Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap
Perusahaan sering kali memutuskan untuk melepas aset yang sudah tidak lagi digunakan dalam mendukung kegiatan operasionalnya.
Saat melepas aset, perusahaan perlu memperhitungkan semua nilai yang terkait dengan aset. Ini termasuk nilai perolehan awal dan nilai akumulasi penyusutan pada tangal pelepasan.
Penyebab pelepasan aset
Beberapa penyebab pelepasan aset (fixed assets disposal), yang pertama, aset tersebut memang sudah tidak berguna bagi perusahaan, meskipun aset tersebut mungkin saja masih produktif.
Penyebab selanjutnya adalah mungkin saja model terbaru dari aset tersebut sudah tersedia di pasar dan mampu beroperasi dengan lebih efisien dibandingkan aset yang ingin dilepas.
Kemudian, penyebab yang ketiga adalah aset tersebut sudah rusak dan dijual sebagai barang rongsokan.
Dan yang terakhir, aset tersebut sudah usang dan tidak bisa digunakan lagi oleh perusahaan.
Metode pelepasan aset
Perusahaan melepas asetnya dengan beberapa metode, yaitu dengan memensiunkan penggunaan aset, menjual aset, dan menukarnya dengan aset yang baru.
Apapun metode pelepasan aset yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan perlu menentukan nilai buku dari aset yang akan dilepas pada tanggal pelepasan untuk menentukan keuntungan (gain) atau kerugian (loss).
Nilai buku aset sendiri merupakan selisih antara nilai perolehan dengan akumulasi depresiasinya.
Terkait nilai perolehan dan depresiasi aset tetap dalam akuntansi, kamu bisa membaca tulisan saya yang berjudul "Akuntansi untuk Aset Tetap Berwujud dan Depresiasi".
Teknis pelepasan aset dalam akuntansi adalah dengan mengeliminasi nilai buku aset dengan mendebit akumulasi depresiasi dan mengkredit nilai perolehan aset yang akan dilepas.
Memensiunkan aset
Asumsikan PT XYZ memensiunkan penggunaan satu unit CPU-nya, yang diperoleh dengan harga 25 juta. Akumulasi depresiasi-nya sudah mencapai nilai perolehannya atau dengan kata lain CPU tersebut telah terdepresiasi secara penuh (nilai bukunya sudah nol). Jurnal atas pelepasan aset tersebut adalah:
Akumulasi Depresiasi - Peralatan | 25 juta | ||
Peralatan | 25 juta |
Bagaimana perlakuan akuntansi atas aset yang telah terdepresiasi secara penuh namun masih digunakan oleh perusahaan?
Tidak ada yang perlu dilakukan. Akumulasi depresiasinya akan tetap dilaporkan di neraca perusahaan tanpa adanya proses depresiasi lebih lanjut, hingga perusahaan memensiunkan aset tersebut.
Ketika suatu aset telah terdepresiasi secara penuh, tidak perlu ada proses depresiasi lagi, sehingga akumulasi depresiasi suatu aset tidak akan melebihi nilai perolehan aset tersebut.
Pada kasus lainnya, bagaimana perlakuan akuntansi atas aset yang dipensiunkan sebelum terdepresiasi secara penuh?
Apabila suatu aset dipensiunkan sebelum didepresiasi secara penuh dan tidak ada kas yang diterima, maka kerugian (loss) harus diakui.
Mengambil contoh pada PT XYZ di atas, asumsikan kali ini CPU tersebut dipensiunkan ketika akumulasi depresiasinya baru mencapai 22 juta pada tanggal pelepasan. Jurnal atas pelepasan aset tersebut adalah:
Akumulasi Depresiasi - Peralatan | 22 juta | ||
Kerugian Pelepasan Aset | 3 juta | ||
Peralatan | 25 juta |
Pada laporan laba rugi, kerugian pelepasan aset ini dilaporkan di "beban lainnya".
Menjual aset
Pada pelepasan aset dengan menjual, perusahaan membandingkan nilai buku dari aset yang dijual dengan uang yang diperoleh atas penjualan aset tersebut.
Bila uang yang diperoleh lebih tinggi dari nilai bukunya, maka perusahaan mengakuinya sebagai keuntungan pelepasan aset (gain).
Sebaliknya, bila uang yang diperoleh lebih rendah dari nilai bukunya, maka perusahaan mengakuinya sebagai kerugian pelepasan aset (loss).
Keuntungan pelepasan aset
Asumsikan PT ABC menjual mesin pabriknya seharga 15 juta. Harga perolehan mesin tersebut adalah sebesar 100 juta dan akumulasi depresiasi pada tanggal pelepasan telah mencapai 90 juta.
Maka, keuntungan pelepasan aset : 15 juta - (100 juta - 90 juta) = 5 juta |
Jurnal atas pelepasan aset tersebut adalah:
Kas | 15 juta | ||
Akumulasi Depresiasi | 90 juta | ||
Keuntungan Penjualan Aset | 5 juta | ||
Mesin | 100 juta |
Kerugian pelepasan aset
Mengambil contoh sebelumnya pada PT ABC, asumsikan mesin tersebut hanya laku terjual senilai 5 juta
Maka, kerugian pelepasan aset : 5 juta - (100 juta - 90 juta) = 5 juta |
Jurnal atas pelepasan aset tersebut adalah:
Kas | 5 juta | ||
Akumulasi Depresiasi | 90 juta | ||
Kerugian Penjualan Aset | 5 juta | ||
Mesin | 100 juta |
Pertukaran aset
Dibanding menjual atau memensiunkan asetnya, perusahaan mungkin saja menukarnya dengan yang baru.
Pencatatan akuntansi atas pertukaran tersebut, setidaknya akan melibatkan beberapa hal seperti nilai buku dan nilai pasar aset lama, serta nilai pasar aset baru.
Nilai buku aset lama akan dibandingkan dengan nilai pasarnya. Apabila nilai pasarnya lebih tinggi dari nilai bukunya, maka timbul keuntungan (gain), namun bila nilai pasarnya lebih rendah dari nilai bukunya, maka kerugian (loss) harus diakui.
Di sisi lain, aset baru diakui senilai dengan nilai pasarnya.
Selanjutnya, aset lama dan beban depresiasi-nya perlu dikeluarkan dari neraca.
Untuk lebih jelasnya perhatikan data berikut:
Aset Lama | ||
Nilai historis | 100 juta | |
Akumulasi depresiasi | 85 juta | |
Nilai pasar aset lama | 25 juta | |
Aset Baru | ||
Biaya perolehan | 150 juta | |
Nilai pasar aset baru | 150 juta | |
Potongan tukar tambah | 25 juta | |
Kas yang dibayarkan | 125 juta |
Atas data tersebut, maka pertama-pertama perlu ditentukan terlebih dahulu untung atau rugi atas pertukaran:
Nilai pasar aset lama | 25 juta | |
Dikurang: Nilai buku aset lama | 15 juta | |
Keuntungan dari pertukaran | 10 juta | |
Nilai buku: 100 juta - 85 juta = 15 juta |
Selanjutnya, jurnal atas transaksi tersebut adalah:
Akumulasi Depresiasi | 85 juta | ||
Peralatan (Baru) | 150 juta | ||
Peralatan (Lama) | 100 juta | ||
Kas | 125 juta | ||
Keuntungan Pertukaran Aset | 10 juta |
Bagaimana perlakuan akuntansinya bila terjadi kerugian atas pertukaran aset tersebut?
Untuk mempermudah penjelasan, menggunakan data di atas, alih-alih 25 juta, nilai pasar aset lama adalah sebesar 10 juta. Maka kas yang perlu dibayarkan adalah sebesar 150 juta - 10 juta = 140 juta.
Jurnal atas transaksi tersebut adalah:
Akumulasi Depresiasi | 85 juta | ||
Peralatan (Baru) | 150 juta | ||
Kerugian Pertukaran Aset | 5 juta | ||
Peralatan (Lama) | 100 juta | ||
Kas | 140 juta |
Pada semua metode pelepasan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengeliminasi nilai buku aset tetap pada tanggal pelepasan.
Kemudian mengidentifikasi kas yang terlibat pada proses pelepasan.
Dan yang terakhir adalah menentukan keuntungan (gain) atau kerugian (loss) yang timbul akibat pelepasan aset tersebut.
Sekian tulisan saya mengenai akuntansi untuk pelepasan aset tetap.
Stay safe and stay healthy. Take care!
Post a Comment for "Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap"