Anti Bingung! Cara Gampang Pahami & Pakai Dividend Discount Model (Plus Kalkulator!)

Table of Contents
Valuasi Saham Dividend Discounted Model

Ngitung harga wajar (valuasi) saham pakai model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) itu nggak susah kok, asal kamu udah ngerti konsep nilai waktu uang.

Tapi, ngitung harga wajar saham itu nggak segampang ngitung harga wajar obligasi, paling nggak ada tiga alesan yang bakal saya jelasin.

Beda Hitungan Harga Wajar Saham sama Obligasi

Pertama, beda sama obligasi yang janjiin bayar balik pokok sama bunga di waktu yang udah ditentuin, saham itu nggak janjiin sama sekali duit yang bakal diterima investor, entah itu berupa capital gain ataupun dividend.

Kedua, beda sama pas ngitung harga wajar obligasi yang ada jangka waktu atau maturity-nya, investasi saham itu bisa dibilang investasi selamanya alias nggak punya maturity.

Ketiga, nggak ada cara gampang buat nentuin tingkat balik modal yang dipengenin pasar.

Terus, gimana dong cara ngitung nilai sekarang dari nilai cash flow di masa depan buat nentuin nilai wajar saham?

Karena nggak ada cara pasti buat nentuin arus kas yang bakal diterima kapan, ya yang bisa dilakuin itu prediksi. Tapi bukan prediksi asal-asalan ya, tetep ngeliat berbagai faktor, baik faktor dari luar maupun dari dalem.

Faktor dari luar itu bisa kayak inflasi, suku bunga bank, naik turunnya kurs rupiah, kebijakan pemerintah, psikologi pasar, sampai kebijakan Bank Sentral Amerika. Nah, kalau faktor dari dalem itu bisa kinerja fundamental perusahaan sampai corporate action yang pastinya ngaruh ke kinerja perusahaan ke depannya.

Itu emang lumayan susah sih dan butuh itungan sama pertimbangan khusus dari analis yang jago dan pengalamannya udah banyak.

Tapi tenang aja, kamu bisa lihat perkiraan harga saham ke depan dari kesepakatan target harga para analis di media atau dari broker tempat kamu buka rekening saham.

Ngitung Harga Wajar Saham dengan Nge-diskon Target Harga dan Dividen di Masa Depan

Setelah dapet target harga saham ke depan dari analisis kesepakatan target harga para analis, langkah berikutnya itu nentuin tingkat pertumbuhan dividennya.

Buat nentuin tingkat pertumbuhan dividen, kamu bisa ngira-ngira dengan buka laporan keuangan perusahaan yang lagi dianalisis buat tahu trend perusahaan itu bagiin dividen atau gimana kebijakan dividennya.

Setelah dapet target harga sama dividen ke depan, baru deh kamu bisa ngitung harga wajar sahamnya dengan nge-diskon pakai tingkat balik modal yang kamu pengenin.

Anggap aja kamu beli selembar saham PT XYZ hari ini dan niatnya mau jual lagi setahun ke depan. Berdasarkan kesepakatan analis, harga saham PT XYZ bakal jadi Rp 100.000 setahun lagi, dan berdasarkan trend perusahaan bagiin dividen, kamu juga prediksi bakal nerima dividen Rp 10.000. Tingkat balik modal yang kamu pengenin dari investasi ini 20%. Berapa harga wajar saham PT XYZ sekarang?

Dari investasi ini, setahun lagi kamu bakal nerima Rp 110.000 (anggap aja nggak ada pajak). Maka, dengan tingkat balik modal 20%, nilai sekarang (present value) atau harga wajarnya adalah:

Present value = (100.000 + 10.000) / 1,20 = Rp 91.666

Inget ya, beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu minimal 1 lot atau 100 lembar, artinya duit yang perlu kamu siapin itu Rp 91.666 x 100 = Rp 9.166.600.

Itungan di atas itu pakai rumus simpel dari present value yaitu:

P0 = (P1 + D1) / (1 + R)

Di mana:

P0 = Harga saham sekarang
P1 = Harga saham di periode ke-1
D1 = Dividen yang dibayar di periode ke-1
R = Tingkat balik modal yang diinginkan

Ngitung Harga Wajar Saham dengan Model Diskonto Dividen

Menurut model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM), cara ngitung di atas bakal jadi masalah kalau kamu coba ngitung nilai wajar sekarang buat saham yang mau dijual jauh banget di masa depan, soalnya berapapun harga saham di masa depan, nilai sekarang atau present value-nya bakal jadi nol.

Makanya, yang relevan buat ngitung nilai sekarang (present value) saham itu ya dividen dari awal periode sampai selamanya.

P0 = D1/(1 + R)1 + D2/(1 + R)2 + D3/(1 + R)3 + D4/(1 + R)4 + ......

Secara teori ada beberapa kasus yang bisa kejadian soal pola dividen di masa depan: 1) dividen yang pertumbuhannya nol, 2) dividen yang pertumbuhannya konstan, dan 3) dividen yang pertumbuhannya konstan, setelah beberapa periode sebelumnya nggak konstan.

Model Diskonto Dividen dengan Tingkat Pertumbuhan Nol

Yang dimaksud pertumbuhan nol itu dividennya tetep tiap periode, nggak naik atau turun (nggak ada growth). Contoh kasus ini tuh dividen dari saham preferen.

D1 = D2 = D3 = D

Jadi, menurut model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) buat ngitung nilai wajarnya sekarang cukup pakai persamaan ini:

P0 = D / R

Anggap aja kamu beli saham preferen PT ABC yang punya kebijakan bayar dividen Rp 50.000 per lembar saham tiap tahun. Kalau ini lanjut terus selamanya, berapa nilai wajar saham ini dengan tingkat balik modal 15%?

P0 = D / R = 50.000 / 0.15 = Rp 333.333

Model Diskonto Dividen dengan Pertumbuhan Tetap

Di kasus ini, pertumbuhan dividen yang simbolnya "g" itu selalu tumbuh tiap tahun, tapi rate tumbuhnya tetep.

Dengan nyederhanain valuasi pakai dividen, kamu jadi gampang nyari harga wajar saham buat investasi selama beberapa periode "t" jauh ke depan pakai rumus dari model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) ini:

P0 = D0 x (1 + g) / (R - g)

Di mana:

P0 = Harga saham sekarang
D0 = Dividen yang baru aja dibagikan
g = Tingkat pertumbuhan dividen
R = Tingkat balik modal yang diinginkan

Sebagai contoh itungan, tahun 2019 Gudang Garam bagiin dividen tunai Rp 2.600 per lembar saham dan anggap aja dividen perusahaan ini bakal tumbuh tetap tiap tahun sebesar 10% per tahun. Tingkat balik modal yang diharapkan 20% per tahun dan periode investasinya selama 6 tahun. Berapa harga wajar saham Gudang Garam itu sekarang?

Pertama-tama, kamu perlu cari dulu jumlah dividen di tahun ke-6:

D6 = D0 x (1 + g)6 = 2.600 x (1,1)6 = 4.606,06

Setelah dapet nilai dividen di tahun ke-6, baru deh kamu bisa cari harga saham itu di tahun ke-6:

P6 = D6 x (1 + g) / (R - g) = (4.606,06 x 1,1) / (0.2 - 0.1) = 5.066,66 / 0,1 = 50.666,64

Sekarang kamu bisa ngitung nilai wajar saham ini dengan nge-diskon pakai tingkat balik modal yang kamu pengenin:

P0 = 50.666,64 / (1.2)6 = 16.968,16

Coba Hitung Sendiri: Kalkulator Mini Valuasi Saham DDM

Nah, setelah kita kupas tuntas beberapa model buat ngitung harga wajar saham pakai diskonto dividen (DDM) – mulai dari yang buat prediksi satu tahun ke depan, model untuk dividen yang nggak tumbuh (pertumbuhan nol), sampai model buat dividen yang tumbuhnya konstan tiap tahun – pasti gatel kan pengen coba utak-atik angkanya sendiri?

Tenang, nggak perlu buka Excel dulu! Biar makin nempel ilmunya dan bisa langsung praktik, saya udah siapin kalkulator mini DDM di bawah ini. Kamu tinggal pilih mau pakai skenario model DDM yang mana, masukin deh angka-angkanya, dan вуаля! Perkiraan harga wajar sahamnya langsung nongol. Anggap aja ini 'laboratorium' kecil buat kamu eksperimen sama valuasi saham. Yuk, langsung aja dicoba!

Kalkulator Valuasi Saham DDM

Model Diskonto Dividen dengan Pertumbuhan Tidak Tetap

Kalau pertumbuhannya nggak tetep, kamu prediksi dividen yang bakal dibagiin itu tingkat tumbuhnya nggak tetep buat beberapa periode, tapi kamu juga prediksi akhirnya pertumbuhan dividennya bakal tetep setelah periode yang nggak tetep itu selesai.

Biar lebih gampang ngertinya, coba lihat contoh ini ya. Anggap aja, kamu udah riset dalem soal fundamental sama prospek bisnis ke depan PT XXX dan dapet itungan kalau PT XXX bakal bagiin dividen Rp 6.000 di 2021, Rp 7.000 di 2022, dan Rp 8.500 di 2023.

Tahun Dividen yang Diharapkan
2021 Rp 6.000
2022 Rp 7.000
2023 Rp 8.500

Setelah tahun ke-3, baru deh kamu prediksi kalau pertumbuhan dividennya bakal konstan 7% per tahun. Tingkat balik modal yang diinginkan dari investasi ini 18%. Berapa nilai wajar saham PT XXX sekarang?

Pertumbuhan dividen tidak tetap

Karena pertumbuhan nggak konstannya itu selama 3 tahun, jadi pertama-tama kamu perlu tahu dulu harga saham PT XXX di tahun ke-3:

P3 = D3 x (1 + g) / (R - g) = (8.500 x 1,07) / (0,18 - 0,07) = 9.095 / 0,11 = 82.681,81

Setelah nemu nilai P3, sekarang kamu bisa nentuin harga wajar saham PT XXX sekarang pakai model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) dengan nyari nilai sekarang dari dividen tahun ke-1, ke-2, dan ke-3 plus nilai sekarang dari harga saham di tahun ke-3:

P0 = D1/(1 + R)1 + D2/(1 + R)2 + D3/(1 + R)3 + P3/(1 + R)3

P0 = 6.000/(1,18) + 7.000/(1,18)2 + 8.500/(1,18)3 + 82.681,81/(1,18)3

P0 = 5.084,74 + 5.027,29 + 5.173,36 + 50.322,70

P0 = 65.608,09

Model Diskonto Dividen dengan Pertumbuhan Tidak Tetap (Dua Tahap)

Model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) dengan pertumbuhan nggak tetep kayak contoh tadi itu itungan buat skenario di mana pertumbuhan dividen nggak tetep selama tiga tahun, terus dilanjutin sama pertumbuhan konstan buat tahun-tahun berikutnya.

Tapi, buat kasus pertumbuhan dividen nggak tetep, pasti banyak skenario yang beda. Misalnya, perusahaan nggak bagi dividen selama tiga tahun pertama, tapi di tahun-tahun berikutnya perusahaan mulai bagiin dividen dengan pertumbuhan tetap tiap tahun. Atau mungkin di skenario lain, perusahaan bagi dividen dengan pertumbuhan konstan selama lima tahun pertama, terus di tahun keenam pertumbuhannya turun, baru deh tumbuh konstan lagi di tahun-tahun berikutnya. Ini biasa disebut pertumbuhan dua tahap (two-stage growth).

Buat pertumbuhan dua tahap atau two-stage growth sendiri, cara ngitung nilai wajar sahamnya agak beda dikit, tapi nggak susah kok, soalnya secara teori udah ada rumusnya, yaitu:

P0 = [D1 / (R - g1)] x [1 - ((1 + g1) / (1 + R))t] + [Pt / (1 + R)t]

Buat nyari Pt bisa pakai rumus ini:

Pt = [D0 x (1 + g1)t x (1 + g2)] / (R - g2)

Anggap aja dividen PT LOL diprediksi bakal tumbuh konstan selama 5 tahun di tingkat 20%, terus setelah itu dividennya bakal tumbuh konstan seterusnya di tingkat 5%. Kalau tingkat balik modal yang diinginkan itu 15%, berapa nilai wajar saham itu sekarang? Dividen yang baru aja dibagikan itu Rp 10.000.

Buat jawab pertanyaan ini, pertama-tama kamu harus nentuin dulu harga saham itu di tahun ke-5, yaitu:

P5 = [D0 x (1 + g1)5 x (1 + g2)] / (R - g2)

P5 = [10.000 x (1 + 0,20)5 x (1 + 0,05)] / (0,15 - 0,05)

P5 = [10.000 x 2,48832 x 1,05] / 0,1

P5 = 26.127,36 / 0,1

P5 = 261.273,6

Selanjutnya baru deh kamu bisa ngitung harga wajar saham PT LOL sekarang atau pas waktu sekarang pakai model diskonto dividen, yaitu:

P0 = [D1 / (R - g1)] x [1 - ((1 + g1) / (1 + R))t] + [Pt / (1 + R)t]

P0 = [(10.000 x (1 + 0,2)) / (0,15 - 0,20)] x [1 - ((1 + 0,20) / (1 + 0,15))5] + [261.273,6 / (1 + 0,15)5]

P0 = [12.000 / -0,05] x [1 - (1,20 / 1,15)5] + [261.273,6 / (1,15)5]

P0 = -240.000 x [1 - (1,043478)5] + [261.273,6 / 2,011357]

P0 = -240.000 x [1 - 1,23713] + 129.899,15

P0 = -240.000 x -0,23713 + 129.899,15

P0 = 56.911,2 + 129.899,15

P0 = 186.810,35

Penutup

Model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) itu punya banyak batasan buat nentuin harga wajar saham, soalnya cuma bisa dipakai buat perusahaan yang rutin bagi dividen.

Padahal kan kita tahu sendiri, perusahaan yang masih tahap startup itu jarang banget bagi dividen, soalnya kebanyakan masih rugi atau kalaupun untung, untungnya banyak ditahan buat gedein perusahaan.

Tapi, ngertiin konsep model diskonto dividen atau dividend discount model (DDM) itu bisa jadi dasar buat ngelakuin valuasi nilai saham pakai cara-cara valuasi lainnya.

Salah satu cara lain buat ngitung harga wajar saham perusahaan yang nggak bagi dividen itu valuasi pakai price earning ratio (PER).

Terakhir, buat ngitung valuasi saham pakai model diskonto dividen atau gordon growth model dengan gampang, kamu bisa pakai aplikasi Valuasi dengan Gordon Growth Model berdasarkan Laba Bersih dari Finansialpost.

Stay safe and stay healthy. Take care!

Ardya
Ardya Accountant. Financial Consultant. Blogger
Ad
📚 This Week's Must-Reads! Cekidot, Guys! 📚

Advertisement

Advertisement

Promosi

🧠 Buka Rahasia Uang di The Psychology of Money!

Kaya bukan soal pintar, tapi soal perilaku. Buku fenomenal ini bongkar cara berpikir orang sukses soal uang—dan bisa jadi game-changer hidupmu.
Eksklusif dari Gramedia Official Store!