Metode Kontrak Selesai: Pahami Akuntansinya + Simulasi Proyek

Table of Contents
Pengakuan Pendapatan Metode Kontrak Selesai

Metode kontrak selesai (the completed contract method) itu cara ngakuin pendapatan yang ditunda sampai proyeknya bener-bener kelar.

Cara ini biasanya dipakai sama perusahaan yang ngerjain proyek konstruksi.

Akuntansi Metode Kontrak Selesai

Di metode kontrak selesai, selama proyeknya dibangun, semua biaya diakuin sebagai aset dan dicatet di debit ke akun konstruksi dalam proses.

Akun Debit Kredit
Konstruksi dalam Proses xxx
Beban - Beban xxx

Pakai akun itu mirip kayak akun persediaan "Work in Process" yang biasa dipakai di akuntansi biaya buat nyatet nilai persediaan yang lagi dibikin.

Terus, semua tagihan dicatet dengan nge-debit piutang usaha dan nge-kredit tagihan atas jasa konstruksi.

Akun Debit Kredit
Piutang Usaha xxx
Tagihan Jasa Konstruksi xxx

Perlu kamu tahu nih, tagihan atas jasa konstruksi itu bukan berarti ngakuin pendapatan ya, soalnya di metode ini pendapatan baru diakuin pas proyeknya udah selesai.

Tagihan atas jasa konstruksi itu akun lawan (kontra) dari akun konstruksi dalam proses (ini akun neraca).

Pas proyeknya udah kelar dikerjain, akun konstruksi dalam proses sama tagihan jasa konstruksi itu ditutup. Selisihnya diakuin sebagai pendapatan konstruksi.

Akun Debit Kredit
Tagihan Jasa Konstruksi xxx
Konstruksi dalam Proses xxx
Pendapatan Jasa Konstruksi xxx

Contoh Kasus Metode Kontrak Selesai

PT XYZ tanda tangan kontrak 30 miliar buat bangun gedung tanggal 1 Januari 2019. Proyek ini butuh waktu 3 tahun buat selesai. PT XYZ ngakuin pendapatan proyeknya pakai metode kontrak selesai.

Ini info transaksi PT XYZ dari tahun 2019 sampai 2021:

Jenis Transaksi 2019 2020 2021 Total
Biaya konstruksi 7 M 8,5 M 8,5 M 24 M
Tagihan 7,5 M 10,5 M 12 M 30 M
Penerimaan kas 7 M 9 M 14 M 30 M
Perkiraan biaya penyelesaian pada 31 Des 12,5 M 9 M - -

Laba akhir dari proyek ini tuh 6 miliar (30 miliar kurang 24 miliar).

Perhatiin juga ya, perkiraan untungnya di tahun 2019 sama 2020 itu berubah.

Di 2019, perkiraan untungnya 10,5 miliar (30 miliar - 7 miliar biaya yang udah keluar - 12,5 miliar perkiraan biaya sampai proyeknya kelar).

Nah, kalau di 2020, perkiraan untungnya 5,5 miliar (30 miliar - 7 miliar biaya aktual di 2019 - 8,5 miliar biaya aktual di 2020 - 9 miliar perkiraan biaya sampai proyeknya kelar).

Catetan jurnal selama proyek dibangun itu kayak gini:

2019
Akun Debit Kredit
Konstruksi dalam Proses 7 miliar
Beban - Beban
7 miliar
Piutang Usaha 7,5 miliar
Tagihan Jasa Konstruksi 7,5 miliar
Kas 7 miliar
Piutang Usaha 7 miliar
2020
Akun Debit Kredit
Konstruksi dalam Proses 8,5 miliar
Beban - Beban 8,5 miliar
Piutang Usaha 10,5 miliar
Tagihan Jasa Konstruksi 10,5 miliar
Kas 9 miliar
Piutang Usaha 9 miliar
2021
Akun Debit Kredit
Konstruksi dalam Proses 8,5 miliar
Beban - Beban
8,5 miliar
Piutang Usaha 12 miliar
Tagihan Jasa Konstruksi 12 miliar
Kas 14 miliar
Piutang Usaha 14 miliar

Di akhir tahun 2021, saldo akun tagihan jasa konstruksi itu 30 miliar (7,5 miliar + 10,5 miliar + 12 miliar).

Saldo akun konstruksi dalam proses itu 24 miliar (7 miliar + 8,5 miliar + 8,5 miliar).

Nah, buat nutup dua akun itu dan ngakuin selisihnya sebagai pendapatan, entri jurnal-nya gini:

Akun Debit Kredit
Tagihan Jasa Konstruksi 30 miliar
Konstruksi dalam Proses 24 miliar
Pendapatan Konstruksi 6 miliar

Ingat ya, akun konstruksi dalam proses itu akun lawan dari tagihan jasa konstruksi.

Di neraca, kalau akun konstruksi dalam proses lebih kecil dari akun tagihan jasa konstruksi, selisihnya diakuin sebagai utang lancar.

Tapi, kalau akun tagihan jasa konstruksi lebih kecil dari akun konstruksi dalam proses, selisihnya diakuin sebagai aset lancar.

Di kasus PT XYZ, akun konstruksi dalam proses lebih kecil dari akun tagihan jasa konstruksi, jadi di tahun 2019 sama 2020, cara nyajiinnya di neraca itu kayak gini:

Akun 2019 2020
Kewajiban Lancar
     Tagihan Jasa Konstruksi 7,5 M 18 M
     Konstruksi dalam Proses (7 M) (15,5 M)
0,5 M 3,5 M

Soal laporan laba rugi di tahun 2019 sama 2020, PT XYZ nggak ngakuin ada pendapatan dari proyek bangun gedung itu, soalnya ngakuin pendapatannya ditunda sampai proyeknya kelar dikerjain.

Simulasi Interaktif: Ikuti Perjalanan Proyek PT. XYZ!

Daripada cuma ngebayangin tumpukan jurnal dari tabel data PT. XYZ di atas, gimana kalau kita ikuti perjalanan proyeknya secara visual dari tahun ke tahun? Ini bakal lebih seru dan dijamin lebih nempel di kepala!

Di bawah ini ada simulasi sederhana yang bakal nunjukkin gimana sih akun 'Konstruksi dalam Proses' dan 'Tagihan Jasa Konstruksi' bergerak, gimana tampilannya di neraca tiap akhir tahun, sampai akhirnya laba proyek diakui. Kamu tinggal klik aja buat maju ke tahun berikutnya. Yuk, kita mulai petualangannya jadi akuntan proyek!

Simulasi Proyek PT. XYZ

Penutup

Ngakuin pendapatan di metode kontrak selesai itu ditunda sampai proyek perusahaan udah kelar dikerjain.

Nundanya itu dengan cara nge-debit biaya-biaya yang kejadian sebagai konstruksi dalam proses (akun neraca) dan nge-kredit pendapatan sebagai tagihan jasa konstruksi (akun neraca).

Selama proyek dibangun, kalau akun tagihan jasa konstruksi lebih gede dari akun konstruksi dalam proses, selisihnya disajiin di neraca sebagai utang lancar. Kalau sebaliknya, selisihnya diakuin di neraca sebagai aset lancar.

Pas proyeknya udah mau selesai, dua akun itu ditutup dengan cara dibalik, terus selisihnya diakuin sebagai untung atau rugi proyek.

Metode kontrak selesai cuma dipakai kalau tahap kemajuan proyeknya nggak bisa dikira-kira dengan pas, termasuk pendapatan sama biaya yang nyambung. Tapi, kalau kondisi-kondisi itu bisa dipenuhin, perusahaan ngakuin pendapatan proyeknya pakai metode persentase penyelesaian (percentage of completion method).

Segitu dulu ya tulisan saya soal akuntansi buat ngakuin pendapatan pakai metode kontrak selesai.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!