Pengertian Economic Value Added (EVA) dan Cara Menghitungnya

Economic value added (EVA) atau kalau diartiin ke Bahasa Indonesia jadi nilai tambah ekonomis, itu konsep yang mirip-mirip sama pendapatan residual.
Konsep EVA ini muncul soalnya laba bersih di akuntansi itu suka kelihatan lebih gede dari kenyataannya.
Kok bisa dibilang lebih gede?
Jadi gini, di akuntansi, pas di laporan laba rugi perusahaan, biaya dari modal utang, yaitu beban bunga (interest expense), itu jadi pengurang pendapatan perusahaan. Tapi, biaya dari modal saham (cost of equity) malah nggak jadi pengurang.
Rumus Economic Value Added (EVA)
Economic value added (EVA) itu diitungnya dengan cara ngurangin laba bersih operasional setelah pajak atau net operating profit after tax (NOPAT) dengan semua biaya modal perusahaan.
Artinya, EVA ini ngakuin semua biaya modal, termasuk biaya modal yang asalnya dari saham biasa.
Nah, hasil akhir dari itungan inilah yang jadi keuntungan atau laba bersih perusahaan yang sebenernya.
Ngitung EVA itu, sebenernya, lumayan ribet lho. Soalnya selain bikin banyak penyesuaian biaya modal, juga bikin penyesuaian buat prinsip akuntansi.
Rumus buat ngitung EVA itu begini:
EVA \(= \text{NOPAT} - \text{Biaya Modal Setelah Pajak}\)
\(= \text{EBIT} \times (1 - \text{Tarif Pajak}) - (\text{Total Modal} \times \text{Biaya Modal Setelah Pajak})\)
Yang dimaksud total modal di ilmu keuangan itu utang jangka panjang ditambah ekuitas (saham preferen sama saham biasa).
Jadi, pas kamu lihat neraca perusahaan, struktur modal perusahaan itu selisih antara total aset sama kewajiban lancar.
Dari rumus buat ngitung EVA, kelihatan jelas banget kan kalau EVA itu keuntungan bisnis yang sebenernya dan beda banget sama laba bersih versi akuntansi yang ada di laporan laba rugi.
Economic value added (EVA) itu pendapatan residual setelah semua biaya modal, termasuk modal dari ekuitas, dijadiin pengurang pendapatan. Kalau di laba versi akuntansi, ngitungnya nggak masukin biaya dari ekuitas.
Contoh Kasus Perhitungan Economic Value Added (EVA)
Misalnya ada perusahaan, ekuitasnya 2 miliar (nilai wajar) terus modal utangnya 1 miliar, bunganya 10%, punya laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) 4 miliar. Tarif pajak perusahaan itu 25% dan biaya modal ekuitasnya 20%. Berapa sih EVA-nya?
Buat ngitung EVA, langkah pertamanya itu ngitung biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC):
WACC \(= \left[ \left( \frac{E}{D + E} \right) \times re \right] + \left[ \left( \frac{D}{D + E} \right) \times rd \times (1-t) \right]\)
Dimana:
\(E = \text{Nilai pasar saham}\)
\(D = \text{Nilai pasar utang}\)
\(re = \text{Biaya modal saham}\)
\(rd = \text{Biaya modal utang}\)
\(t = \text{Tarif pajak}\)
Sehingga,
WACC \(= \left[ \left( \frac{2 \, \text{miliar}}{1 \, \text{miliar} + 2 \, \text{miliar}} \right) \times 20\% \right] + \left[ \left( \frac{1 \, \text{miliar}}{1 \, \text{miliar} + 2 \, \text{miliar}} \right) \times 10\% \times (1-25\%) \right]\)
\(= \left( \frac{2}{3} \times 0,20 \right) + \left( \frac{1}{3} \times 0,10 \times 0,75 \right)\)
\(= 0,1333 + 0,025\)
\(= 0,1583 \text{ atau } 15,83\%\)
Pas ngitung WACC, kalau di bagian ekuitas perusahaan ada saham preferen, nah, itu juga perlu diitung biayanya.
Setelah dapet nilai WACC, baru deh kita ngitung EVA-nya:
EBIT | 4 miliar |
Dikurang pajak (25% x 4 miliar) | 1 miliar |
NOPAT | 3 miliar |
Biaya Modal (15,83% x 3 miliar (Total Modal)) | 474,9 juta |
EVA | 2,5251 miliar |
Nah, dapet deh economic value added (EVA)-nya sekitar 2,525 miliar.
Coba deh bandingin laba versi EVA ini sama laba versi laporan laba rugi akuntansi di bawah ini:
EBIT | 4 miliar |
Dikurang beban bunga (10% x 1 miliar) | 100 juta |
EBT (Laba Sebelum Pajak) | 3,9 miliar |
PPh badan (25% x 3,9 miliar) | 975 juta |
Laba bersih setelah pajak | 2,925 miliar |
Selisih antara laba bersih versi akuntansi (2,925 miliar) dengan laba versi EVA (sekitar 2,525 miliar) yang sekitar 400 juta itu, itu tuh opportunity cost dari biaya modal saham.
EVA sebesar 2,525 miliar itulah bagian dari pendapatan yang udah bikin nilai buat pemegang saham.
Penutup
Aturan akuntansi yang kaku dan konservatif itu bikin ada beberapa keterbatasan di laporan laba rugi.
Salah satu keterbatasannya itu, pas ngitung laba bersih perusahaan nggak masukin biaya dari saham perusahaan.
Makanya, konsep economic value added (EVA) ini dikenalin buat ngitung laba perusahaan yang sebenernya dengan masukin biaya modal dari saham biasa pas nentuin laba bersih perusahaan.
Nah, buat ngitung EVA, kamu perlu dulu cari nilai laba bersih operasional setelah pajak atau net operating profit after tax (NOPAT) yang ada di laporan laba rugi. Habis itu, kamu kurangin deh nilai NOPAT tadi sama biaya modal tertimbang perusahaan (WACC dikali Total Modal).
Segitu dulu ya tulisan saya soal pengertian economic value added (EVA) sama cara ngitungnya.
Stay safe and stay healthy. Take care!