan duit kas bersih perusahaan tiap periodenya.

Tahap Awal Nyiapin Laporan Keuangan

Langkah pertama buat bikin laporan keuangan itu nganalisis transaksi keuangan yang kejadian di perusahaan, pakai persamaan akuntansi ini:

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Dari persamaan itu, akuntan perusahaan nganalisis transaksi lewat tiga tahap.

Langkah Deskripsi
1 Identifikasi akun.
2 Tentukan perubahan.
3 Seimbangkan persamaan.

Tahap pertama, identifikasi akun sama jenis akun yang kena imbas dari transaksi, apakah itu akun aset, kewajiban, atau modal.

Terus, yang kedua, habis akun-akun yang kena udah diidentifikasi, akuntan nentuin akun-akun itu naik atau turun.

Terakhir, yang ketiga, akuntan perlu mastiin persamaan akuntansinya tetep seimbang.

Buat bahasan lengkap soal ngejurnal, kamu bisa baca di tulisan saya soal entri jurnal akuntansi.

Dari analisis transaksi, perusahaan bakal punya buku besar (general ledger). Nah, ini nanti dipakai buat nyusun neraca saldo (trial balance) buat nyiapin laporan laba rugi sama neraca.

Menyiapkan Laporan Keuangan

Kayak yang udah saya tulis di awal, tiap laporan keuangan itu ngasih info yang beda-beda.

Jadi, setelah kamu ngerti info apa aja yang disampein sama tiap laporan itu, kamu bisa nyusun laporan keuangan pakai urutan ini.

Laporan Keuangan Deskripsi
Laporan Laba Rugi Laba bersih atau rugi bersih suatu bisnis pada periode tertentu.
Laporan Laba Ditahan Perubahan laba ditahan perusahaan.
Laporan Neraca Menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan.
Laporan Arus Kas Penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan pada periode tertentu.

Menyiapkan Laporan Laba Rugi

Bottom line dari laporan laba rugi itu ya laba bersih atau rugi bersihnya bisnis selama satu periode.

Laba bersih sendiri diitung dengan ngurangin pendapatan atau penjualan perusahaan sama beban-beban yang kejadian.

Makanya, kamu perlu ngidentifikasi saldo akhir pendapatan di buku besar perusahaan terus nguranginnya sama total semua saldo akhir beban di buku besar perusahaan.

Menyiapkan Laporan Laba Ditahan

Buat nyusun laporan laba ditahan, kamu butuh info laba bersih perusahaan. Artinya, laporan laba ditahan baru bisa dibikin kalau laporan laba rugi udah kelar.

Jadi, laporan laba ditahan itu ngasih tahu soal perubahan laba ditahan buat periode tertentu.

Nilai akhir dari laba ditahan sendiri diitung dengan nambahin saldo awal laba ditahan sama laba bersih, atau ngurangin saldo awal laba ditahan sama rugi bersih.

Terus, hasilnya, dikurang sama bagian laba bersih yang dibagiin sebagai dividen. Nah, dapet deh saldo akhir laba ditahan.

Buat mindahin laba bersih perusahaan dari laporan laba rugi ke laporan laba ditahan, caranya pakai jurnal penutup.

Menyiapkan Laporan Neraca

Laporan neraca itu ngelaporin soal aset, kewajiban, sama ekuitas pemilik perusahaan.

Laporan ini dibikin berdasarkan persamaan dasar akuntansi, yaitu aset sama dengan kewajiban ditambah ekuitas pemilik.

Cara nyusun neraca itu dengan ngambil saldo akhir dari tiap-tiap akun aset, kewajiban, sama ekuitas pemilik di buku besar perusahaan.

Neraca bisa disajiin dalam dua bentuk, yaitu bentuk staffel sama bentuk skontro.

Bentuk yang paling umum dipakai itu bentuk staffel, di mana aset ada di sisi kiri neraca, terus kewajiban sama ekuitas pemilik ada di sisi kanan.

Buat bahasan lebih lanjut soal nyusun neraca, kamu bisa baca di tulisan saya yang judulnya "Menyiapkan Laporan Neraca".

Menyiapkan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas itu ngelaporin soal duit masuk sama duit keluar selama periode tertentu.

Pas nyusun laporan arus kas, kamu perlu nge-grup-in kegiatan perusahaan apa aja yang bikin ada duit masuk sama duit keluar.

Kegiatan pertama itu kegiatan operasional, yang ngelaporin arus kas dari dapet pendapatan atau penjualan sama bayar beban-beban perusahaan.

Terus, kegiatan kedua itu kegiatan investasi, yang ngelaporin arus kas dari jual beli aset tetap perusahaan kayak peralatan, bangunan, sama tanah.

Terakhir, yang ketiga itu kegiatan pembiayaan, yang ngelaporin arus kas masuk dari kreditur sama pemegang saham, plus arus kas keluar buat bayar pokok pinjaman sama dividen.

Buat nyusun laporan arus kas sendiri, baru bisa dilakuin setelah perusahaan nyiapin laporan laba rugi sama neraca.

Penutup

Kamu perlu tahu ya, akuntansi itu, kasarnya, dibagi jadi dua bagian utama: akuntansi keuangan sama akuntansi manajemen.

Hasil dari akuntansi keuangan, kayak laporan keuangan yang udah dijelasin di tulisan ini, lebih banyak dipakai sama pihak luar. Nah, kalau buat pihak dalem, lebih banyak pakai hasil dari akuntansi manajemen.

Buat nyusun laporan keuangan, pertama, kamu perlu nyusun laporan laba rugi. Nanti, bottom line dari laporan itu yang berupa laba bersih, dipindahin ke laporan laba ditahan.

Di laporan laba ditahan, perusahaan nentuin berapa bagian laba yang dibagiin jadi dividen sama yang ditahan buat investasi perusahaan ke depannya.

Laba yang ditahan itu nambahin ekuitas pemilik di sisi neraca.

Terus, habis laporan laba rugi sama neraca siap, baru deh perusahaan bisa nyusun laporan arus kas yang diitung pakai angka-angka dari beberapa akun di neraca sama laba rugi.

Segitu dulu ya tulisan saya soal gimana cara nyiapin laporan keuangan perusahaan.

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!