Metode Biaya vs Ekuitas: Pahami Bedanya (Plus Simulator Duel!)

Table of Contents
Akuntansi Investasi Sekuritas Ekuitas

Investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas itu pas sebuah perusahaan nanem duitnya di saham biasa atau saham preferen perusahaan lain.

Di investasi ini, perusahaan yang nanem duit disebut investor, nah perusahaan yang jual sahamnya disebut investee.

Investasi jangka panjang itu artinya perusahaan yang jadi investor niatnya mau pegang saham itu buat waktu yang lama. Tujuannya buat dapet manfaat jangka panjang, misalnya untung dari naiknya nilai saham atau dapet bayaran dividen.

Pencatatan Investasi Jangka Panjang Sekuritas Ekuitas

Di dunia investasi, ada beberapa cara nyatet yang dipakai investor, tergantung berapa persen saham biasa yang dibeli dari perusahaan investee. Ini nih penjelasan lebih lanjutnya:

  • Metode Biaya: Kalau investor beli saham investee kurang dari 20 persen total saham yang ada, cara nyatetnya pakai metode biaya. Artinya, investor nyatet investasinya sebesar harga beli saham itu.

  • Metode Ekuitas: Kalau investor beli saham investee antara 20 sampai 50 persen dari total saham yang ada, cara nyatetnya pakai metode ekuitas. Di metode ini, investor nyatet investasinya berdasarkan persentase kepemilikan saham dan ngakuin untung atau rugi dari investasi itu sesuai persentase kepemilikannya.

  • Konsolidasi Laporan Keuangan: Kalau investor punya lebih dari 50 persen saham investee yang ada, investor harus gabungin laporan keuangan induk sama anak. Jadi, laporan keuangan investor sama investee dijadiin satu, investor ngakuin pendapatan, beban, aset, sama kewajiban dari investee sebagai bagian dari laporan keuangannya sendiri.

Tulisan ini lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang judulnya "Investasi pada Sekuritas Utang dan Ekuitas dalam Akuntansi". Di tulisan sebelumnya, udah dijelasin soal cara nyatet akuntansi buat investasi jangka panjang dan jangka pendek di sekuritas utang, sama investasi jangka pendek di sekuritas ekuitas.

Kalau kamu belum ngerti konsep-konsep itu, saya saranin baca dulu tulisan sebelumnya ya. Dengan ngerti cara-cara nyatet ini, kamu bisa punya pemahaman yang lebih baik soal gimana investasi jangka panjang di ekuitas dicatet di laporan keuangan sebuah perusahaan.

Investasi Sekuritas Ekuitas Jangka Panjang: Metode Biaya

Kalau investor punya saham investee kurang dari 20 persen total saham yang ada, berarti investor itu nggak punya kendali atas perusahaan investee itu.

Di investasi jangka panjang pada sekuritas ekuitas dengan kepemilikan di bawah 20 persen, tujuan perusahaan itu buat dapet dividen sama untung dari naiknya harga saham, hampir sama kayak tujuan investasi jangka pendek.

Buat nyatet investasi jangka panjang dengan kepemilikan saham di bawah 20 persen, cara yang dipakai itu metode biaya (cost method).

Perlu kamu tahu ya, metode biaya yang dipakai buat nyatet investasi jangka panjang di saham itu beda sama metode biaya di saham treasuri.

Beberapa catetan penting di investasi jangka panjang pada sekuritas ekuitas itu meliputi beli saham investee, nerima dividen, sama jual atau lepas saham itu.

Investasi Jangka Panjang: Pembelian Saham dengan Metode Biaya

Kayak yang udah dijelasin tadi, beli saham itu dicatet sebesar biayanya.

Semua komisi broker, diitung sebagai biaya buat dapetin sahamnya.

Anggap aja tanggal 1 Februari 2021, PT XYZ punya duit lebih buat diinvestasiin terus beli 10 ribu saham PT Rinjani Steel harganya 100 juta.

PT XYZ punya kurang dari 20 persen saham PT Rinjani yang ada dan rencananya mau pegang saham itu selama dua tahun.

Ini artinya, investasi itu termasuk investasi yang tersedia untuk dijual (available for sale / AFS).

Entri buat transaksi itu gini:

Tanggal Akun Debit Kredit
1-Feb-21 Investasi Jangka Panjang - AFS 100 juta
Kas 100 juta

Investasi Jangka Panjang: Penerimaan Dividen pada Metode Biaya

Tanggal 1 Juni 2021, PT Rinjani Steel ngumumin kalau mereka bakal bagi dividen tunai 500 rupiah per lembar saham.

Pas tanggal 1 Juni 2021, PT XYZ nyatet entri jurnal ini buat nerima dividen itu:

Tanggal Akun Debit Kredit
1-Jun-21 Kas 5 juta
Pendapatan Dividen 5 juta

Investasi Jangka Panjang: Penjualan Saham dengan Metode Biaya

Tanggal 1 Desember 2021, PT XYZ mutusin buat jual 5 ribu saham PT Rinjani Steel harganya 60 juta.

Harga beli per lembar saham PT Rinjani Steel pas tanggal 1 Februari 2021 itu 10 ribu rupiah (100 juta / 10 ribu lembar saham).

Nah, pas PT XYZ jual 5 ribu lembar saham, mereka dapet untung segini:

Keterangan Jumlah
Kas diterima 60 juta
Dikurang: Biaya perolehan saham 50 juta (10 ribu x 5 ribu lembar)
Gain 10 juta

Entri jurnal buat transaksi itu gini:

Tanggal Akun Debit Kredit
1-Dec-21 Kas 60 juta
Investasi Jangka Panjang - AFS 50 juta
Gain 10 juta

Investasi Sekuritas Ekuitas Jangka Panjang: Metode Ekuitas

Pas sebuah perusahaan investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas dengan punya saham investee antara 20 sampai 50 persen dari total saham yang ada, perusahaan itu sebagai investor punya pengaruh gede buat ngambil keputusan bisnis investee.

Di investasi ini, nyatetnya pakai metode ekuitas (equity method).

Di metode ini, pas beli saham, nyatetnya itu sebesar biaya yang dikeluarin buat dapetin sahamnya, mirip kayak metode biaya.

Tapi, bedanya itu pas nyatet laba bersih yang didapet investee sebagai naiknya nilai investasi buat investor, sementara rugi yang dialamin investee dicatet sebagai turunnya nilai investasi buat investor.

Soal dividen, pas nerima bayaran dividen itu dicatet sebagai turunnya nilai investasi buat investor.

Investasi Jangka Panjang: Pembelian Saham dengan Metode Ekuitas

Tanggal 5 Januari 2021, PT ABC investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas dengan beli 40 persen saham biasa PT Air Papua harganya 8 miliar.

Ini entri jurnal buat pembelian itu:

Tanggal Akun Debit Kredit
5-Jan-21 Investasi Jangka Panjang - Air Papua 8 miliar
Kas 8 miliar

Investasi Jangka Panjang: Pencatatan Laba Bersih dengan Metode Ekuitas

Tanggal 31 Desember 2021, PT Air Papua ngelaporin laba bersih sebesar 3 miliar.

Pakai metode ekuitas, PT ABC perlu ngakuin bagian dari laba bersih itu sesuai porsi kepemilikan sahamnya sebagai naiknya nilai investasi. Di kasus ini, PT ABC punya saham 40 persen.

Maka, PT ABC bakal ngakuin naiknya nilai investasi sebesar 1,2 miliar (40% x 3 miliar) kayak gini:

Tanggal Akun Debit Kredit
31-Dec-21 Investasi Jangka Panjang - Air Papua 1,2 miliar
Pendapatan Air Papua
1,2 miliar

Dengan catetan ini, PT ABC nyatet naiknya nilai investasi seiring sama bagian laba bersih yang didapet sama PT Air Papua.

Investasi Jangka Panjang: Pencatatan Dividen dengan Metode Ekuitas

Selama tahun 2021, PT Air Papua bagi dividen tunai sebesar 1 miliar.

Di metode ekuitas, PT ABC nyatet pembayaran dividen itu sebagai turunnya nilai investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas sesuai porsi dividen yang diterimanya. Di kasus ini, PT ABC punya saham 40 persen.

Maka, PT ABC bakal nyatet turunnya nilai investasi sebesar 400 juta (40% x 1 miliar) kayak gini:

Tanggal Akun Debit Kredit
31-Dec-21 Kas 400 juta
Investasi Jangka Panjang - Air Papua 400 juta

Dengan catetan ini, PT ABC nyatet turunnya nilai investasinya seiring sama pembayaran dividen yang diterima dari PT Air Papua.

Investasi Saham Jangka Panjang: Penjualan dengan Metode Ekuitas

Soal jual investasi di sekuritas ekuitas pakai metode ekuitas, untung sama ruginya biasanya diakuin dari beda antara nilai jual sama nilai buku investasinya.

Keuntungan (gain) diakuin pas nilai jualnya lebih gede dari nilai buku investasi, sementara kerugian (loss) diakuin pas nilai jualnya di bawah nilai buku investasi.

Misalnya, tanggal 2 Februari 2022, PT ABC jual semua investasinya di saham Air Papua dengan total harga 9 miliar.

Buat nentuin ada untung atau rugi, kamu perlu ngitung nilai buku investasi di Air Papua itu, yaitu:

Nilai investasi pada Air Papua di Feb 2022 \(= \text{Harga beli sekuritas} + 40\% \text{ dari laba bersih pada tahun 2021}\)

\(- 40\% \text{ dari pembayaran dividen pada 2021}\)

\(= 8 \, \text{miliar} + 1,2 \, \text{miliar} - 400 \, \text{juta}\)

\(= 8,8 \, \text{miliar}\)

Dengan harga jual 9 miliar, artinya ada gain sebesar:

Keterangan Jumlah
Harga penjualan 9 miliar
Nilai buku investasi 8,8 miliar
Gain 200 juta

Entri jurnal buat penjualan investasi di saham PT Air Papua itu gini:

Tanggal Akun Debit Kredit
2-Feb-22 Kas 9 miliar
Investasi Jangka Panjang - Air Papua 8,8 miliar
Gain
200 juta

Simulasi Interaktif: Lihat Beda Nyata Metode Biaya & Ekuitas!

Oke, setelah kamu baca penjelasan soal Metode Biaya dan Metode Ekuitas secara terpisah, mungkin kamu masih bertanya-tanya, 'Emang apa sih beda dampaknya secara nyata ke catatan akuntansi?' Teori kadang memang bikin ngawang-ngawang, kan?

Nah, biar nggak cuma ngebayangin, sekarang kita coba langsung simulasikan! Di bawah ini ada 'laboratorium mini' di mana kita akan menjalankan satu skenario investasi yang sama untuk dua perusahaan investor yang berbeda: yang satu pakai Metode Biaya (<20% kepemilikan) dan yang satunya lagi pakai Metode Ekuitas (20-50% kepemilikan). Kamu tinggal klik buat maju ke tiap kejadian dan lihat sendiri gimana nilai investasinya berubah dan jurnalnya dicatat. Siap jadi saksi 'duel metode' ini?

Duel Metode Akuntansi Investasi

Klik tombol di bawah untuk memulai dan melanjutkan simulasi dari satu kejadian ke kejadian berikutnya.

Investasi Jangka Panjang pada Ekuitas: Kendali dan Konsolidasi

Perusahaan bisa investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas dengan punya saham investee lebih dari 50 persen. Tujuan investasi kayak gini biasanya buat efisiensi, macem-macemin produk, gedein pangsa pasar, atau dapet keahlian dari perusahaan lain.

Pas perusahaan atau investor punya lebih dari 50 persen saham investee yang ada, artinya perusahaan itu punya kendali atas investee. Kendali ini termasuk kemampuan buat nentuin jajaran dewan direksi, yang artinya investor bisa ngendaliin arah bisnis investee.

Kalau ngomongin hubungan antar perusahaan, perusahaan yang ngendaliin perusahaan lain disebut perusahaan induk, nah yang dikendaliin disebut perusahaan anak. Dua perusahaan ini perlu bikin catetan akuntansi sendiri-sendiri dan nyiapin laporan keuangan masing-masing.

Pas akhir tahun, perusahaan induk harus bikin laporan konsolidasi yang gabungin laporan keuangan dari perusahaan induk sama anak. Konsolidasi laporan itu artinya gabungin laporan keuangan dari dua atau lebih perusahaan yang punya pemilik yang sama. Laporan yang digabungin itu termasuk laporan laba rugi, laporan neraca, sama laporan arus kas.

Soal akuntansi buat gabungan bisnis sama laporan keuangan konsolidasi, infonya bakal saya bahas di tulisan berikutnya ya.

Penutup

Nyatet akuntansi buat investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas itu tingkat ribetnya sedikit lebih tinggi dibanding nyatet investasi di sekuritas lain, misalnya obligasi.

Ini gara-gara ada cara-cara tertentu yang harus dipakai investor buat nyatet investasi jangka panjang itu.

Cara yang dipakai ditentuin berdasarkan porsi kepemilikan saham investee yang dibeli investor dibanding jumlah saham investee yang ada.

Kalau investor beli saham investee kurang dari 20 persen dari total saham yang ada, cara nyatet transaksi yang nyambung sama investasi itu pakai metode biaya.

Tapi, kalau saham yang dibeli itu antara 20 sampai 50 persen, nyatetnya pakai metode ekuitas.

Kalau investor punya lebih dari 50 persen saham investee yang ada, investor harus bikin laporan konsolidasi induk-anak.

Perlu kamu tahu juga kalau nerima dividen dari investee itu nggak selalu berupa duit tunai. Beberapa dividen bisa diterima dalam bentuk saham.

Buat info lebih lanjut soal nyatet penerimaan dividen bentuk saham, kamu bisa baca tulisan ini "Pencatatan atas Penerimaan Dividen Berbentuk Saham".

Segitu dulu ya tulisan saya soal akuntansi buat investasi jangka panjang di sekuritas ekuitas.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!