Akuntansi Obligasi & Saham Konversi + Simulator Jurnal!

Obligasi konversi sama saham preferen konversi itu instrumen keuangan yang punya fitur bisa diubah jadi saham biasa.
Jenis surat berharga perusahaan itu macem-macem banget, nggak cuma saham biasa, saham preferen, sama obligasi aja.
Di perusahaan gede yang struktur modalnya ribet, instrumen keuangan yang dikeluarin bisa berupa obligasi konversi, saham preferen konversi, obligasi dengan waran, sama opsi saham karyawan.
Soal obligasi sama saham preferen, dua-duanya itu sebenernya punya sedikit kemiripan di karakteristiknya, walaupun ada beda yang perlu kamu perhatiin juga. Kamu bisa baca soal ini di tulisan saya tentang perbandingan saham preferen vs obligasi.
Di tulisan ini, saya mau bahas soal akuntansi buat obligasi konversi sama saham preferen konversi.
Bongkar Pasang Jurnal: Simulasi Akuntansi Obligasi & Saham Preferen Konversi!
Instrumen keuangan kayak obligasi konversi sama saham preferen konversi itu emang unik ya? Fitur konversinya itu lho, yang bikin investor jadi punya pilihan ekstra. Tapi, gimana sih cara nyatet akuntansinya, terutama pas momen konversi itu kejadian?
Nah, daripada cuma ngebayangin, gimana kalau kita coba langsung simulasikan proses penjurnalannya? Saya udah siapin "Simulator Akuntansi" mini di bawah ini. Kamu bisa pilih mau simulasi obligasi konversi atau saham preferen konversi, masukin angka-angkanya (boleh pakai contoh PT XYZ dan PT ABC dari artikel ini, atau angka versimu sendiri!), dan lihat langsung gimana jurnalnya kebentuk, baik pas penerbitan maupun pas konversi. Dengan begini, kamu bisa lebih 'merasakann' alur debit-kredit-nya. Seru kan? Yuk, kita mulai!
Simulasi Obligasi Konversi (Contoh PT XYZ)
Tahap 1: Penerbitan Obligasi
Tahap 2: Konversi Obligasi ke Saham Biasa
Anggap konversi terjadi setelah beberapa waktu, dan ada sisa agio/disagio.
Simulasi Saham Preferen Konversi (Contoh PT ABC)
Tahap 1: Penerbitan Saham Preferen
Tahap 2: Konversi Saham Preferen ke Saham Biasa
Untuk mencoba skenario kedua di artikel (nilai saham biasa > nilai buku saham preferen), ubah "Jumlah Saham Biasa Hasil Konversi" menjadi 17.000.
Obligasi Konversi: Saham atau Utang?
Obligasi konversi (convertible bond) itu jenis obligasi yang ngebolehin pemegang sertifikat atau investor buat nuker obligasinya jadi saham biasa sebelum jatuh tempo.
Dengan kata lain, buat yang megang obligasi konversi, mereka punya pilihan mau terima bayaran pokok sama bunga kayak obligasi biasa, atau ngubahnya jadi saham biasa.
Biasanya sih, obligasi konversi itu nawarin tingkat kupon yang lebih rendah dibanding obligasi yang nggak bisa dikonversi, soalnya ada fitur konversi yang nempel di instrumen itu.
Konversi Obligasi ke Saham: Proses dan Akuntansinya
PT XYZ nerbitin obligasi nilainya 100 juta, jangka waktunya 5 tahun, rate kuponnya 10%, harganya 103. Nilai 103 itu nunjukkin valuasi obligasinya di atas nilai pokoknya.
Obligasi itu bisa dikonversi jadi 5 ribu saham biasa dengan nilai nominal 10 ribu per lembar, setelah 3 tahun.
Entri jurnal buat nerbitin obligasi konversi itu sama aja kayak obligasi biasa (yang non-konversi), yaitu:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 103 juta | |
Utang Obligasi | 100 juta | |
Agio Obligasi | 3 juta |
Anggap aja di tahun ke-3, investor mutusin buat ngubah obligasi itu jadi saham biasa.
Perlu kamu tahu kalau agio obligasi itu diamortisasi selama umur obligasinya, jadi sisa nilainya (agio yang belum diamortisasi) perlu didebit pas kejadian konversi atau penjualan.
Soal akuntansi buat obligasi, kamu bisa baca tulisan saya yang judulnya "Akuntansi Penerbitan Obligasi, Amortisasi, dan Beban Bunga".
Jadi, sekarang ini, posisi obligasi PT XYZ itu masih di nilai 100 juta, nah agio obligasinya yang diamortisasi pakai metode garis lurus tinggal sisa 1,2 juta (3 juta kurang 1,8 juta).
Nilai buku obligasi di tahun ke-3 jadi 101,2 juta (100 juta tambah 1,2 juta), sedangkan nilai pasarnya di 105.
Pas konversi, nyatet buat saham biasa atau obligasinya itu pakai nilai buku, bukan nilai pasar, jadi nggak ada untung atau rugi yang perlu diakuin.
Makanya, entri buat konversi obligasi PT XYZ di tahun ke-3 itu begini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Utang Obligasi | 100 juta | |
Agio Obligasi | 1,2 juta | |
Saham Biasa | 50 juta | |
Agio Saham Biasa | 51,2 juta |
Coba perhatiin deh, entri buat konversi itu ngabaiin nilai obligasi di 105, sama nilai pasar sahamnya juga.
Utang sama agio obligasi, pas konversi, diganti sama saham biasa plus agio saham biasa. Agio saham biasa muncul soalnya nilai buku obligasi lebih tinggi dari nilai nominal saham biasa.
Saham Preferen: Potensi Konversi ke Saham Biasa
Saham preferen konversi (convertible preferred stock) itu ngasih hak ke investor buat ngubah saham preferen yang mereka punya jadi sejumlah saham biasa.
Fitur konversi di saham preferen itu dikasih sama perusahaan biar investor tertarik sama saham preferennya.
Pas perusahaan lagi tumbuh pesat banget, nilai pasar saham biasanya bakal naik sendiri.
Di situasi kayak gitu, yang megang saham preferen juga bisa ikut ngerasain suksesnya perusahaan dengan ngubah saham preferennya jadi saham biasa.
Mengelola Saham Preferen Konversi: Konversi dan Akuntansinya
PT ABC nerbitin 5 ribu saham preferen konversi dengan nilai nominal 20 ribu per lembar buat dapet kas 150 juta.
Saham preferen itu bisa dikonversi jadi 7 ribu lembar saham biasa dengan nilai nominal 10 ribu per lembarnya.
Entri buat nerbitin saham preferen konversi itu sama aja kayak saham preferen biasa (yang non-konversi), yaitu:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | 150 juta | |
Saham Preferen | 100 juta | |
Agio Saham Preferen | 50 juta |
Seiring waktu, kinerja PT ABC naik drastis banget dan ngaruh ke naiknya nilai pasar saham biasanya.
Karena itu, yang megang saham preferen konversi PT ABC mutusin buat ngubah saham preferennya jadi saham biasa.
Buat nyatet jurnalnya, sama kayak obligasi konversi, PT ABC perlu pakai metode nilai buku yang ngabaiin nilai pasar.
Akun saham preferen sama agio saham preferen perlu dinolin dengan cara didebit.
Sementara itu, akun saham biasa dikredit. Kalau nilai saham biasa di bawah nilai buku saham preferen, buat nyeimbanginnya, agio saham biasa dikredit.
Tapi, kalau nilai saham biasa di atas nilai saham preferen, buat nyeimbanginnya, laba ditahan perlu didebit.
Jadi, jurnal buat konversi saham preferen PT ABC sama investor, dicatet sama PT ABC kayak gini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Saham Preferen | 100 juta | |
Agio Saham Preferen | 50 juta | |
Saham Biasa | 70 juta | |
Agio Saham Biasa | 80 juta |
Nah, sekarang, buat ngerti gimana cara nyatetnya kalau nilai buku saham biasa di atas nilai buku saham preferen, anggap aja saham preferen itu bisa dikonversi jadi 17 ribu lembar saham biasa dengan nilai nominal 10 ribu per lembarnya.
Makanya, jurnal buat konversi saham preferen PT ABC sama investor, dicatet sama PT ABC kayak gini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Saham Preferen | 100 juta | |
Agio Saham Preferen | 50 juta | |
Laba Ditahan | 20 juta | |
Saham Biasa | 170 juta |
Coba perhatiin bedanya!
Kayak yang udah saya tulis tadi, kalau nilai saham biasa di atas nilai buku saham preferen, agio saham biasa dikredit. Tapi kalau sebaliknya, laba ditahan yang didebit.
Penutup
Akuntansi buat obligasi sama saham preferen konversi itu dasarnya sama aja kayak akuntansi buat obligasi sama saham preferen biasa.
Bedanya itu ada di tambahan entri pas kejadian konversi, di mana obligasi sama saham preferen konversi yang lagi beredar ditutup dengan cara didebit sebesar nilai bukunya.
Nilai buku obligasi konversi itu nilai pokok obligasi ditambah sisa premium atau diskon yang belum diamortisasi. Nah, kalau nilai buku saham preferen itu nilai nominal saham preferen ditambah agio.
Terus, perusahaan bakal ngelakuin kredit ke saham biasa buat gantiin instrumen konversi itu. Kalau nilai buku instrumen investasi konversi lebih gede dari nilai nominal saham, ya kayak nyatet nerbitin saham biasa aja, lebihnya bakal diakuin sebagai agio saham biasa.
Sebelum saya tutup tulisan ini, kamu perlu tahu kalau dengan adanya sekuritas konversi, pas nyajiin laporan keuangan, perlu dicantumin juga laba per lembar saham dilusian atau diluted earnings per share, selain laba per lembar saham (EPS) biasa.
Segitu dulu ya tulisan saya soal perlakuan akuntansi buat obligasi sama saham preferen konversi.
Stay safe and stay healthy. Take care!