Panduan Jurnal Investasi: Dari Obligasi sampai Saham!

Perusahaan investasi di surat berharga, entah itu utang atau ekuitas, biasanya karena punya duit lebih yang nggak kepakai buat kegiatan operasionalnya.
Di tulisan sebelumnya, saya pernah nulis soal akuntansi buat nerbitin sekuritas utang sama sekuritas ekuitas pas perusahaan lagi cari dana.
Nah, kali ini, saya mau nulis soal akuntansi buat sekuritas utang sama ekuitas dari sisi perusahaan sebagai pembeli (investor).
Kayak yang udah disinggung di awal, alesan utama perusahaan investasi di sekuritas itu karena punya duit lebih yang nggak dipakai buat ngebiayain aktivitas operasional atau investasinya.
Tapi, di beberapa perusahaan, misalnya bank, investasi itu emang tujuannya buat dapet pendapatan, soalnya permintaan kredit itu naik turun tiap musim.
Investasi perusahaan di sekuritas itu bisa buat jangka pendek (temporary) atau jangka panjang (long term).
1. Investasi Jangka Pendek Sekuritas (Temporary)
Perusahaan bisa aja punya duit lebih yang nganggur atau nggak kepakai buat kegiatan operasional. Ini banyak kejadian di perusahaan yang siklus operasinya musiman, misalnya toko baju, yang permintaannya naik pas musim tertentu, kayak Lebaran dan Natal.
Dampaknya, pas periode itu, toko baju sering banget dapet duit tunai lebih banyak, yang nggak dipakai lagi sampai musim Lebaran atau Natal berikutnya.
Daripada duitnya nganggur aja di rekening giro, kebanyakan perusahaan investasiin di investasi jangka pendek di surat berharga atau sekuritas.
1.1. Investasi Jangka Pendek Sekuritas Utang
Soal sekuritas utang, biasanya perusahaan investasi di obligasi yang dikeluarin perusahaan lain atau negara, atau instrumen utang lain yang gampang dijual lagi dalam waktu kurang dari setahun.
Pas sekuritas itu dibeli di atas atau di bawah nilai nominalnya, muncul deh yang namanya agio atau disagio obligasi.
Karena investasinya jangka pendek, agio sama disagio itu nggak diamortisasi. Jadi, akun investasinya didebit sebesar jumlah yang dibayar, bukan nilai nominalnya.
Nyatet investasi di surat utang itu dilakuin sama perusahaan (sebagai investor) pas beli surat berharganya, pas nerima bunga, sama pas jual.
Entri Pembelian Investasi Jangka Pendek Utang
Anggap aja tanggal 2 Januari 2021, PT XYZ beli obligasi nilai nominalnya 100 juta di harga 97. Maksudnya 97 itu, obligasinya dibeli dengan harga diskon (disagio) dibanding nilai nominalnya.
Penyebab nilai obligasi bisa di atas (premium) atau di bawah (diskon) itu karena tingkat suku bunga pasar lebih tinggi dari coupon rate obligasi. Soal ini udah pernah saya bahas di cara ngitung valuasi obligasi.
Entri buat transaksi itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Pendek | 97 juta | |
Kas | 97 juta |
Dari entri itu, kelihatan kan kalau nilai investasi yang didebit itu sebesar harga belinya, dan nggak ada akun disagio/diskon yang dicatet.
Entri Pendapatan Bunga Investasi Jangka Pendek Utang
Terus, karena sekuritas utang itu bayar bunga, PT XYZ perlu ngakuin pendapatan bunga dengan cara ngreditin.
Kalau bunganya udah diterima sebelum tanggal 31 Desember 2021, akun kasnya didebit.
Anggap aja obligasi yang dibeli PT XYZ itu bayar bunga 10 persen per tahun dan tanggal bayar kuponnya itu per tanggal 31 Desember 2021.
Entri buat transaksi itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 10 juta | |
Pendapatan Bunga | 10 juta |
Tapi, kalau kuponnya baru dibayar tanggal 2 Januari 2022, berarti pas tanggal 31 Desember 2021 (harusnya 2021 ya, bukan 2020), PT XYZ perlu bikin jurnal penyesuaian biar sesuai sama prinsip akrual.
Entri jurnalnya begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Piutang Bunga | 10 juta | |
Pendapatan Bunga | 10 juta |
Entri Pembelian Investasi Jangka Pendek Utang di antara Tanggal Bunga
Kalau obligasinya dibeli di antara tanggal bunga, harga obligasinya itu bakal dinaikin sebesar jumlah bunga yang udah diakru pas tanggal beli.
Kenaikan ini perlu didebit ke akun pendapatan bunga buat ngurangin jumlah bunga yang didapet pas bayar kupon.
Anggap aja PT ABC beli obligasi tanggal 2 Januari 2021, tapi belinya baru tanggal 2 April 2021 dengan harga sama kayak nilai nominalnya, yaitu 100 juta. Rate kuponnya 10 persen dan dibayar tiap tanggal 31 Desember.
Bunga yang diakru sampai bulan April 2021 itu sebesar 2,5 juta (100 juta x 10% x 1/4).
Karena itu, harga penjualannya jadi 102,5 juta (100 juta + 2,5 juta).
Entri buat transaksi pembelian itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Pendek | 100 juta | |
Pendapatan Bunga | 2,5 juta | |
Kas | 102,5 juta |
Terus, pas tanggal 31 Desember 2021, entri buat nerima pendapatan bunga jadinya begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 10 juta | |
Pendapatan Bunga | 10 juta |
Entri Penjualan Investasi Jangka Pendek Utang
Pas investasi surat berharga utang (obligasi) dijual, akun investasi di sekuritas utang jangka pendek itu dikredit.
Selisih antara duit yang diterima sama biaya buat dapetin obligasinya itu diakuin sebagai untung atau rugi, tergantung duit yang diterimanya.
Kalau duit yang diterima lebih gede dari biaya buat dapetin obligasi, selisihnya diakuin sebagai untung dengan cara ngreditin akun keuntungan dari penjualan investasi utang.
Tapi, kalau duit yang diterima lebih kecil dari biaya buat dapetin obligasi, selisihnya diakuin sebagai kerugian dengan cara ngedebit akun kerugian dari penjualan investasi utang.
Nglanjutin kasus PT ABC di atas, anggap aja PT ABC jual investasi obligasinya di harga 104 juta pas tanggal 2 Januari 2022 (harusnya 2022 atau setelah pembelian ya, bukan 2021).
Karena harga jual obligasinya lebih tinggi dari biaya buat dapetinnya, PT ABC jadi untung 4 juta (104 juta - 100 juta).
Entri buat transaksi penjualan obligasi itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 104 juta | |
Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Pendek | 100 juta | |
Keuntungan dari Penjualan Investasi Utang | 4 juta |
1.2. Investasi Jangka Pendek Sekuritas Ekuitas
Pas perusahaan beli sekuritas ekuitas, akun investasi buat sekuritas itu didebit sebesar harga beli ditambah biaya broker sama pajak yang muncul.
Tapi sebaliknya, pas sekuritas ekuitas itu dijual, biaya broker sama pajaknya nggak dimasukin ke itungan harga jual, tapi malah jadi pengurang harga jualnya.
Kalau harga jualnya lebih tinggi dari harga beli, selisihnya itu untung dan diakuin dengan cara ngreditin sebagai keuntungan.
Sebaliknya, kalau harga belinya lebih tinggi dari harga jual, selisihnya itu rugi dan diakuin dengan cara ngedebit sebagai kerugian.
Entri Pembelian Investasi Jangka Pendek Ekuitas
Anggap aja PT XYZ beli saham BRI seribu lembar total harganya 4,8 juta. Biaya broker-nya itu 9,6 ribu.
Entri buat transaksi pembelian saham itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Investasi pada Sekuritas Ekuitas Jangka Pendek | 4,809 juta | |
Kas | 4,809 juta |
Entri Penjualan Investasi Jangka Pendek Ekuitas
Terus, PT XYZ jual seribu lembar saham BRI itu total harganya 5 juta dan bayar biaya broker 15 ribu (anggap aja nggak ada pajak).
Entri buat transaksi penjualan saham itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 4,985 juta | |
Investasi pada Sekuritas Ekuitas Jangka Pendek | 4,809 juta | |
Keuntungan dari Penjualan Investasi Saham | 176 ribu |
Coba perhatiin entri itu!
Kas nggak didebit sebesar 5 juta, tapi dikurangin dulu sama biaya broker 15 ribu.
2. Saatnya Praktik! Coba Buat Jurnal Investasi Kamu Sendiri
Teori soal akuntansi investasi memang penting, tapi akan lebih mantap kalau kita langsung praktik, kan? Memahami posisi debit dan kredit untuk setiap transaksi adalah kunci utama dalam akuntansi, dan cara terbaik untuk menguasainya adalah dengan mencoba langsung.
Nah, untuk itu, saya sudah siapkan "Simulasi Jurnal Interaktif" di bawah ini. Kamu bisa berperan sebagai akuntan dan mencoba membuat entri jurnal untuk berbagai skenario investasi yang sudah saya jelaskan. Pilih skenarionya, tentukan akun dan nominalnya, lalu cek apakah jurnal yang kamu buat sudah tepat. Yuk, asah kemampuan akuntansi kamu sekarang!
Jawaban & Penjelasan
Entri yang benar adalah:
Debit: Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Pendek - Rp 97.000.000
Kredit: Kas - Rp 97.000.000
Penjelasan: Investasi dicatat sebesar harga perolehannya (biaya yang dikeluarkan). Karena ini jangka pendek, diskon (disagio) tidak diamortisasi.
Jawaban & Penjelasan
Entri yang benar adalah:
Debit: Kas - Rp 104.000.000
Kredit: Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Pendek - Rp 100.000.000
Kredit: Keuntungan dari Penjualan Investasi Utang - Rp 4.000.000
Penjelasan: Kas bertambah sebesar uang yang diterima. Akun investasi dihapus (dikredit) sebesar biaya perolehannya. Selisihnya adalah keuntungan.
Jawaban & Penjelasan
Entri yang benar adalah:
Debit: Investasi pada Sekuritas Ekuitas Jangka Pendek - Rp 4.809.600
Kredit: Kas - Rp 4.809.600
Penjelasan: Biaya perolehan investasi saham (biaya untuk didebit ke akun Investasi) adalah harga beli saham ditambah biaya broker.
Jawaban & Penjelasan
Entri yang benar adalah:
Debit: Kas - Rp 4.985.000
Kredit: Investasi pada Sekuritas Ekuitas Jangka Pendek - Rp 4.809.600
Kredit: Keuntungan dari Penjualan Investasi Saham - Rp 175.400
Penjelasan: Kas yang diterima adalah harga jual dikurangi biaya broker. Keuntungan adalah selisih antara kas bersih yang diterima dengan biaya perolehan awal investasi.
3. Investasi Jangka Panjang Sekuritas (Long Term)
Perusahaan bisa investasiin duitnya di utang atau ekuitas perusahaan lain sebagai investasi jangka panjang.
Sama kayak investasi jangka pendek, kelebihan duit bisa jadi alesan perusahaan buat investasiin duitnya buat jangka waktu yang panjang di instrumen utang atau ekuitas.
Tapi, investasi jangka panjang, apalagi di surat berharga ekuitas, seringnya tujuannya buat ngirit biaya. Soalnya dengan beli perusahaan lain, perusahaan nggak perlu dua direktur keuangan atau dua direktur utama. Ini bisa ngurangin biaya administrasi.
Selain itu, kadang-kadang, investasi jangka panjang di ekuitas perusahaan lain, bisa aja tujuannya buat nambahin produk, ngeluasin wilayah pemasaran, atau nambah database pelanggan sama pemasok.
3.1. Investasi Jangka Panjang Sekuritas Utang
Investasi jangka panjang di sekuritas utang itu bisa beli obligasi atau instrumen utang lain, yang bayar balik pokoknya lebih dari setahun dan emang niatnya nggak buat dijual sebelum jatuh tempo.
Kalau investasi jangka panjang, selisih antara harga beli sama nilai nominalnya itu diakuin sebagai agio atau disagio obligasi, yang perlu diamortisasi.
Amortisasi bisa dilakuin pakai metode garis lurus atau suku bunga efektif.
Terus, pas obligasinya jatuh tempo, entri jurnalnya simpel banget, tinggal debit kas sama kredit akun investasi.
Entri Pembelian Investasi Jangka Panjang Utang
Anggap aja tanggal 2 Januari 2021, PT XYZ beli obligasi nilai nominalnya 100 juta dengan rate kupon 10 persen di harga 103. Jangka waktu jatuh temponya 10 tahun.
Entri buat transaksi pembelian obligasi itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Panjang | 100 juta | |
Agio Obligasi | 3 juta | |
Kas | 103 juta |
Entri pada Saat Penerimaan Kupon
Kupon obligasi sebesar 10 juta (10% x 100 juta) dibayar tahunan tiap tanggal 31 Desember.
Entri buat nerima bayaran kupon pas tanggal 31 Desember itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 10 juta | |
Pendapatan Bunga | 10 juta |
Entri atas Amortisasi Agio Obligasi
Karena harga jual obligasinya di atas nilai nominal, jadi ada agio 3 juta. Amortisasi buat agio itu yang diitung pakai metode garis lurus jadinya 300 ribu per tahun (3 juta / 10 tahun).
Entri buat amortisasi agio itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Pendapatan Bunga | 300 ribu | |
Agio Obligasi | 300 ribu |
Beberapa variasi nyatet investasi jangka panjang di obligasi itu misalnya pas harga obligasinya di bawah nilai nominalnya. Kalau gitu, muncul diskon dan dicatet dengan cara ngreditin disagio obligasi sebesar selisih harga beli sama nilai nominalnya.
Buat amortisasi disagio dicatet dengan cara ngedebit akun disagio obligasi dan ngreditin akun pendapatan bunga.
Entri atas Penjualan Obligasi Sebelum Jatuh Tempo
Setelah 5 tahun, PT XYZ mutusin buat jual investasi obligasinya itu dengan harga 97 juta karena butuh duit buat kegiatan operasionalnya.
Entri buat transaksi penjualan itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 97 juta | |
Kerugian Penjualan Sekuritas | 4,5 juta | |
Investasi pada Sekuritas Utang Jangka Panjang | 100 juta | |
Agio Obligasi | 1,5 juta |
Nilai agio obligasi 1,5 juta itu sisa agio obligasi yang belum diamortisasi selama 5 tahun (3 juta - (300 ribu x 5 tahun)).
3.2. Investasi Jangka Panjang Sekuritas Ekuitas
Investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas itu beli saham perusahaan lain buat disimpen lama.
Investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas agak lebih ribet dibanding yang lain dan butuh pembahasan sendiri. Kamu bisa baca di tulisan saya yang judulnya "Akuntansi atas Investasi Jangka Panjang pada Sekuritas Ekuitas".
Intinya sih, akuntansi buat investasi saham (ekuitas) itu tergantung banget sama seberapa gede pengaruh investor ke kegiatan operasional sama keuangan perusahaan yang nerbitin saham.
Investasi dibilang nggak signifikan kalau kepemilikannya cuma di bawah 20 persen dari total saham yang beredar. Investor nyatetnya pakai metode biaya.
Terus, kepemilikan antara 20 persen sampai 50 persen saham beredar baru bisa dibilang signifikan. Investor nyatetnya pakai metode ekuitas.
Terakhir, kalau kepemilikannya lebih dari 50 persen saham beredar, investor jadi pengendali dan perlu bikin laporan keuangan konsolidasi.
4. Penutup
Investasi di surat berharga atau sekuritas utang dan ekuitas itu naruh dana idle perusahaan di surat berharga obligasi (utang) sama saham (ekuitas). Tujuannya buat dapet bayaran bunga, dividen, atau untung dari naiknya nilai pasar sekuritas.
Investasi di surat berharga sendiri bisa dilakuin buat jangka pendek atau jangka panjang. Akuntansi ngerlakuin masing-masing transaksi itu beda-beda caranya.
Soal nampilin investasi sekuritas di neraca, itu tergantung tujuan perusahaan investasi itu buat apa.
Segitu dulu ya tulisan saya soal investasi di sekuritas utang sama ekuitas dalam akuntansi.
Stay safe and stay healthy. Take care!