Pahami Dividen Saham, Stock Split & Buyback + Alat Simulasi

Table of Contents
Dividen saham, pemecahan saham, & pembelian kembali saham

Dividen saham, pemecahan saham, sama pembelian kembali saham itu aksi korporasi yang tujuannya buat bikin pemegang sahamnya makin sejahtera.

Beberapa aksi kayak dividen saham sama pemecahan saham itu tujuannya biar sahamnya makin sering diperdagangin, artinya sahamnya jadi makin gampang dicairin (likuid). Ujung-ujungnya, ini nguntungin pemegang saham soalnya jadi gampang jual investasinya pas lagi butuh duit.

Aksi lain kayak beli lagi saham yang udah beredar itu tujuannya buat naikin laba bersih per saham. Ini jelas bakal nguntungin pemegang saham, soalnya naiknya laba bersih per saham itu harusnya sejalan sama naiknya harga pasar sahamnya.

Dividen Saham: Pengertian, Dampak, dan Contoh

Dividen saham (stock dividend) itu nerbitin saham tambahan buat dibagiin ke pemegang saham.

Dividen saham itu dikasih sama perusahaan pas duit kas perusahaan lagi nggak cukup buat bayar dividen tunai, atau pas perusahaan pengen sahamnya di pasar jadi lebih gampang dijual-beli dengan nurunin harga per lembarnya.

Pas perusahaan ngasih dividen saham, nilai laba ditahan (retained earning) jadi turun, terus nilai saham biasa sama agio saham biasa jadi naik dengan jumlah yang sama. Makanya, dividen saham itu sebenernya nggak ngasih efek apa-apa ke kekayaan pemegang saham.

Dividen saham emang nambahin jumlah lembar saham yang dipunya, tapi porsi kepemilikan perusahaan buat tiap pemegang saham itu tetep sama. Artinya, kalau seorang pemegang saham punya 2 persen saham perusahaan sebelum ada dividen saham, dia tetep bakal punya 2 persen setelah ada dividen saham.

Contohnya nih, anggap aja Pak Nadiem punya 1.000 lembar saham di PT Go Njek. Total saham beredar dari PT Go Njek itu ada 10.000 lembar saham. Ini artinya, Pak Nadiem punya 10 persen saham di PT Go Njek.

Terus, PT Go Njek bagi-bagi dividen saham sebesar 10 persen. Nah, gara-gara itu, Pak Nadiem jadi punya 1.100 lembar saham dari total 11.000 lembar saham yang beredar.


Pemecahan Saham: Likuiditas Lewat Proporsionalitas

Cara kerja pemecahan saham (stock split) itu dengan nerbitin saham tambahan terus nilainya dikurangin secara proporsional.

Pecah saham itu sering dilakuin perusahaan buat nurunin harga pasar per lembar sahamnya, biar makin likuid karena investor ritel jadi gampang belinya.

Anggap aja PT Bukatoko punya 1 juta lembar saham beredar dengan nilai nominal 20 ribu per lembar. Jadi, total nilai nominalnya itu 20 miliar.

Biar sahamnya makin likuid, PT Bukatoko mecah sahamnya 4 banding 1. Jadi, setelah dipecah, saham yang beredar jadi 4 juta lembar, tapi nilai nominalnya turun jadi 5 ribu per lembar.

Secara teori sih, harga pasar sahamnya juga harusnya turun jadi seperempat dari nilai saham sebelum dipecah.


Dividen Saham vs Pemecahan Saham: Sama & Bedanya

Dari penjelasan di atas soal dividen saham sama pemecahan saham, ada beberapa persamaan sama perbedaan di antara keduanya.

Persamaan antara dividen saham sama pemecahan saham itu begini:

  • Nggak ada bayaran tunai ke pemegang saham: Mau dividen saham atau pecah saham, dua-duanya nggak ngelibatin bayaran tunai ke pemegang saham.
  • Jumlah lembar saham yang beredar jadi nambah: Baik dividen saham maupun pecah saham bikin jumlah lembar saham yang beredar di pasar jadi nambah. Tapi, cara nambahnya beda.
  • Nggak ada perubahan di nilai ekuitas pemilik: Dividen saham sama pecah saham itu nggak ngubah nilai ekuitas atau kepemilikan pemegang saham atas perusahaan. Porsi kepemilikan pemegang saham ke perusahaan tetep sama.

Bedanya antara dividen saham sama pemecahan saham itu ada di sini:

  • Pengaruh ke laba ditahan: Dividen saham itu ngurangin laba ditahan perusahaan, soalnya sebagian laba ditahan dipakai buat nerbitin saham tambahan yang dibagiin ke pemegang saham. Nah, kalau pecah saham, nggak ada efeknya ke laba ditahan perusahaan.
  • Perubahan di nilai nominal per lembar saham: Dividen saham nggak ngaruh ke nilai nominal per lembar saham. Nilai nominalnya tetep sama sebelum dan sesudah dividen saham dikasih. Tapi, kalau dipecah saham, nilai nominal per lembar sahamnya jadi turun gara-gara jumlah lembar saham yang beredar jadi nambah.

Pembelian Kembali Saham: Strategi dan Efeknya

Pembelian kembali saham (stock repurchase) itu aksi perusahaan beli lagi sahamnya sendiri yang udah beredar. Saham yang dibeli lagi ini biasanya disebut saham treasuri (treasury stock).

Perusahaan beli saham treasuri itu cara lain buat bikin pemegang sahamnya makin sejahtera, selain bayar dividen tunai.

Kenapa gitu?

Nah, jadi setelah perusahaan beli saham treasuri, jumlah lembar saham yang beredar bakal berkurang. Kalau laba bersih perusahaan dianggap tetep, buyback saham itu bakal naikin jumlah laba bersih per saham (EPS). Terus, naiknya laba bersih per saham itu, harusnya sih, bakal naikin harga per lembar sahamnya.

Anggap aja di tahun 2020 PT Kiospedia ngasilin laba bersih 3 miliar. Dari jumlah itu, 20 persennya mau dipakai buat beli saham treasuri. Sekarang, jumlah saham yang beredar ada 1 juta lembar. Harga pasar per lembar sahamnya 8 ribu. Perusahaan bisa pakai 600 juta (20% x 3 miliar) buat beli 60 ribu lembar di harga 10 ribu.

Nilai laba bersih per saham (EPS) sekarang:

EPS \(=\) \(\frac{\text{Laba bersih}}{\text{Jumlah saham beredar}}\) \(=\) \(\frac{3 \, \text{miliar}}{1 \, \text{juta}}\) \(=\) \(3 \, \text{ribu}\)

Nilai price earning ratio (PER) sekarang:

PER \(=\) \(\frac{\text{Harga pasar per lembar}}{\text{EPS}}\) \(=\) \(\frac{8 \, \text{ribu}}{3 \, \text{ribu}}\) \(=\) \(2,67\)

EPS setelah pembelian saham treasuri:

EPS \(=\) \(\frac{3 \, \text{miliar}}{940 \, \text{ribu}}\) \(=\) \(3,192 \, \text{ribu}\)

Harga pasar yang diharapkan setelah pembelian saham treasuri dengan asumsi nilai PER sama:

Harga yang diharapkan \(=\) PER \(\times\) New EPS \(=\) \(2,67 \times 3,192 \, \text{ribu}\) \(=\) \(8,523 \, \text{ribu}\)

Dari itung-itungan di atas, bisa dibilang kalau beli saham lagi itu bisa nguntungin pemegang saham soalnya bisa naikin harga pasar saham setelah laba bersih per sahamnya naik.

Buat perusahaannya juga gitu. Kalau ada duit kas lebih sementara, daripada bagi dividen tunai yang mungkin bakal susah dipertahanin di periode berikutnya, ya mending pakai duit itu buat beli saham treasuri. Saham treasuri itu bisa dijual pas perusahaan butuh dana, atau bisa juga dipakai sebagai opsi saham.

Tapi, perusahaan juga perlu mikirin psikologis pasar yang kadang nganggep beli saham lagi itu sebagai cara perusahaan nutupin ketidakmampuannya bikin rencana investasi yang bagus buat perusahaan.

Simulasi Efek Aksi Korporasi: Intip Dampaknya ke Kantong Sahammu!

Nah, setelah kita kupas tuntas seluk-beluk dividen saham, pemecahan saham (stock split), dan pembelian kembali saham (stock repurchase), lengkap dengan contoh gimana perusahaan ngelakuinnya, pasti ada yang mulai bertanya-tanya, 'Oke, kalau saya yang punya sahamnya, kira-kira apa ya efek langsungnya ke investasi saya?'

Daripada cuma ngawang-awang, gimana kalau kita coba simulasiin langsung aja? Di bawah ini ada kalkulator interaktif mini yang bisa bantu kamu ngintip perkiraan dampak dari tiap aksi korporasi itu ke jumlah lembar saham yang kamu pegang, harga per lembarnya, sampai total nilai investasimu (secara teori, ya!). Anggap aja ini 'arena bermain' buat ngutak-atik angka dan memperdalam pemahamanmu. Yuk, siapin data investasimu (boleh pakai angka khayalan juga buat latihan!) dan kita lihat bareng-bareng hasilnya!

📊 Kalkulator Efek Aksi Korporasi ke Portofoliomu 📈

Langkah 1: Data Investasimu Saat Ini

Nilai Investasimu Awal: Rp 0

Langkah 2: Pilih Simulasi Aksi Korporasi

Penutup

Kebijakan distribusi dividen dalam bentuk saham (stock dividend), pecah saham (stock split), sama beli saham lagi (stock repurchase) itu aksi korporasi yang dilakuin buat ningkatin kesejahteraan pemegang sahamnya.

Dividen saham sama pecah saham bisa naikin likuiditas perdagangan saham karena harga pasar per lembar sahamnya jadi berkurang.

Di sisi lain, beli saham lagi juga bisa nguntungin pemegang saham karena laba bersih per lembar sahamnya jadi naik, yang ujung-ujungnya naikin harga per lembar saham.

Segitu dulu ya tulisan saya soal dividen saham, pemecahan saham, sama pembelian kembali saham.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!