Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Metode Nilai Nominal Pencatatan Saham Treasuri

Metode Nilai Nominal Pencatatan Saham Treasuri

Saham treasuri (treasury stock) merupakan pembelian saham beredar perusahaan oleh perusahaan itu sendiri.

Salah satu alasan perusahaan membeli saham treasuri adalah untuk memberikan kompensasi ke karyawannya dalam bentuk opsi saham.

Dalam kaitannya dengan pencatatan akuntansi, ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode biaya (cost method) dan metode nilai nominal (par value method).

Untuk pembahasan mengenai alasan perusahaan membeli saham treasuri dan pencatatan saham treasuri menggunakan metode biaya, saya sudah menuliskannya dengan lengkap pada tulisan yang berjudul "Akuntansi untuk Saham Treasuri Menggunakan Metode Biaya".

Akuntansi Saham Treasuri - Metode Nilai Nominal

Sama seperti pada metode biaya, akuntansi atas saham treasuri dengan metode nilai nominal, juga mengatur pencatatan pada saat pembelian dan penjualan kembali saham treasuri.

Beberapa variasi pencatatan di luar itu adalah mengenai penghentian saham treasuri maupun pengunaannya sebagai modal yang disumbangkan.

Entri Pembelian Saham Treasuri

Pada metode nilai nominal, saat perusahaan membeli saham treasuri, akun Saham Treasuri didebit sebesar nilai nominalnya.

Di saat yang sama, bila ada agio saham pada saat penerbitan saham biasa, maka perlu dibatalkan dengan mendebitnya.

Jika, sisi debit lebih besar dibandingkan sisi kredit, maka selisihnya tersebut diakui sebagai Modal Disetor dari Saham Treasuri dengan mengkreditnya.

Namun, jika ternyata sisi kredit lebih besar dibandingkan sisi debit, maka selisihnya didebit dari akun Modal Disetor dari Saham Treasuri, jika akun tersebut memiliki saldo.

Bila akun Modal Disetor dari Saham Treasuri tidak memiliki cukup saldo untuk menampung selisihnya, maka kekurangannya diambil dari laba ditahan.

Entri Penjualan Saham Treasuri

Ketika perusahaan menjual saham treasurinya, maka kas yang diperoleh didebit dan saham treasuri dikredit sebesar nilai nominalnya.

Bila harga jual lebih tinggi dari nilai nominalnya, maka akan timbul selisih di sisi kredit. Atas hal tersebut, perlu dilakukan pengkreditan atas akun agio saham biasa sebesar selisihnya.

Namun, bila ternyata harga jual saham treasuri tersebut di bawah nilai nominalnya, maka selisih di sisi debit ditutup dengan mendebit akun dari Modal Disetor dari Saham Treasuri bila akun tersebut memiliki saldo.

Kalau saldo akun Modal Disetor dari Saham Treasuri tidak cukup untuk menutup selisih di sisi debit, maka kekurangannya diambil dari laba ditahan.

Contoh Kasus Pencatatan Saham Treasuri - Metode Nilai Nominal

PT XYZ menerbitkan saham biasa sebanyak 1 juta lembar dengan nilai nominal 10 ribu per lembar dan dijual pada harga 15 ribu per lembar.

Entri atas penerbitan saham biasa tersebut adalah:

Kas 15 miliar
Saham Biasa 10 miliar
Agio Saham Biasa 5 miliar

Pembelian saham treasuri

Selanjutnya, seiring berjalannya waktu, PT XYZ membeli kembali 500 ribu lembar saham yang diterbitkannya tersebut pada harga 13 ribu per lembar.

Entri atas transaksi tersebut adalah:

Saham Treasuri (nominal) 5 miliar
Agio Saham   Biasa 2,5 miliar
Kas 6,5 miliar
Agio Saham Treasuri 1 miliar

Kemudian, selang beberapa waktu setelah pembelian saham treasuri pertama, PT XYZ memutuskan untuk membeli kembali sahamnya yang beredar sebanyak 200 ribu lembar, namun kali ini pada harga 21 ribu per lembar.

Entri atas transaksi pembelian saham treasuri ke-2 tersebut adalah:

Saham Treasuri (nominal) 2 miliar
Agio Saham Biasa 1 miliar
Agio Saham Treasuri 1 miliar
Laba Ditahan 200 juta
Kas 4,2 miliar

Perhatikan entri pada pembelian ke-2 tersebut!

Saldo akun Agio Saham Treasuri di neraca adalah sebesar 1 miliar, yang berasal dari transaksi pembelian saham treasuri ke-1.

Nah, pada pembelian saham treasuri ke-2, seharusnya, selisih antara kas yang keluar dengan nilai nominal saham yang dibeli beserta agionya didebit dari akun Agio Saham Treasuri.

Namun, karena selisihnya sebesar 1,2 miliar dan saldo akun Agio Saham Treasuri hanya ada sebesar 1 miliar, maka kekurangannya sebesar 200 juta didebit dari laba ditahan. 

Penjualan Saham Treasuri

Berdasarkan peramalan keuangan yang dibuatnya, PT XYZ kekurangan kas sebesar 3 miliar untuk mencapai target penjualannya. 

Atas hal tersebut, PT XYZ memutuskan untuk menjual simpanan saham treasurinya sebanyak 200 ribu lembar pada harga 15 ribu per lembarnya.

Entri atas transaksi tersebut adalah:

Kas 3 miliar
Saham Treasuri (nominal) 2 miliar
Agio Saham Biasa 1 miliar

Kemudian, lagi-lagi, karena membutuhkan kas segera, PT XYZ kembali menjual saham treasurinya sebanyak 300 ribu lembar pada harga di bawah nilai nominalnya, yaitu sebesar 9 ribu per lembar saham.

Entri atas transaksi tersebut adalah:

Kas 2,7 miliar
Laba Ditahan 300 juta
Saham Treasuri (nominal) 3 miliar

Perhatikan!

Karena harga penjualan di bawah nilai nominalnya, maka selisih antara nilai nominal saham treasuri dengan kas yang diterima, diambil dari laba ditahan dengan mendebitnya sebesar selisihnya.

Penghentian Saham Treasuri

Sekarang, saham treasuri yang ada di neraca PT XYZ adalah sebanyak 200 ribu lembar.

Kamu perlu mengetahui bahwa transaksi pembelian saham treasuri sama sekali tidak memengaruhi saldo akun Saham Biasa (kamu dapat mengecek setiap entri dari transaksi pembelian dan penjualan saham treasuri di atas).

Namun, transaksi tersebut mempengaruhi akun agio saham biasa.

Jadi, kalau kamu melihat buku besar PT XYZ atas akun saham biasa dan saham treasuri, kondisinya adalah sebagai berikut:

Saham Treasuri Metode Nilai Nominal

Sama dengan penghentian aset tetap, saham treasuri pun, saat perusahaan dengan berbagai pertimbangan memutuskan untuk menghentikannya, maka perlu dibuat suatu entri jurnal. 

Pada saham treasuri, untuk menghentikan atau memensiunkannya, caranya sangatlah sederhana, yaitu dengan mendebit saham biasa dan mengkredit saham treasuri pada nilai nominalnya.

Melanjutkan contoh kasus pada PT XYZ. 

Atas saham treasuri yang tersisa sebanyak 200 ribu lembar, PT XYZ memutuskan untuk memensiunkannya.

Entri atas transaksi tersebut adalah:

Saham Biasa 2 miliar
Saham Treasuri 2 miliar

Setelah penghentian saham treasuri sebanyak 200 ribu lembar tersebut, saat ini, saldo akun Saham Treasuri PT XYZ, nilainya adalah nol, sedangkan saldo akun Saham Biasanya, nilainya, tersisa sebesar 8 miliar.

Penghentian Saham Treasuri

Penutup

Akuntansi atas saham treasuri diawali dengan entri atas pembelian kembali seluruh saham perusahaan yang beredar. 

Saat pembelian, pada metode nilai nominal, saham treasuri dicatat sesuai nilai nominal. Di saat yang sama, entri untuk mengeliminasi agio saham biasa dari saham treasuri tersebut juga perlu dibuat. Nantinya, selisihnya diakui sebagio agio saham treasuri. 

Pencatatan ini berbeda dengan metode biaya, yang mencatat pembelian saham treasuri dengan mendebit saham treasuri dan mengkredit kas senilai harga pada saat pembelian saja.

Hal tersebut, selanjutnya, mengakibatkan adanya perbedaan entri antara kedua metode pada saat penjualan maupun penghentian saham treasuri.

Sekian tulisan saya mengenai akuntansi saham treasuri menggunakan metode nilai nominal (par value method).

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya

Get in touch with me for accounting and financial discussion, training, and services: