Hitung Kapitalisasi Bunga Aset? Ini Caranya + Wizard!

Table of Contents
Kapitalisasi Bunga Pembiayaan Aset Tetap

Kapitalisasi bunga pembiayaan itu nggak boleh, kecuali buat bunga dari pinjaman untuk dapetin aset tetap yang dibangun sendiri sama perusahaan.

Pas mau beli aset tetap, perusahaan sering banget cari dana dari pinjaman yang ada bunganya, entah itu dari pinjaman bank atau dari nerbitin obligasi.

Semua biaya buat beli aset tetap itu nggak langsung dijadiin beban pas periode belinya, tapi dikapitalisasi dulu. Baru deh nanti dijadiin beban dikit-dikit lewat penyusutan.

Tapi, beban bunga dari pinjaman buat beli aset tetap itu nggak dikapitalisasi, kecuali aset tetapnya itu didapet lewat proses bangun sendiri, bukan beli jadi.

Kualifikasi Bunga yang Bisa Dikapitalisasi

Bunga pinjaman yang bisa dikapitalisasi itu cuma bunga dari pinjaman buat dapetin aset tetap lewat proses bangun sendiri.

Artinya, kalau bunga pinjamannya dipakai buat bikin aset lancar kayak persediaan di perusahaan manufaktur, nah, bunganya itu nggak bisa dikapitalisasi.

Cara nentuin jumlah bunga yang bisa dikapitalisasi itu dengan ngaliin rata-rata tertimbang akumulasi pengeluaran aset (weighted-average accumulated expenditures) sama tingkat suku bunga yang pas.

Hasil perkalian itu namanya bunga yang bisa dihindarin (avoidable interest).

Nilai bunga yang dikapitalisasi itu nilai yang paling kecil antara bunga yang bisa dihindarin sama bunga aktualnya.

Misalnya, nilai bunga yang bisa dihindarin itu 1 juta dan bunga aktualnya 1,2 juta, nah, nilai bunga yang dikapitalisasi itu 1 juta, sisanya yang 200 ribu jadi beban bunga.

Tapi, kalau nilai bunga yang bisa dihindarin itu 1 juta dan bunga aktualnya 900 ribu, nah, yang dikapitalisasi itu 900 ribu.

Nentuin Nilai Bunga yang Dikapitalisasi

Kalau pengeluaran buat bangun aset tetap itu rata sepanjang tahun, kamu tinggal nambahin akumulasi pengeluaran di awal tahun sama akumulasi pengeluaran di akhir tahun. Terus, hasil jumlahannya dibagi 2.

Hitungannya bakal beda kalau pengeluaran buat bangunnya itu nggak rata sepanjang tahun. Nah, kalau gitu kamu harus ngitung rata-rata tertimbangnya.

Pengeluaran Merata Sepanjang Tahun

Anggap aja PT XYZ mulai bangun gedung kantor tanggal 1 Januari 2020. Pas tanggal 31 Desember 2020, PT XYZ udah ngeluarin 20 miliar.

Kalau gitu, rata-rata pengeluarannya sebesar (0 + 20 miliar) / 2 = 10 miliar.

Nilai 0 itu karena bangunnya baru mulai di awal tahun 2020, jadi akumulasi pengeluaran di awal tahun masih 0.

Selanjutnya, pas tanggal 31 Desember 2021, total akumulasi pengeluarannya 30 miliar.

Jadi, rata-rata pengeluaran buat tahun 2021 itu (20 miliar + 30 miliar) / 2 = 25 miliar.

Inget ya!!

Hitungan ini cuma bisa dipakai kalau pengeluaran sepanjang tahun itu jumlahnya rata.

Nilai Kapitalisasi Bunga Bila Pengeluaran Tidak Merata Sepanjang Tahun

Anggap aja pengeluaran PT ABC buat bangun gedung kantor buat tahun 2020 itu gini: 1 Januari sebesar 10 miliar, 1 Juli sebesar 20 miliar, dan 1 November sebesar 5 miliar.

Coba perhatiin!

Di kasus ini, pengeluaran PT ABC buat bangun gedungnya itu nggak rata, jadi perlu diitung dulu rata-rata tertimbangnya:

Periode Pengeluaran Total
1 Jan - 30 Jun 10 miliar x 6 60 miliar
1 Jul - 31 Okt 30 miliar* x 4 120 miliar
1 Nov - 31 Des 35 miliar** x 2 70 miliar
250 miliar
(*10 miliar + 20 miliar)
(**30 miliar + 5 miliar)

Nah, baru deh kamu bisa ngitung rata-rata tertimbangnya, yaitu:

Rata-rata tertimbang \(= \frac{250 \, \text{miliar}}{12} = 20,8 \, \text{miliar}\)

Setelah dapet nilai rata-rata tertimbang akumulasi pengeluarannya, kamu bisa nentuin bunga yang bisa dikapitalisasi dengan ngaliin nilai rata-rata tertimbang itu sama bunga nominal yang pas.

Nah, pada tahun 2020, jumlah utang PT ABC itu:

Utang untuk konstruksi gedung 15 miliar dengan bunga 10% 1,5 miliar
Utang obligasi umum 8 miliar dengan bunga 8% 640 juta
Total bunga aktual 2,14 miliar

Sekarang, kamu bisa ngitung bunga yang bisa dihindarin.

Buat rata-rata tertimbang, akumulasi pengeluaran 15 miliar dari 20,8 miliar itu, kamu bisa pakai tingkat suku bunga 10% dari utang yang emang buat bangun ini.

Nah, sisanya yang 5,8 miliar, kamu bisa pakai tingkat suku bunga 8% dari utang obligasi umum PT ABC.

15 miliar x 10% 1,5 miliar
5,8 miliar x 8% 464 juta
Suku bunga yang dapat dihindarkan 1,964 miliar

Karena nilai bunga yang bisa dihindarin itu lebih kecil dari bunga aktualnya, jadi nilai bunga yang dikapitalisasi itu ya nilai bunga yang bisa dihindarin.

Entri jurnal-nya kayak gini nih:

Akun Debit Kredit
Bangunan 1,964 miliar
Beban Bunga 176 juta
Kas
2,14 miliar

Kapitalisasi Bunga Bila Perusahaan Memiliki Berbagai Jenis Pinjaman

Kadang-kadang, bisa aja perusahaan punya beberapa jenis pinjaman selain pinjaman yang khusus buat bangun aset tetapnya.

Misalnya, di contoh kasus PT ABC tadi, seandainya perusahaan punya pinjaman lain berupa wesel bayar dengan tingkat bunga 11%.

Kalau gitu, perusahaan perlu ngitung rata-rata tingkat suku bunga dari utang yang bukan buat konstruksi:

Rata-rata tingkat bunga \(= \frac{\text{Total bunga}}{\text{Total pokok}}\)

Rincian utang PT ABC:

Utang untuk konstruksi gedung 15 miliar @ 10% 1,5 miliar
Utang obligasi umum 8 miliar @ 8% 640 juta
Wesel bayar 1 miliar @ 11% 110 juta
Total pokok dan bunga non-konstruksi 9 miliar 750 juta

Maka, rata-rata suku bunga utang non-konstruksinya itu gini:

\(\frac{750 \, \text{juta}}{9 \, \text{miliar}} = 8,33\%\)

Terus, buat ngitung bunga yang dikapitalisasi, caranya sama kayak langkah yang udah saya jelasin di contoh PT ABC tadi.

Anti Bingung: Yuk, Hitung Kapitalisasi Bunga dengan Wizard Ini!

Gimana, Bos? Udah mulai kebayang kan gimana 'njlimet'-nya perjalanan ngitung bunga yang boleh dikapitalisasi jadi aset itu, apalagi kalau skenario pengeluarannya nggak rata atau jenis utangnya ada beberapa? Emang sih, detailnya lumayan bikin keriting jari pas ngitung manual!

Tapi tenang, biar kamu nggak cuma ngawang-ngawang sama contoh kasus di atas dan bisa langsung 'ngerasaain' prosesnya, saya udah siapin 'Wizard Cerdas Kapitalisasi Bunga' nih. Aplikasi mini interaktif ini bakal nuntun kamu langkah demi langkah, mulai dari nentuin rata-rata pengeluaran pembangunan asetmu, nginput data utang, sampai akhirnya ngeliat berapa sih bunga yang beneran boleh 'nempel' jadi nilai aset dan berapa yang tetap jadi beban. Yuk, kita coba biar makin nancap ilmunya!

1. WAAE 2. Utang Spesifik 3. Utang Umum 4. Hasil & Jurnal

Siap buat ngitung bunga yang bisa dikapitalisasi dengan mudah? Ikuti langkah-langkahnya!

Penutup

Di akuntansi, kapitalisasi bunga pinjaman itu boleh selama pinjamannya emang buat bangun aset tetap perusahaan.

Buat nentuin nilai bunga yang bisa dikapitalisasi, kamu perlu tahu dulu pengeluaran buat proyek itu rata atau nggak.

Kalau kasusnya pengeluaran perusahaan buat bangun itu nggak rata, nah, buat nentuin nilai bunga yang bisa dikapitalisasi, kamu perlu ngitung dulu rata-rata tertimbang dari pengeluaran itu.

Baru deh setelah itu kamu bisa ngitung bunga yang bisa dihindarin (avoidable interest). Nilai bunga yang bisa dikapitalisasi itu nilai yang paling kecil antara bunga yang bisa dihindarin sama bunga aktualnya.

Segitu dulu ya tulisan saya soal kapitalisasi bunga pembiayaan aset tetap.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!