Pengertian Jurnal Koreksi (Correcting Entries)

Jurnal koreksi merupakan jurnal yang hanya dibuat ketika terjadi kesalahan pencatatan transaksi oleh akuntan.
Bila hal tersebut terjadi, segera setelah menemukannya, perusahaan perlu memperbaikinya dengan menjurnal dan memposting jurnal koreksi.
Jadi, perlu dipahami, jurnal koreksi bukanlah merupakan satu kesatuan siklus akuntansi dan hanya dibuat ketika terjadi kesalahan.
Ini berbeda dengan jurnal penyesuaian (adjusting entries) yang memang perlu dibuat dalam suatu siklus akuntansi.
Perbedaan jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian
Beberapa perbedaan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian, yang pertama, jurnal penyesuaian merupakan bagian integral dari siklus akuntansi
Sedangkan jurnal koreksi tidak diperlukan jika pencatatan terbebas dari kesalahan.
Kemudian, yang kedua, perusahaan perlu membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi.
Sedangkan jurnal koreksi dibuat kapanpun ketika ditemukan kesalahan pencatatan transaksi.
Dan yang terakhir, ayat jurnal penyesuaian selalu mempengaruhi sedikitnya satu akun neraca dan satu akun laba-rugi.
Sedangkan jurnal koreksi bisa saja melibatkan beberapa akun, namun, terbatas pada akun-akun yang membutuhkan koreksi saja.
Contoh kasus jurnal koreksi
Berikut saya akan menyajikan dua kasus yang terjadi di PT XYZ untuk mengilustrasikan kapan jurnal koreksi perlu dibuat, bagaimana cara membuatnya, serta dampak bila jurnal koreksi tak dibuat.
Sebagai tambahan, untuk menetukan akun dan jumlah yang harus dikoreksi, akan sangat membantu bila kamu membandingkan entri jurnal yang salah dengan entri jurnal yang benar.
Kasus I
Pada tanggal 10 Mei, PT XYZ menerima kas dari penagihan piutang ke pelanggan sebesar 50 juta.
Akuntan PT XYZ menjurnal dan memposting transaksi tersebut dengan mendebit akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan sebesar 50 juta:
10-May | Kas | 50 juta | ||
Pendapatan | 50 juta |
Entri tersebut tentu saja tidak benar!
Pada akuntansi basis akrual, pendapatan sudah diakui pada saat terjadinya dengan mendebit Piutang dan mengkredit Pendapatan.
Maka, ketika pembayaran dilakukan oleh pelanggan, seharusnya, 50 juta tidak dikredit ke akun Pendapatan, namun dikredit ke akun Piutang Usaha:
10-May | Kas | 50 juta | ||
Piutang Usaha | 50 juta |
Kesalahan ini menyebabkan kedua akun, baik Pendapatan maupun Piutang Usaha, menjadi lebih saji sebesar 50 juta.
PT XYZ menyadari kesalahan tersebut pada tanggal 25 Mei ketika pelanggannya melunasi tagihannya.
Atas hal tersebut, pada tanggal 25 Mei, PT XYZ membuat jurnal koreksi untuk memperbaiki kesalahan pencatatan pada tanggal 10 Mei dengan entri sebagai berikut:
25-May | Pendapatan | 50 juta | ||
Piutang Usaha | 50 juta |
Kasus II
Pada tanggal 15 Juni, PT XYZ membeli aset tetap berupa peralatan seharga 20 juta secara kredit.

Perbandingan kedua jurnal menunjukkan kesalahan penjurnalan yang dilakukan.
Peralatan menjadi lebih saji sebesar 18 juta dan Utang Usaha menjadi kurang saji sebesar 18 juta.
Kesalahan tersebut ditemukan oleh PT XYZ pada tanggal 4 Juli ketika menerima tagihan bulanan dari kreditur.
Atas hal tersebut, pada tanggal 4 Juli, PT XYZ melakukan koreksi jurnal untuk membetulkan pencatatan pada tanggal 15 Juni dengan entri jurnal sebagai berikut:
4-Jul | Peralatan | 18 juta | ||
Utang Usaha | 18 juta |
Penutup
Seperti telah saya singgung sebelumnya, jurnal penutup bukanlah satu kesatuan dari siklus akuntansi. Jurnal ini hanya dibuat ketika ditemukan kesalahan.
Dalam hal terjadinya kesalahan penjurnalan pun, sebenarnya, jurnal penutup bukanlah satu-satunya cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Perusahaan bisa saja melakukan jurnal pembalik (reversing entries).
Langkahnya adalah dengan membalik entri jurnal yang salah, selanjutnya, barulah dibuat entri jurnal yang benar.
Meski hasil akhirnya akan sama, namun, pendekatan dengan jurnal pembalik akan menghasilkan lebih banyak entri jurnal dan juga posting.
Sekian tulisan saya mengenai jurnal koreksi (correcting entries).
Stay safe and stay healthy. Take care!