Kupas Tuntas Laporan Tahunan BCA 2023

Table of Contents
Kupas Tuntas Laporan Tahunan BCA 2023

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) itu perusahaan dengan nilai pasar paling gede di Indonesia. Di Januari 2024, nilai pasarnya nyampe Rp1.165,50 triliun (menurut dataindonesia.id).

Di tahun 2023, kata laporan tahunannya sih, BCA berhasil dapet untung bersih Rp48,6 triliun. Ini rekor paling tinggi sepanjang sejarah perusahaan lho.

Laporan itu juga nunjukkin kalau BCA udah berhasil jadi yang paling depan di persaingan. Caranya? Lewat kinerja keuangan yang keren, pertumbuhan kredit yang stabil, inovasi di teknologi informasi, plus ningkatin kualitas aset sama pengembangan SDM-nya.

Tulisan ini saya buat biar kamu bisa lebih ngerti soal kinerja keuangan sama strategi pertumbuhan Bank Central Asia (BCA) berdasarkan laporan tahunannya di 2023.

Unleashing Potential, Delivering Value: Tinjauan Laporan Tahunan BCA 2023

Tahun 2023 itu jadi momen buat Bank Central Asia (BCA) buat maju terus dengan tema "Unleashing Potential, Delivering Value".

Di tengah tantangan ekonomi dunia, BCA nunjukkin kehebatannya lewat beberapa hal ini:

  • Pertumbuhan Solid: BCA nyatet pertumbuhan portofolio kredit sama dana pihak ketiga yang kuat, ini nunjukkin berhasilnya strategi bisnis yang fokus ke pasar.
  • Fokus ke Nasabah: Dengan ngasih inovasi produk dan layanan perbankan, BCA manfaatin teknologi secara maksimal buat ningkatin pengalaman nasabah, yang akhirnya bikin mereka tetep setia.
  • Komitmen ke Keberlanjutan: BCA negasin komitmennya ke aspek bisnis dan ESG (Environmental, Social, Governance), ini nunjukkin tanggung jawab sosial perusahaan yang kuat.
  • Investasi Strategis: BCA ngalokasiin investasi buat sumber daya manusia sama teknologi, biar potensi yang ada bisa maksimal buat pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Dengan dasar strategi yang kuat ini, BCA tetep bisa bertahan jadi pemain utama di industri perbankan Indonesia, dan ngasih sumbangan gede buat ekonomi negara kita.

Dinamika Ekonomi Indonesia: Analisis Laporan Tahunan BCA 2023

Aspek Pertumbuhan/Nilai
Pertumbuhan Ekonomi Stabil
Surplus Neraca Perdagangan Menurun
PMI Manufaktur 52,0
Investasi PMA 10,2%
Investasi PMDN 22,1%
Konsumsi Rumah Tangga 4,82%
Inflasi 2,61%
Nilai Tukar Rupiah 1,11%
Suku Bunga Acuan BI 6,00%

Di tahun 2023, ekonomi Indonesia ngadepin tantangan dunia yang lumayan berat, termasuk gangguan pasokan energi di negara-negara barat, masalah sektor properti di Tiongkok, sama kenaikan suku bunga acuan the Fed sampai 5,50%, setelah naik 425 bps di tahun sebelumnya. Tapi, Indonesia berhasil jaga pertumbuhan ekonominya tetep stabil.

Permintaan komoditas dari Tiongkok yang mulai pulih, walaupun harga komoditas masih turun, bantu jaga surplus neraca perdagangan Indonesia, meskipun nggak segede tahun sebelumnya. Industri manufaktur Indonesia juga nunjukkin kinerja yang kuat, dengan rata-rata PMI manufaktur nyampe 52,0, ini salah satu yang terbaik di dunia lho. Investasi dari dalam maupun luar negeri terus ngalir, dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masing-masing tumbuh 10,2% dan 22,1%.

Konsumsi rumah tangga, yang jadi tiang penting buat pertumbuhan ekonomi, juga nunjukkin pertumbuhan positif 4,82% YoY. Ini didukung sama tingkat inflasi yang bisa dikontrol di angka 2,61%. Pemerintah berhasil jaga inflasi pangan gara-gara El Nino dan pertahanin daya beli konsumen lewat kebijakan intervensi sama pengeluaran fiskal.

Walaupun naik turun, nilai tukar Rupiah berhasil menguat secara keseluruhan, ditutup di kurs Rp15.397/USD di akhir tahun, naik 1,11% YoY. Bank Indonesia ngambil langkah-langkah yang pas, termasuk naikin suku bunga acuan jadi 6,00%, buat jaga stabilitas nilai mata uang.

Jadi, lewat kebijakan yang pas dan dukungan dari sektor-sektor penting kayak industri manufaktur sama konsumsi rumah tangga, ekonomi Indonesia berhasil jaga pertumbuhan yang positif di tahun 2023, walaupun banyak tantangan dari luar.

Evaluasi Kinerja Sektor Perbankan dan BCA dalam Laporan Tahunan 2023

Aspek Pertumbuhan/Nilai
Kredit Perbankan 10,3%
DPK Perbankan 3,8%
LDR 84,9%
Rasio Likuiditas 28,7%
KLM Rp163,3 triliun

Di tahun 2023, sektor perbankan Indonesia nunjukkin pertumbuhan yang positif, didorong sama kebijakan pemerintah yang dukung buat jaga pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan kredit perbankan sebesar 10,3% secara tahunan nunjukkin fungsi intermediasi yang kuat, dengan sektor perdagangan, jasa keuangan, sama industri pengolahan sebagai pendorong utamanya.

Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga tumbuh 3,8% YoY, seiring sama pertumbuhan ekonomi yang sedang dan normalnya harga komoditas ekspor. Likuiditas perbankan tetep kejaga dengan baik, dengan rasio Loan to Deposit (LDR) sebesar 84,9% dan rasio alat likuid terhadap DPK nyampe 28,7%. Kebijakan makroprudensial yang dukung, termasuk Kebijakan Insentif Likuditas Makroprudensial (KLM), berhasil nambahin likuiditas sebesar Rp163,3 triliun di akhir tahun.

Aspek Pertumbuhan/Nilai    
Total Aset BCA 7,1%
Kredit BCA 13,9%
LAR BCA 6,9%
Rasio NPL BCA  1,9%

PT Bank Central Asia Tbk (BCA), sebagai bank swasta paling gede di Indonesia, punya peran penting buat dukung pertumbuhan industri perbankan. Total aset konsolidasi BCA tumbuh 7,1% secara tahunan, dengan kredit sebagai komponen terbesarnya nyampe pertumbuhan 13,9% YoY. Kualitas kredit tetep kejaga dengan baik, dengan Loan at Risk (LAR) turun jadi 6,9% dan rasio NPL (bruto) sebesar 1,9%.

Aspek Pertumbuhan/Nilai
Pembiayaan Berkelanjutan BCA 10,6%
Investasi Green Bond BCA Rp1,6 triliun

BCA juga aktif di pembiayaan berkelanjutan, dengan pertumbuhan pembiayaan ke sektor-sektor berkelanjutan sebesar 10,6%. Pembiayaan ramah lingkungan, termasuk pembiayaan kendaraan listrik, naik hampir dua kali lipat sejak tahun 2019. Selain itu, BCA ikutan di perdagangan pertukaran karbon pertama di Indonesia dan investasi di green bond senilai Rp1,6 triliun.

Aspek Pertumbuhan/Nilai
DPK BCA 6,0%
Rasio CASA BCA 80,3%
CAR BCA 29,4%
Laba Bersih BCA Rp48,6 triliun

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga BCA tumbuh 6,0%, dengan rasio CASA nyampe 80,3%. Pertumbuhan CASA didorong sama nambahnya jumlah nasabah dan volume transaksi yang tinggi. Modal BCA tetep kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) nyampe 29,4%.

Dengan pertumbuhan kredit yang kuat, kualitas pinjaman yang makin bagus terus, sama pendanaan yang ningkat, BCA berhasil dapet untung bersih Rp48,6 triliun di tahun 2023. Ini naik 19,4% dibanding tahun sebelumnya. Ini nunjukkin kinerja yang kuat dan posisi yang solid di industri perbankan Indonesia.

Segmentasi Kinerja Bisnis: Tinjauan Laporan Tahunan BCA 2023

Segmen Bisnis Data
Transaksi Perbankan Volume Transaksi: 30 miliar
Pertumbuhan Transaksi: 25,1%

Di segmen transaksi perbankan, BCA pertahanin keunggulannya dengan nyatet volume transaksi yang tinggi, yang ngaruh positif ke pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (CASA). Di Desember 2023, CASA BCA nyampe 884,6 triliun Rupiah. Dukungan yang kuat dari dana CASA, interaksi yang solid antara nasabah, jumlah nasabah yang banyak, sama kemampuan multi-channel dalam perbankan transaksi jadi pendorong utama buat ningkatin pendanaan yang solid dan biayanya rendah. Di tahun 2023, BCA berhasil proses lebih dari 30 miliar transaksi, naik 25,1% dibanding tahun sebelumnya.

Segmen Bisnis Data
Perbankan Korporasi Portofolio Kredit: 368,7 triliun Rupiah

Di segmen perbankan korporasi, BCA nunjukkin komitmennya buat dukung pengembangan infrastruktur di Indonesia. Lewat penyaluran kredit sindikasi, BCA dukung refinancing, akuisisi, sama pengembangan bisnis di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, telekomunikasi, pertanian, dan industri. Portofolio kredit korporasi BCA di tahun 2023 nyampe 368,7 triliun Rupiah.

Segmen Bisnis Data
Perbankan UKM RPIM: 21,3%
Portofolio Kredit UKM: 233,7 triliun Rupiah

Pertumbuhan portofolio UKM yang solid jadi fokus di segmen perbankan komersial dan UKM. Investasi yang gede buat ngembangin kapasitas dan manajemen kredit UKM udah ngasilin peningkatan portofolio kredit. Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) BCA nyampe 21,3% di Desember 2023, ini nunjukkin komitmen BCA buat dukung program pemerintah soal penyaluran kredit UKM. Portofolio kredit UKM BCA di tahun 2023 nyampe 233,7 triliun Rupiah.

Segmen Bisnis Data
Perbankan Individu Total Penyaluran Kredit Konsumer: 198,8 triliun Rupiah
Pertumbuhan Penyaluran Kredit Konsumer: 14,8%

Di segmen perbankan individu, BCA ngelakuin berbagai inisiatif buat perkuat portofolio. Lewat program-program yang tujuannya ningkatin kualitas nasabah, nentuin ulang kriteria nasabah potensial, sama kampanye digital, BCA berhasil ningkatin kredit konsumen. Di tahun 2023, BCA ngadain dua acara gede, BCA Expoversary 2023 sama BCA Expo 2023, yang ngasih dampak positif ke pertumbuhan kredit konsumen.

Dalam penyaluran kredit konsumer, BCA nyatet pertumbuhan yang bagus di semua produk, termasuk KPR, KKB, sama Personal Loan. Total penyaluran kredit konsumer di tahun 2023 nyampe 198,8 triliun Rupiah, naik 14,8% dari tahun sebelumnya.

Segmen Bisnis Data
Perbankan Tresuri Total Transaksi: 30 miliar
Investasi: 453,9 triliun Rupiah
Perbankan Internasional Pertumbuhan Transaksi Digital: >40%

Di Perbankan Tresuri, BCA nunjukkin pencapaian yang keren. Di tahun 2023, lebih dari 30 miliar transaksi berhasil diproses, naik 25,1% dari tahun sebelumnya. Investasi yang dikelola sama Perbankan Tresuri BCA nyampe Rp453,9 triliun per Desember 2023, atau setara sama 32,2% dari total aset BCA.

Dalam layanan Perbankan Internasional, respons positif ke layanan remittance kelihatan dari pertumbuhan transaksi lewat kanal digital yang nyampe lebih dari 40% di tahun yang sama. Kerja sama dengan berbagai bank dan lembaga keuangan non-bank, baik di dalam maupun di luar negeri, juga terus berkembang. Lewat kerja sama ini, BCA manfaatin teknologi canggih kayak Application Programming Interface (API) buat gampangin transaksi kirim uang yang cepet dan aman buat nasabah.

Perspektif Keuangan: Tinjauan Analitis Laporan Tahunan BCA 2023

Ini dia Analisis sama Pembahasan dari Manajemen soal kinerja keuangan BCA selama tahun 2023. Laporan ini ngacu ke Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak buat tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2023 dan 31 Desember 2022 yang udah diaudit sama KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC.

Analisis Aset dan Kredit BCA Tahun 2023

Ini gambaran lengkap soal kinerja BCA di tahun 2023, terutama soal aset, penempatan dana, kredit yang dikasih, sama kualitas kreditnya:

Akun 2023 Nominal 2023 % terhadap Total Aset Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain 119.934 8,5% (10.288) -7,9%
Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain dan Efek-efek 410.351 29,1% (23.886) -5,5%
Total Kredit - bruto 810.392 57,6% 99.130 13,9%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) (-/-) (34.899) -2,5% (563) -1,6%
Aset Lainnya 102.329 7,3% 27.856 37,4%
Total Aset 1.408.107 100,0% 93.375 7,1%
Total Aset Produktif 1.266.223 89,9% 93.079 7,9%

Total Aset dan Aset Produktif: Total aset BCA tumbuh 7,1% secara tahunan, nyampe Rp1.408,1 triliun di tahun 2023. Sekitar 90% dari total aset ini itu aset produktif, yang isinya portofolio kredit sama efek-efek berisiko rendah, terutama obligasi pemerintah.

Penempatan 2023 Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain 5,202 (26,175) -83.4%
Efek-efek 405,150 2,290 0.6%
Efek-efek untuk Tujuan Investasi 312,054 63,159 25.4%
SBI, SBBI, SBI Syariah & SRBI 31,053 30,960 33290.7%
Obligasi Pemerintah 234,585 25,467 12.2%
Efek-efek Lainnya 46,416 6,732 17.0%
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 93,096 (60,869) -39.5%
Total Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain dan Efek-efek 410,351 (23,886) -5.5%

Penempatan Dana: Penempatan di Bank Indonesia dan Bank lain turun drastis 83,4% YoY jadi Rp5,2 triliun di tahun 2023, sementara penempatan di surat berharga atau efek-efek naik dikit 0,6% secara tahunan. Ini nunjukkin kebijakan manajemen buat nempatin dana di instrumen yang ngasih imbal hasil lebih tinggi, terutama di kredit sama obligasi pemerintah.

Jenis Kredit 2023 Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Korporasi 368.660 48.201 15,0%
Komersial 126.822 8.797 7,5%
UKM 107.877 14.857 16,0%
Konsumer 198.846 25.610 14,8%
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) 121.849 12.788 11,7%
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 56.906 9.784 20,8%
Personal Loan 16.741 2.983 21,7%
Pinjaman Karyawan 3.350 54 1,6%
Syariah 9.014 1.437 19,0%
Total Kredit 810.392 99.130 13,9%

Kredit yang Diberikan: Total kredit yang dikasih BCA naik 13,9% YoY, nyampe Rp810,4 triliun di tahun 2023. Pertumbuhan ini didukung sama semua segmen, dari korporasi, komersial, UKM, sampai konsumer. Kredit konsumer nyatet pertumbuhan yang gede 14,8% YoY.

Segmen Nominal LAR Persentase LAR Perubahan LAR % Perubahan LAR
Korporasi 21.143 6,2% (6.184) -22,6%
Komersial 11.750 9,4% (5.237) -30,8%
UKM 6.455 6,0% (1.025) -13,7%
Konsumer 12.908 6,9% (4.671) -26,6%
Total LAR 52.256 6,9% (17.117) -24,7%

Kualitas Kredit: Walaupun permintaan kredit naik, kualitas kredit BCA terus membaik, dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang turun jadi 6,9% di tahun 2023 dari 10,0% di tahun sebelumnya.

Kategori 2023 Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Performing Loan 795.889 96.681 13,8%
Lancar 778.124 91.442 13,3%
Dalam Perhatian Khusus 17.765 5.239 41,8%
NPL 14.503 2.449 20,3%
Kurang Lancar 2.450 746 43,8%
Diragukan 1.298 (3.399) -72,4%
Macet 10.755 5.102 90,3%
Total Kredit 810.392 99.130 13,9%
Rasio NPL - bruto 1,9% 0,2% -0,5%
Rasio NPL - bersih 0,6% 0,0% -0,2%
Cadangan / NPL** 234,1% -52,8% 46,9%

Rasio NPL (Non-Performing Loans): Rasio NPL - bruto juga relatif rendah, yaitu 1,9%, lebih rendah dari rata-rata industri.

Segmen 2023 Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Korporasi 110 (620) -84,9%
Komersial 901 42 4,6%
UKM 216 (161) -42,7%
Konsumer 1.263 105 9,8%
KPR 187 (31) -10,5%
KKB Mobil 18 (7) -28,0%
KKB Motor 789 146 22,5%
Kartu Kredit 269 (3) -1,1%
Total 2.488 (636) -21,5%
Pemulihan dari Hapus Buku 1.063 2 0,2%

Penghapusbukuan dan Pemulihan dari Hapus Buku: BCA nyatet penghapusbukuan kredit sebesar Rp2,5 triliun, dengan pemulihan dari hapus buku nyampe 43% dari kredit yang dihapusbukukan di tahun 2023. Ini nunjukkin usaha BCA buat ngelola risiko kredit dengan efektif.

Secara umum, kinerja BCA di tahun 2023 itu nunjukkin pertumbuhan yang bagus buat aset, penempatan dana, sama kredit yang dikasih, sambil tetep jaga kualitas kreditnya tetep oke. Hal ini nunjukkin strategi yang kuat dalam ngelola risiko dan manfaatin peluang pertumbuhan di pasar.

Analisis Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BCA Tahun 2023

Ini gambaran soal struktur sama pertumbuhan liabilitas plus dana pihak ketiga BCA di tahun 2023:

DPK 2023 Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Giro 348.457 24.533 7,6%
Rupiah 312.110 26.768 9,4%
Valuta Asing 36.347 (2.235) -5,8%
Tabungan 536.184 12.170 2,3%
Rupiah 518.068 13.708 2,7%
Valuta Asing 18.116 (1.538) -7,8%
Jumlah Dana Giro dan Tabungan (CASA) 884.641 36.703 4,3%
Deposito 217.032 25.251 13,2%
Rupiah 203.011 29.909 17,3%
Valuta Asing 14.020 (4.657) -24,9%
Total Dana Pihak Ketiga 1.101.673 61.955 6,0%
Rupiah 1.033.189 70.385 7,3%
Valuta Asing 68.483 (8.430) -11,0%

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga: Dana pihak ketiga BCA tumbuh 6,0% jadi Rp1.101,7 triliun di akhir 2023. Pertumbuhan ini didorong sama naiknya penempatan deposito sebesar 13,2% dan dana murah CASA sebesar 4,3%.

Giro dan Tabungan (CASA): Volume transaksi BCA nyampe rekor tertinggi sekitar 30 miliar. Pertumbuhan CASA sebesar 4,3% jadi Rp884,6 triliun, yang nyumbang 80,3% dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 2,9%.

Deposito: Dana deposito berjangka BCA nyatet pertumbuhan 13,2% secara tahunan jadi Rp217,0 triliun. Suku bunga deposito berjangka waktu 1 bulan naik 150 bps, nyampe level 3,5% di akhir tahun, seiring sama naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia.

Struktur Deposito Berjangka: Deposito berjangka BCA didominasi sama jangka waktu 1 bulan, yang nyumbang 62,9% dari total deposito berjangka di tahun 2023. Jumlah akunnya nyampe 38,3 juta, dengan sebagian besar transaksi dilakuin lewat kanal digital.

Peran Teknologi: BCA perkuat bisnis inti perbankan transaksi lewat jaringan cabang, perbankan digital, ATM/CRM, APOS/EDC, sama contact center. Sekitar 99,7% dari total transaksi dilakuin lewat kanal digital, dengan aplikasi online myBCA yang terus dikembangin dengan fitur-fitur baru.

Secara umum, data-data ini nunjukkin kalau BCA berhasil tumbuh sehat di dana pihak ketiga, terutama di sektor CASA dan deposito berjangka, plus manfaatin teknologi buat perkuat bisnisnya di perbankan transaksi.

Analisis Pertumbuhan dan Kinerja Ekuitas BCA Tahun 2023

Ini gambaran soal struktur sama pertumbuhan ekuitas BCA di tahun 2023:

Akun 2023 Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.541 - 0,0%
Tambahan modal disetor 5.549 0 0,0%
Surplus revaluasi aset tetap 10.936 223 2,1%
Saldo Laba 222.957 21.998 10,9%
Telah ditentukan penggunaannya 3.234 407 14,4%
Belum ditentukan penggunaannya 219.723 21.591 10,9%
Lainnya 1.374 (883) -39,1%
Kepentingan Non Pengendali 181 18 11,2%
Total Ekuitas 242.538 21.356 9,7%

Pertumbuhan Ekuitas: Ekuitas BCA naik 9,7% jadi Rp242,5 triliun di tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong sama naiknya laba di tahun berjalan.

Kontribusi Laba: Laba di tahun berjalan jadi faktor utama yang dorong pertumbuhan ekuitas. Walaupun bank bagi dividen dengan nominal yang lumayan gede, laba tahun berjalan yang tumbuh positif bikin saldo laba tetep naik.

Struktur Ekuitas: Komposisi ekuitas itu isinya modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, surplus revaluasi aset tetap, saldo laba, plus elemen lainnya kayak saldo laba yang udah ditentuin penggunaannya, belum ditentuin penggunaannya, dan lain-lain.

ROE (Return on Equity): ROE di tahun 2023 nyampe 23,5%, naik dari 21,7% di tahun sebelumnya. Ini nunjukkin kalau bank ngasilin laba yang lebih gede dibanding sama ekuitas yang dipunya, yang jadi indikator bagus buat kinerja keuangan perusahaan.

Secara umum data-data itu nunjukkin kalau BCA berhasil nyatet pertumbuhan yang sehat di ekuitasnya di tahun 2023, didorong sama kinerja keuangan yang kuat dan naiknya laba yang signifikan.

Analisis Laporan Laba Rugi BCA Tahun 2023

Analisis laporan laba rugi BCA di tahun 2023 nunjukkin pertumbuhan yang signifikan dan beberapa faktor penting:

Akun 2023 Nominal Perubahan 2023 % Perubahan 2023
Pendapatan Operasional 99.945 12.469 14,3%
  Pendapatan Bunga dan Syariah - Bersih 75.129 11.140 17,4%
     Pendapatan Bunga dan Syariah 87.398 15.157 21,0%
     Beban Bunga dan Syariah (12.269) (4.017) 48,7%
  Pendapatan Operasional lainnya 24.817 1.330 5,7%
Beban Operasional (37.503) (5.020) 15,5%
Laba usaha sebelum beban pencadangan dan pajak (PPOP) 62.443 7.450 13,5%
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset* (2.263) 2.263 -50,0%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 60.180 9.713 19,2%
Laba Bersih 48.658 7.903 19,4%
Pendapatan/(Beban) Komprehensif Lainnya (1.106) 2.217 -66,7%
Total Laba Komprehensif 47.552 10.119 27,0%

Pendapatan Operasional: Pendapatan operasional naik 14,3% jadi Rp99,9 triliun, didorong terutama sama pendapatan bunga dan syariah bersih yang naik 17,4% jadi Rp75,1 triliun.

Pendapatan Bunga dan Syariah: Pendapatan bunga dan syariah naik 21,0%, terutama dari naiknya pendapatan bunga yang asalnya dari kredit, efek, sama pembiayaan konsumen.

Beban Bunga: Beban bunga naik 48,7% gara-gara naiknya suku bunga deposito. Tapi, margin bunga bersih (NIM) naik jadi 5,5%, didukung sama pertumbuhan volume aset produktif dan naiknya suku bunga.

Pendapatan Operasional Lainnya: Pendapatan operasional lainnya naik 5,7%, terutama didorong sama pendapatan provisi dan komisi bersih yang naik 0,4% jadi Rp16,7 triliun.

Beban Operasional: Beban operasional naik 15,5%, utamanya dari beban karyawan sama beban umum dan administrasi. Tapi, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (CIR) turun jadi 33,8%.

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset: Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset turun 50,0% karena kualitas kreditnya makin bagus.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan: Laba sebelum pajak penghasilan naik 19,2% jadi Rp60,2 triliun, didukung sama pertumbuhan pendapatan operasional yang kuat.

Laba Bersih: Laba bersih nyampe Rp48,6 triliun, naik 19,4% dari tahun sebelumnya, ini dorong naiknya laba bersih per saham jadi Rp395.

Pendapatan Komprehensif Lain: BCA nyatet kerugian atas aset keuangan yang diukur pakai nilai wajar lewat penghasilan komprehensif lain sebesar Rp1,1 triliun, turun drastis dari tahun sebelumnya.

Analisis ini nunjukkin kinerja keuangan yang kuat dari BCA di tahun 2023, dengan pertumbuhan pendapatan yang solid, pengelolaan biaya yang efisien, sama peningkatan laba yang signifikan.

Arus Kas BCA 2023: Lonjakan dan Implikasi

Aktivitas 2023 2022 Nominal Kenaikan 2023 Persentase Kenaikan 2023
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 58.115 miliar 33.779 miliar 24.336 miliar 72,0%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (69.796) miliar (32.383) miliar 37.413 miliar 115,5%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (25.071) miliar (19.116) miliar 5.955 miliar 31,2%
(Penurunan) / Kenaikan Kas dan Setara Kas Bersih (36.752) miliar (17.720) miliar 19.032 miliar 107,4%

Analisis Arus Kas BCA di tahun 2023 nunjukkin beberapa poin penting:

Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Ada lonjakan gede 72,0% di arus kas dari aktivitas operasional, yang terutama didorong sama turunnya saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan naiknya pendapatan bunga dan syariah serta pendapatan dari provisi dan komisi. Ini nunjukkin naiknya generasi arus kas dari operasi inti bank.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Ada kenaikan besar 115,5% di arus kas dari aktivitas investasi, yang sebagian besar gara-gara pembelian efek-efek buat tujuan investasi. Tapi, turunnya penerimaan atas efek-efek yang jatuh tempo juga nyumbang ke naiknya aktivitas investasi itu.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Pengeluaran arus kas buat aktivitas pendanaan naik jadi Rp25,1 triliun, yang didorong sama pembayaran pinjaman yang diterima dan pembayaran dividen yang gede. Ini nunjukkin komitmen bank buat ngelola struktur modalnya dan ngasih balik ke pemegang saham.
Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing: Walaupun nggak gede-gede amat, perubahan nilai arus kas gara-gara naik turunnya kurs valuta asing ngaruh ke posisi kas dan setara kas bank.

Walaupun kas dan setara kas turun lumayan di akhir tahun 2023, pertumbuhan arus kas dari aktivitas operasional yang kuat nunjukkin kinerja yang bagus dalam ngasilin arus kas dari operasi inti bank.

Tapi, penting buat terus perhatiin manajemen arus kas dari aktivitas investasi sama pendanaan biar keseimbangan keuangannya sehat dan dukung pertumbuhan bank ke depannya.

Kinerja Rasio Utama BCA 2023

Analisis rasio keuangan utama BCA selama tahun 2023 ngasih gambaran yang lengkap soal kinerja sama kondisi keuangan bank itu.

Rasio Keuangan      2023 2022
NIM 5,5% 5,3%
CIR 33,8% 33,9%
BOPO 43,8% 46,5%
ROA 3,6% 3,2%
ROE 23,5% 21,7%
CAR 29,4% 25,8%
LDR 70,2% 65,2%
NPL-Bruto 1,9% 1,7%
LAR 6,9% 10,0%

Ini beberapa poin penting yang bisa disimpulin dari analisis itu:

Net Interest Margin (NIM): Walaupun NIM naik dikit jadi 5,5% dari 5,3% di tahun sebelumnya, angka ini nunjukkin margin yang kuat dari aset produktif bank. Tapi, kenaikan ini bisa jadi nunjukkin adanya tekanan dari naiknya biaya pendanaan atau turunnya imbal hasil aset.

Cost to Income Ratio (CIR): BCA berhasil pertahanin CIR di level 33,8%, nunjukkin efisiensi yang bagus dalam ngelola biaya operasionalnya dibanding sama pendapatan yang didapet. Ini nandain konsistensi bank buat jaga biaya operasionalnya relatif rendah.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO): BOPO turun jadi 43,8% dari 46,5% di tahun sebelumnya, nunjukkin naiknya efisiensi operasional bank. Penurunan ini nandain kalau bank berhasil ngendaliin biaya operasionalnya lebih baik di tahun 2023.

Return on Assets (ROA): ROA naik jadi 3,6% dari 3,2% di tahun sebelumnya, nandain kemampuan bank buat ngasilin laba dari tiap unit asetnya. Ini nunjukkin kinerja yang bagus dalam ngelola aset secara efisien.

Return on Equity (ROE): ROE juga naik jadi 23,5% dari 21,7% di tahun sebelumnya, nunjukkin efektifnya bank buat ngasilin untung buat para pemegang sahamnya. Hal ini bisa nandain naiknya profitabilitas sama efisiensi penggunaan modal.

Capital Adequacy Ratio (CAR): CAR naik jadi 29,4% dari 25,8% di tahun sebelumnya, nunjukkin kekuatan modal yang solid dan kemampuan bank buat menuhi syarat modal yang dibutuhin buat ngadepin risiko-risiko yang mungkin ada.

Loan to Deposit Ratio (LDR): LDR naik jadi 70,2% dari 65,2% di tahun sebelumnya, nandain pertumbuhan kredit yang lebih cepet dibanding sama pertumbuhan dana pihak ketiga. Ini bisa jadi sinyal pertumbuhan bisnis yang sehat, tapi juga nunjukkin naiknya risiko likuiditas.

Non-Performing Loan (NPL) Ratio: NPL-Bruto stabil di 1,9%, nunjukkin kualitas aset yang relatif bagus dan kemampuan bank dalam ngelola risiko kreditnya. Ini nandain kalau bank berhasil ngendaliin risiko kreditnya dengan baik.

Loan to Asset Ratio (LAR): LAR turun jadi 6,9% dari 10,0% di tahun sebelumnya. Ini nunjukkin kalau bank ngurangin proporsi kredit terhadap total asetnya, yang bisa jadi strategi buat ngelola risiko kredit dan ningkatin efisiensi penggunaan aset.

Jadi, analisis rasio keuangan ini ngasih gambaran utuh soal kinerja sama kondisi keuangan BCA di tahun 2023, plus nunjukkin bagian mana aja yang bank bisa perkuat atau pertahanin kinerjanya ke depan.

Pencapaian dan Arah: Refleksi Laporan Direksi BCA 2023

Laporan tahunan BCA tahun 2023 ngegambarin pencapaian yang keren banget di banyak hal, dari kinerja keuangan sampai komitmen buat praktik berkelanjutan.

Ini beberapa poin penting yang disampein sama direksi:

  • Kinerja Keuangan yang Keren: BCA nyatet laba bersih rekor Rp48,6 triliun di tahun 2023, nandain pertumbuhan yang konsisten dan kuat dari tahun sebelumnya. Ini didukung sama pertumbuhan pendapatan bunga dan non-bunga yang gede serta manajemen biaya yang efisien.
  • Pertumbuhan Kredit yang Solid: BCA berhasil nyatet pertumbuhan kredit 13,9%, lebih dari yang pasar harepin. Pertumbuhan ini nunjukkin kemampuan bank buat manfaatin basis pendanaan yang kuat dan bangun hubungan yang langgeng sama nasabah.
  • Inovasi Teknologi Informasi: BCA terus berinovasi buat ngasih pengalaman perbankan yang lebih baik lewat berbagai kanal transaksi. Investasi di teknologi informasi perkuat infrastruktur TI perusahaan dan bikin bisa ngembangin layanan yang lebih baik.
  • Komitmen terhadap Keberlanjutan: BCA nunjukkin komitmen ke praktik keberlanjutan lewat naiknya portofolio keuangan berkelanjutan serta langkah-langkah proaktif buat nerapin praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola.
  • Pemantapan Kualitas Aset dan Pengembangan SDM: Walaupun pertumbuhan kreditnya gede, BCA berhasil pertahanin kualitas aset yang bagus dengan nurunin rasio Loan at Risk (LAR) jadi satu digit. Investasi buat sumber daya manusia juga jadi prioritas, nunjukkin keseriusan perusahaan buat ngembangin SDM yang pas sama kebutuhan bisnis.

Dengan strategi yang kuat dan langkah-langkah yang pas, BCA punya potensi buat terus jadi pemimpin di industri perbankan Indonesia ke depannya.

Dengan pertahanin fokusnya ke inovasi, keberlanjutan, sama pengembangan sumber daya manusia, BCA bisa jaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan ngasih nilai lebih buat para pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan.

Stabilitas Keuangan dan Kolektibilitas Piutang: Telaah Laporan BCA 2023

Aspek Informasi
Likuiditas
  • NSFR: 168,6%
  • LCR: 357,8%
  • LDR: 70,2%
Rentabilitas
  • Laba Usaha Sebelum Beban Pencadangan: Rp62,4 triliun
Kualitas Aset
  • Cadangan aset keuangan yang mencukupi
  • Corporate Rating idAAA/Stable dari Pefindo
  • Outlook Positive dari Fitch Ratings

Kemampuan BCA buat bayar semua kewajiban keuangannya, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang, itu tetep kejaga dengan baik. Hal ini terutama kelihatan dari posisi likuiditas yang kuat yang dipegang sama bank itu. Di tahun 2023, BCA nunjukkin likuiditas yang cukup dengan rasio NSFR 168,6%, LCR 357,8%, dan LDR 70,2%. Rasio-rasio ini ngasih gambaran kalau BCA punya cadangan dana yang cukup buat nutupin kewajiban finansialnya plus punya kemampuan buat bertahan di kondisi likuiditas yang macem-macem.

Selain itu, dari sisi kemampuan cari untung, BCA nyatet kinerja keuangan yang solid, terutama di aktivitas operasionalnya. Laba Usaha Sebelum Beban Pencadangan yang naik 13,5% jadi Rp62,4 triliun nunjukkin kalau BCA bisa ngasilin pendapatan yang cukup buat nutupin biaya operasionalnya plus ngasih untung yang cukup buat perkuat posisi keuangan perusahaan.

Selanjutnya, dalam jaga kualitas asetnya, BCA udah nerapin prinsip hati-hati di tiap aspek operasionalnya. Hal ini kelihatan dari cadangan aset keuangan yang cukup, yang nandain kalau BCA punya strategi yang efektif buat ngelola risiko dan jaga kualitas portofolio asetnya.

Pengakuan yang bagus dari lembaga pemeringkat luar kayak Fitch Ratings sama Pefindo juga ngasih tanda positif soal stabilitas dan kredibilitas BCA dalam ngelola kewajiban finansialnya. Rating yang dikasih sama lembaga-lembaga itu, kayak Corporate Rating idAAA/Stable dari Pefindo dan Outlook Positive dari Fitch Ratings, nunjukkin kalau BCA dinilai punya kemampuan yang kuat buat ngelola risiko plus punya prospek yang cerah buat jangka panjang.

Secara umum, dari data yang ada, BCA nunjukkin kinerja keuangan yang kuat dan stabil, dengan likuiditas yang cukup, kemampuan cari untung yang bagus, sama kemampuan buat jaga kualitas asetnya. Hal ini ngasih keyakinan kalau BCA punya kemampuan yang baik buat bayar utangnya dan ngelola piutangnya dengan baik buat ke depannya.

Struktur Modal dan Kebijakan Dividen: Sorotan atas Laporan Tahunan BCA 2023

Dari analisis struktur modal sama kebijakan manajemen yang diterapin BCA, bisa dibilang BCA itu jaga posisi modalnya tetep kuat dan nunjukkin komitmen yang kuat buat jaga modalnya cukup plus ngasih nilai lebih buat pemegang saham.

Aspek Nilai
Modal inti (Tier 1) Rp233,7 triliun (96,3%)
Modal pelengkap (Tier 2) Rp9,0 triliun (3,7%)
Total modal Rp242,7 triliun
Rasio kecukupan modal (CAR) 29,4%
Dividen tunai Rp25,3 triliun (Rp205/saham)
Dividend payout ratio 62,1% atas laba bersih tahun 2022

Soal struktur modal, BCA nunjukkin konsistensi buat naikin modal inti utamanya (Tier 1), yang di tahun 2023 nyampe 96,3% dari total modal atau sebesar Rp233,7 triliun. Ini naik 10,0% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, modal pelengkap (Tier 2) sebesar 3,7% dari total modal atau Rp9,0 triliun, dengan sebagian besar isinya cadangan umum Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (PPKA). Rasio kecukupan modal (CAR) yang nyampe 29,4% di tahun 2023 nunjukkin kalau BCA punya modal yang cukup buat nanggung risiko kredit, pasar, sama operasional.

Kebijakan manajemen soal struktur modal BCA kelihatan dari cara yang proaktif buat menuhi aturan regulator dan jaga keunggulan kompetitif jangka panjang, terutama soal penyaluran kredit. BCA mastiin patuh sama berbagai aturan modal yang ditetapin Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), plus secara terintegrasi ngelakuin stress test buat antisipasi potensi risiko.

Soal kebijakan dividen, BCA nunjukkin konsistensi buat ngasih nilai lebih ke para pemegang saham. Pembayaran dividen diputusin lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan), dengan pertimbangin posisi modal yang kuat, pertumbuhan bisnis, sama investasi. Di tahun 2023, BCA nyetujuin pembayaran dividen tunai Rp25,3 triliun atau Rp205 per lembar saham, yang setara sama dividend payout ratio sebesar 62,1% dari laba bersih tahun 2022. Ini nunjukkin komitmen BCA buat ngasih imbal hasil ke para pemegang saham secara berkelanjutan.

Tren dividend payout ratio BCA beberapa tahun terakhir juga nunjukkin keseriusan BCA buat ningkatin kepercayaan pemegang saham lewat pembayaran dividen yang konsisten dan berkelanjutan.

Secara umum, BCA nunjukkin komitmen yang kuat buat jaga struktur modalnya tetep solid, nurut sama aturan regulator, plus ngasih nilai lebih ke pemegang saham lewat bagi dividen yang rutin. Hal ini nunjukkin kinerja keuangan yang solid dan strategi manajemen yang baik dari BCA dalam ngelola modal dan hubungannya sama pemegang saham.

Pertumbuhan Karyawan dan Pengembangan Kompetensi dalam Laporan Tahunan BCA 2023

Aspek Informasi
Jumlah Karyawan 26.917 (Naik 9,83% dari tahun sebelumnya: 24.508)
Biaya Pelatihan Rp372.815 juta

Di akhir tahun 2023, Bank Central Asia (BCA) berhasil naikin jumlah karyawan jadi 26.917 orang, naik 9,83% dibanding tahun sebelumnya yang jumlahnya 24.508 karyawan. Pertumbuhan ini kejadian di tiap jenjang jabatan, usia, tingkat pendidikan, status kerja, sama masa kerja, nunjukkin komitmen BCA buat ngembangin sumber daya manusia.

Investasi gede dilakuin buat ngembangin kemampuan karyawan. BCA nawarin berbagai program pelatihan dengan total biaya pelatihan nyampe Rp372.815 juta di tahun 2023. Ini nunjukkin fokus yang kuat buat ningkatin skill dan pengetahuan karyawan.

Dibandingin sama tahun sebelumnya, ada kenaikan yang lumayan gede di jumlah karyawan, jumlah hari pelatihan, sama jumlah peserta pelatihan. Ini nunjukkin keseriusan BCA buat perkuat kapasitas organisasi dan ningkatin keahlian karyawan biar kinerjanya maksimal.

Pertumbuhan karyawan yang bagus dan investasi gede buat ngembangin kemampuan karyawan bikin BCA jadi kuat buat ngadepin tantangan pasar yang ribet. Dengan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dengan baik, BCA bisa pertahanin keunggulan kompetitifnya di industri perbankan Indonesia.

Pemegang Saham BCA: Struktur & Komposisi 2023

Analisis kepemilikan saham BCA nunjukkin kalau strukturnya itu lumayan fokus ke beberapa pihak aja, ada beberapa entitas gede yang punya bagian saham yang lumayan banyak.

Pemegang saham paling gede itu PT Dwimuria Investama Andalan, yang punya 54,94% saham. Kepemilikan ini dibagi antara Robert Budi Hartono (51%) sama Bambang Hartono (49%). Di antara 20 pemegang saham paling gede, entitas ini punya porsi yang signifikan.

Terus, institusi keuangan kayak Citibank, Bank Julius Baer, sama berbagai dana investasi gede juga punya kepemilikan yang lumayan.

Total kepemilikan dari 20 pemegang saham paling gede nyampe 64,59%, nunjukkin dominasi yang signifikan dalam struktur kepemilikan perusahaan.

Selanjutnya, komposisi pemegang saham BCA bisa dikelompokin jadi dua kategori utama: individu sama institusi.

Di kategori individu, pemodal lokal punya kepemilikan 3,65%, sedangkan pemodal asing punya cuma 0,03%. Sementara itu, di kategori institusi, pemodal lokal punya porsi 5,53%, sedangkan pemodal asing punya kepemilikan yang jauh lebih gede, nyampe 35,86%. Ini nunjukkin dominasi institusi asing dalam kepemilikan saham BCA.

Dari sisi komposisi pemodal nasional, mayoritasnya itu perusahaan terbatas, asuransi, sama Dana Reksa, masing-masing punya porsi kepemilikan yang lumayan gede. Sedangkan dari sisi pemodal asing, mayoritasnya itu badan usaha asing, dengan cuma sebagian kecil dipunya sama perorangan.

Jadi, struktur kepemilikan saham BCA di akhir tahun 2023 nunjukkin dominasi institusi asing, dengan sumbangan signifikan dari pemodal nasional dalam kategori perusahaan terbatas, asuransi, sama Dana Reksa.

Portofolio Anak Perusahaan: Eksplorasi Laporan Tahunan BCA 2023

Soal kepemilikan saham BCA di anak perusahaan, PT BCA Finance jadi salah satu entitas paling penting, di mana BCA punya 99,576% kepemilikan. Sementara itu, lewat BCA Finance Limited, BCA juga punya 0,424% kepemilikan saham.

Di ranah perbankan syariah, PT Bank BCA Syariah jadi bagian penting, dengan BCA punya mayoritas hampir semuanya, yaitu 99,99995%, sementara PT BCA Finance punya 0,00005%.

BCA juga ikut aktif di bisnis asuransi lewat PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance), di mana BCA punya 75% saham dan PT BCA Finance punya 25% sisanya.

Di sektor pembiayaan kendaraan dan multiguna, PT BCA Multi Finance jadi perusahaan di mana BCA punya 75% saham, sementara PT BCA Finance punya 25% sisanya.

Dalam modal ventura, BCA punya 99,9997% kepemilikan saham di PT Central Capital Ventura (CCV), sementara PT BCA Finance punya 0,0003%.

Dalam perantara perdagangan efek, BCA punya 90% saham di PT BCA Sekuritas, sedangkan 10% sisanya dipunya sama Chandra Adisusanto.

Dalam asuransi jiwa, BCA punya 90% saham di PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life), dengan 10% sisanya dipunya sama Chandra Adisusanto.

Terakhir, dalam perbankan digital, BCA punya 99,999997% saham di PT Bank Digital BCA, sedangkan PT BCA Finance punya 0,000003% sisanya. Dengan punya saham mayoritas atau hampir semuanya di beberapa anak perusahaannya, BCA jadi punya kendali gede atas operasi mereka.

Penutup

Di laporan tahunan 2023 ini, udah kelihatan gimana BCA jadi pemimpin dengan inovasi, fokus ke nasabah, sama komitmen buat keberlanjutan. Lewat kinerja yang kuat dan strategi yang pas, BCA udah kokohin posisinya sebagai tiang ekonomi Indonesia. Tapi, tantangan bakal terus ada, dan BCA harus tetep adaptasi dan berinovasi buat mastiin kelangsungan dan pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya.

SUMBER ARTIKEL

  1. Winarni. (2024, Februari 1). Data 8 Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (Big Caps) di BEI per Januari 2024. Data Indonesia. Diakses dari https://dataindonesia.id/pasar-saham/detail/data-8-saham-dengan-kapitalisasi-pasar-terbesar-big-caps-di-bei-per-januari-2024.
  2. PT Bank Central Asia Tbk. (2023). Laporan Tahunan PT Bank Central Asia Tbk. Bursa Efek Indonesia. Diakses dari https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan.
Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!